Kemampuan Analisis Hasil Penelitian
Sintaks Persentase
keterlaksanaan Kategori
Design a plan for the project 100
Sangat baik Create a schedule
100 Sangat baik
Monitoring the students and the progress of the project
100 Sangat baik
Assess the outcome 100
Sangat baik Evaluate the experience
66,7 Cukup
Rata-rata 94,5
Sangat baik
Data pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa secara keseluruhan sintaks pembelajaran Project Based Learning terlaksana dengan persentase 94,5
yaitu dengan kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran peneliti konsisten menerapkan sintaks model Project Based
Learning. Pada tahap pertama pembelajaran, guru menampilkan gambar-gambar
untuk menarik perhatian siswa agar fokus terhadap pembelajaran. Hal ini cukup efektif karena sebagian besar siswa lebih tertarik dengan gambar
ataupun video. Sebelum diberikan tugas proyek, siswa terlebih dahulu dibagi menjadi 11 kelompok. Kelompok ditentukan oleh guru. Alasannya agar setiap
kelompok heterogen, sehingga masing-masing anggota kelompok dapat saling melengkapi dan belajar dari anggota kelompok yang lain. Pada saat
pemberian tugas proyek, diberikan LKS sebagai panduan siswa untuk melaksanakan proyek. Masing-masing kelompok menentukan sendiri topik
yang akan dibahas dalam artikel dan desain artikel kelompoknya. Pembelajaran dengan model Project Based Learning memberikan
kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dan bertanggung jawab penuh atas pembelajaran. Karena semuanya dilakukan berdasarkan
hasil diskusi siswa dengan anggota kelompok maupun dengan guru. Seperti contohnya deadline penyerahan tugas. Bukan guru yang menentukan deadline
tersebut tetapi didiskusikan bersama-sama antara guru dan siswa. Hal ini agar siswa tidak merasa terbebani dengan tugas proyek yang mereka kerjakan.
Salah satu tahap dalam Project Based Learning adalah pemberian evaluasi. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman setiap
anggota kelompok terhadap proyeknya dan juga untuk memberikan informasi kepada kelompok lain. Dalam hal ini bukan hanya perwakilan kelompok saja
yang mengerjakan dan menguasai materi proyek tetapi semua anggota kelompok harus menguasai materi proyek yang dibuatnya. Dengan demikian
siswa akan lebih aktif untuk mencari referensi, membaca dan menganalisis sumber-sumber yang relevan dengan proyeknya untuk menambah informasi
dan pengetahuan. Tetapi masih ada siswa yang kurang berpartisipasi dalam kelompok, akibatnya siswa kurang menguasai materi proyek. Hal ini dapat
terlihat pada saat dilakukan evaluasi dan juga saat presentasi hasil proyek. Pada akhir pembelajaran, siswa secara personal maupun kelompok
diminta untuk memberikan kesan ataupun kendala selama pengerjaan proyek. Tetapi indikator ini tidak tercapai karena waktu pembelajaran yang telah
ditentukan tidak cukup.