c Selanjutnya dihitung proporsi z
1
, z
2
, … , z
n
yang lebih kecil atau sama dengan z
i.
jika proporsi ini dinyatakan oleh Sz
i
, maka rumusnya:
d Hitung selisih FZ
i
-SZ
i
pada masing-masing data kemudian tentukan harga mutlaknya
e Ambil harga paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut.
f Nilai paling besar dinamakan L
hitung
. g
Untuk menolak atau menerima hipotesis nol, L
hitung
tersebut dibandingkan dengan L
tabel
pada tabel “nilai kritis L untuk uji Lilliefors” untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah:
- Jika L
hitung
L
tabel
, maka Ho diterima yang berarti data berdistribusi normal
- Jika L
hitung
L
tabel
, maka Ho ditolak yang berarti data distribusi tidak normal.
21
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kedua kelompok siswa eksperimen dan kontrol dalam penelitian berasal dari populasi yang
homogen atau tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan Uji Fisher pada taraf signifikasi 0,05, dengan rumus sebagai berikut:
22
1 2
Jika F
hitung
≥ F
tabel
maka Ho ditolak, yang berarti data tidak homogen. Dan jika F
hitung
F
tabel
maka Ho diterima, yang berarti data homogen.
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas, maka untuk pengujian hipotesis dapat menggunakan Uji-t, dengan rumus:
23
21
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2009, h. 466-467.
22
Ibid., h. 250 .
23
Ibid., h. 239.
X X
√
Dimana, dsg = n
1
-1S
1 2
+ n
2
-1S
2 2
n
1
+ n
2
– 2 Keterangan :
t = Uji hipotesis X
1
= Rata-rata kelas eksperimen X
2
= Rata-rata kelas kontrol n
1
= Jumlah sampel pada kelas eksperimen n
2
= Jumlah sampel pada kelas kontrol S
1 2
= Varians kelompok eksperimen S
2 2
= varians kelompok kontrol Kriteria pengujian yaitu jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak, Ha diterima. Dan jika t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima, Ha ditolak.
4. Uji N-Gain
Gain adalah selisih antara nilai pretest dan posttest. Gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau kemampuan siswa setelah pembelajaran
dilakukan oleh guru.
24
N- Gain = Adapun pengkategorian nilai N-Gain dapat dilihat pada Tabel 3.9 sebagai
berikut:
Tabel 3.9. Kategori Nilai N-Gain
25
N-Gain Kategori
g ≥ 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g 0,70
Sedang g 0,30
Rendah
24
Yanti Herlanti, Tanya Jawab Seputar Penelitian Pendidikan Sains, 2006, h. 71, diakses dari
http:dhetik.weebly.comuploads81158115637tanya-jawab-seputar-penelitian-pendidik an. pdf
, pada tanggal 1 Maret 2016.
25
Richard R Hake, Analyzing ChangeGain Scores, diakses dari http:www.physics.
indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf , pada tanggal 11 Maret 2016.