Definisi Model Project Based Learning
Piaget mengemukakan bahwa anak-anak lahir membawa potensi rasa ingin tahu dan terus-menerus berusaha untuk memahami dunia sekitarnya.
Pada semua tahap perkembangan, kebutuhan anak untuk memahami lingkungan akan memotivasi anak untuk menyelidiki dan membangun
pengetahuannya. Piaget mengemukakan bahwa terdapat tiga tahap dalam proses belajar, antara lain: 1 asimilasi, yaitu proses penyatuan informasi
baru ke struktur kognitif yang sudah ada dalam pikiran anak; 2 akomodasi, yaitu penyusunan struktur kognitif ke dalam situasi yang baru;
dan 3 ekuilibrasi, yaitu penyesuaian antara asimilasi dan akomodasi. Vygotsky mengemukakan
“Dalam upaya memahami pengalaman baru, seseorang akan mengaitkan pengetahuan yang didapat dengan
pengetahuan yang telah diketahui sebelumnya dan akan membangun makna yang baru
”.
9
Kesimpulan dari uraian tersebut adalah teori konstruktivisme beranggapan bahwa seseorang membangun sendiri pengetahuannya. Piaget
mengemukakan bahwa perkembangan anak dalam belajar melalui 3 tahap, yaitu: asimilasi, akomodasi dan ekuilibrasi. Dimana ketiga proses tersebut
sangat penting dalam perkembangan kognitif anak. Sedangkan menurut Vygotsky interaksi sosial dengan orang lain akan menambah pengalaman
dan mengembangkan intelektual siswa. 2
John Dewey Teori pendukung lainnya berasal dari gagasan John Dewey tentang
“learning by doing”,
10
yaitu proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya, terutama
proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan. Dewey memandang sekolah dapat mencerminkan
9
Rusmono, Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu: untuk Meningkatkan Profesionalitas Guru, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014, Cet. 2, h. 12-13.
10
Michael M Grant, Loc. Cit.
masyarakat yang lebih besar dan kelas merupakan laboratorium untuk penyelidikan kehidupan nyata dan pemecahan masalah.
11
3 Jorome Bruner
Teori penemuan atau dikenal dengan Discovery Learning yang dikemukakan oleh Bruner merupakan model pembelajaran yang
menekankan pentingnya membantu siswa untuk memahami struktur disiplin ilmu, siswa aktif dalam proses pembelajaran dan pembelajaran
sebenarnya terjadi
melalui penemuan
pribadi. Bruner
juga mendeskripsikan proses pada saat siswa dibantu untuk menuntaskan suatu
masalah tertentu yang melampaui kemampuan perkembangan siswa itu melalui bantuan guru atau orang yang lebih menguasai masalah itu.
12
Terdapat tiga bentuk penyajian materi ajar, yaitu enaktif, ikonik, dan simbolik. Penyajian dalam bentuk enaktif memperhatikan pengalaman
langsung, penyajian ikonik dapat dalam bentuk tiruan, sedangkan penyajian secara simbolik yaitu dalam bentuk simbol, rumus, atau kata-
kata.
13
Dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembelajaran konstruktivisme siswa yang membangun pengetahuannya, guru hanya berperan sebagai
pembimbing dan fasilitator, sehingga siswa berpikir dan memecahkan masalah secara mandiri. Kecuali masalah tersebut melampaui kemampuan
siswa, maka guru harus membantu siswa menuntaskan masalah tersebut.