mereka untuk membuat proyek; 3 Susun kalender penyelesaian proyek, mulai dari membuat rancangan, mewujudkan proyek, sampai presentasi
produk atau memamerkannya; dan 4 Memberikan penilaian dan umpan balik atas pengerjaan proyek dan produk yang dibuat.
18
Berdasarkan beberapa tahapan yang telah dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa secara umum Project Based Learning meliputi tiga
tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Tahap perencanaan merupakan tahap dimana siswa mempersiapkan proyek, merancang
proyek, dan mencari informasi yang mendukung; tahap pelaksanaan yaitu siswa mengatur jadwal kegiatan dan membuat proyek; tahap evaluasi,
merupakan tahap akhir ketika siswa melakukan presentasi produk kemudian
guru mengevaluasi
kekurangan agar
siswa dapat
memperbaikinya. Pada tahap ini dilakukan refleksi oleh guru bersama dengan siswa untuk saling berbagi pengalaman masing-masing.
f. Kelebihan Model Project Based Learning
Beberapa keutamaan yang diperoleh dengan menerapkan model Project Based Learning, yaitu sebagai berikut: 1 Melibatkan siswa dalam
permasalahan dunia nyata yang kompleks, yang membuat siswa dapat mendefinisikan isu atau permasalahan yang bermakna bagi dirinya; 2
Membutuhkan proses inkuiri, penelitian, keterampilan merencanakan, berpikir kritis, dan keterampilan menyelesaikan masalah dalam upaya
membuat proyek; 3 Melibatkan siswa dalam belajar menerapkan pengetahuan dan keterampilan dengan konteks yang bervariasi ketika
bekerja membuat proyek; 4 Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dan melatih keterampilan interpersonal ketika bekerja sama dalam
kelompok dan orang dewasa; 5 Memberikan kesempatan pada siswa untuk melatih keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup dan bekerja
mengalokasikan waktu, bertanggungjawab, belajar melalui pengalaman, dan lain sebagainya; dan 6 Mencakup aktivitas refleksi yang
18
Educational Technology Division Ministry of Education, Op. Cit., p. 18.
mengarahkan siswa untuk berpikir kritis tentang pengalaman dan menghubungkan pengalaman tersebut pada standar belajar.
19
Penggunaan model PjBL dapat memberikan keuntungan bagi siswa, guru, dan perkembangan kualitas sekolah, seperti yang disebutkan berikut:
1 Mempersiapkan siswa berada dalam dunia kerja yang sebenarnya; 2 Meningkatkan motivasi siswa untuk belajar, dan mendorong kemampuan
siswa untuk melakukan pekerjaan penting; 3 Menghubungkan pembelajaran di sekolah dengan dunia nyata. Dengan melaksanakan
proyek siswa tidak hanya menghafal fakta, namun juga menghubungkan dan berpikir bagaimana mengaplikasikan ilmu yang dimilikinya ke dalam
kehidupan sehari-hari; 4 Memberikan kesempatan kolaboratif untuk
membangun pengetahuan. Pembelajaran kolaboratif memungkinkan siswa untuk mengembangkan keterampilan yang akan diperlukan di tempat
kerja; 5 Meningkatkan kemampuan-kemampuan komunikasi dan sosial;
6 Meningkatkan kemampuan memecahkan masalah; 7 Memberikan
kesempatan untuk berkontribusi ke sekolah atau komunitasnya; 8
Meningkatkan keterampilan siswa untuk menggunakan informasi dengan beberapa disiplin ilmu yang dimiliki; 9 Meningkatkan kepercayaan diri
siswa; dan 10 Meningkatkan kemampuan siswa menggunakan teknologi dalam belajar.
20
Keuntungan dari model PjBL yaitu dapat memberikan siswa pengalaman yang sangat berharga, meningkatkan motivasi serta minat
siswa dalam belajar. Siswa juga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berpikir kritis, kemampuan mengatur
sebuah proyek dan kemampuan lainnya yang akan dibutuhkan siswa dalam dunia kerja. PjBL menghubungkan materi di kelas dengan kehidupan
sehari-hari, sehingga akan membuat siswa lebih banyak mengingat pengetahuan ketika mereka melakukan proyek. Dengan adanya proyek,
19
Sani, Op. Cit., h. 176-177.
20
Jennifer Railsback, Project Based-Instruction: Creating Excitement for Learning, 2002, p. 9-10, diakses dari
http:educationnorthwest.orgsitesdefaultfilesprojectbased.pdf , pada
tanggal 19 Agustus 2014.