Tabel 4.6. Data Uji Normalitas Pretest dan posttest Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol Data
Pretest Posttest
Kelas Eksperimen
9
Kelas Kontrol
10
Kelas Eksperimen
11
Kelas Kontrol
12
Jumlah sampel N
35 34
35 34
Taraf signifikansi 0,05
0,05 0,05
0,05 L
hitung
0,09 0,11
0,13 0,14
L
tabel
0,15 0,15
0,15 0,15
Kesimpulan Data berdistribusi normal
Data berdistribusi normal Tabel 4.6 menunjukkan bahwa L
hitung
yang diperoleh dari data kelas eksperimen maupun kelas kontrol lebih kecil dibanding L
tabel
, sehingga keduanya memiliki data berdistribusi normal pada saat pretest maupun
posttest. Hal ini berarti kelas eksperimen maupun kelas kontrol memiliki komposisi siswa dengan kemampuan yang hampir sama dalam satu kelas.
2. Uji Homogenitas
Setelah kedua sampel dinyatakan berdistribusi normal, selanjutnya dicari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini uji yang digunakan yaitu Uji
Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu kedua kelas dikatakan homogen jika F
hitung
F
tabel
. Hasil uji homogenitas pretest dan posttest dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7. Hasil Uji Homogenitas Pretest
13
dan Posttest
14
Data Pretest
Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
Jumlah sampel N 35
34 35
34 Taraf signifikansi
0,05 0,05
0,05 0,05
Varian 150,90
93,89 69,40
54,84 Db 1
34 34
Db 2 33
33 F
hitung
1,61 1,27
9
Lampiran 16, h. 170.
10
Lampiran 18, h. 173.
11
Lampiran 20, h. 176.
12
Lampiran 22, h. 179.
13
Lampiran 23, h. 180.
14
Lampiran 24, h. 181.
Data Pretest
Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
F
tabel
1,78 1,78
Kesimpulan Ho diterima, Data
homogen Ho diterima, Data
homogen Hasil perhitungan yang terlihat pada Tabel 4.7, dengan derajat kebebasan
pembilang 34 dan derajat kebebasan penyebut 33 pada taraf signifikansi 0,05 menunjukkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki data yang
homogen baik pada saat pretest maupun posttest, karena memenuhi kriteria yaitu F
hitung
F
tabel
. Selanjutnya data dapat dilanjutkan pada Uji-t untuk membuktikan hipotesis statistik yang telah dibuat.
D. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis, yaitu uji normalitas dan uji homogenitas ternyata data pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol
memenuhi syarat. Keduanya berdistribusi normal dan juga memiliki data yang homogen baik pada pretest maupun posttest. Dengan demikian maka pengujian
hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan Uji-t, dengan kriteria sebagai berikut:
- t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak, Ha diterima -
t
hitung
t
tabel
, maka Ho diterima, Ha ditolak Hasil uji hipotesis pretest dan posttest pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut:
Tabel 4.8. Uji Hipotesis Pretest
15
dan Posttest
16
Data Pretest
Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
Jumlah sampel N 35
34 35
34 Taraf signifikansi
0,05 0,05
0,05 0,05
Db 67
Sd
gab
11,08 7,89
15
Lampiran 25, h. 182.
16
Lampiran 26, h. 183.
Data Pretest
Posttest Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol Kelas
Eksperimen Kelas
Kontrol
t
hitung
- 0,04 7,08
t
tabel
2,00 Kesimpulan
Ho diterima, Ha ditolak Ho ditolak, Ha diterima
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa t
hitung
pada saat pretest sebesar -0,04 dan t
tabel
sebesar 2,00. Hasil pengujian diperoleh bahwa t
hitung
t
tabel
-0,04 2,00 maka dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf signifikansi 0,05. Hal ini
berarti rata-rata kemampuan analisis siswa pada saat pretest di kelas eksperimen dengan di kelas kontrol sama.
Sedangkan uji hipotesis hasil posttest diperoleh nilai t
hitung
sebesar 7,08 dan t
tabel
sebesar 2,00. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t
hitung
t
tabel
7,08 2,00 maka dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol,
yaitu rata-rata kemampuan analisis siswa pada saat posttest di kelas eksperimen lebih tinggi dibanding pada siswa di kelas kontrol.
E. Pembahasan
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 87 Jakarta dengan sampel kelas X MIA 3 sebagai kelas eksperimen dan X MIA 4 sebagai kelas kontrol. Konsep
biologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu konsep Protista yang diajarkan pada semester ganjil, tepatnya bulan November-Desember di kelas X MIA.
Pada penelitian ini, dilakukan dua kali tes yaitu tes awal atau pretest dan tes akhir atau posttest. Sebelum kedua kelas diberi perlakuan, maka terlebih dahulu
dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan analisis awal masing-masing siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol terhadap konsep yang akan diajarkan
yaitu konsep Protista. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, hasil ketercapaian rata-rata
kemampuan analisis siswa pada saat pretest secara keseluruhan masih dibawah 50, yaitu kelas eksperimen sebesar 30 dan kelas kontrol 31. Nilai tersebut
merupakan nilai kemampuan analisis yang mencakup ketiga aspek, yaitu