Landasan Teori Model Project Based Learning

mengkonstruksi pengetahuan dan mencapai tujuan akhir untuk menghasilkan produk nyata. Project Based Learning memiliki empat karakteristik yang merupakan ciri yang membedakan model ini dengan model pembelajaran lain. Karakteristik tersebut disajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini: Tabel 2.1. Karakteristik Model Project Based Learning Karakteristik utama Project Based Learning

I. ISI: Memuat gagasan orisinil

1. Masalah kompleks 2. Siswa menemukan hubungan antar gagasan yang diajukan 3. Siswa berhadapan pada masalah yang ill-defined 4. Pertanyaan cenderung mempersoalkan masalah pada dunia nyata

II. KONDISI: Mengutamakan otonomi siswa

1. Melakukan inquiry dalam konteks masyarakat 2. Siswa mampu mengelola waktu secara efektif dan efisien 3. Siswa belajar penuh dengan kontrol diri 4. Mensimulasikan kerja secara professional

III. AKTIVITAS: Investigasi kelompok kolaboratif

1. Siswa berinvestigasi selama periode tertentu 2. Siswa melakukan pemecahan masalah kompleks 3. Siswa memformulasikan hubungan antar gagasan orisinilnya untuk membangun keterampilan yang baru 4. Siswa menggunakan teknologi otentik dalam memecahkan masalah 5. Siswa melakukan umpan balik mengenai gagasan mereka berdasarkan respon ahli atau dari hasil tes

IV. HASIL: Produk nyata

1. Siswa menunjukkan produk nyata berdasarkan hasil investigasi mereka 2. Siswa melakukan evaluasi diri 3. Siswa responsive terhadap segala implikasi dari kompetensi yang dimilikinya 4. Siswa mendemonstrasikan kompetensi sosial, manajemen pribadi, regulasi belajarnya. 14 Berdasarkan pada beberapa karakteristik dalam tabel 2.1, maka dapat disimpulkan bahwa Project Based Learning memiliki karakteristik yang 14 Santyasa, Op. Cit., h. 11. membedakannya dengan model pembelajaran lain, seperti fokus pada permasalahan dunia nyata, melakukan investigasi untuk memecahkan masalah, dan menghasilkan produk nyata sebagai solusi dari sebuah masalah.

d. Prinsip-Prinsip Model Project Based Learning

Model Project Based Learning memiliki beberapa prinsip, yaitu Centrality, Driving question, Constructive investigation, Autonomy, dan Realism. 15 Centrality atau keterpusatan, memiliki makna bahwa kerja proyek dalam model Project Based Learning merupakan inti dari kegiatan pembelajaran. Dalam Project Based Learning, proyek merupakan strategi pembelajaran. Melalui proyek tersebut siswa belajar konsep-konsep inti disiplin ilmu. Driving question atau berfokus pada pertanyaan atau masalah, pembelajaran dengan model Project Based Learning berfokus pada pertanyaan atau masalah yang mampu memotivasi dan menumbuhkan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas pembelajaran. Constructive investigation atau investigasi konstruktif, yaitu proyek harus disesuaikan dengan kemampuan siswa dan proyek yang dijalankan harus memberikan keterampilan pengetahuan baru bagi siswa. Autonomy atau otonomi, pada model Project Based Learning aktivitas siswa sangat penting. Siswa sebagai pemberi keputusan dan berperan sebagai pencari solusi problem solver. Realism atau realisme, kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya. Aktivitas ini mengintegrasikan tugas otentik dan menghasilkan sikap profesional. Lima prinsip yang telah dipaparkan tersebut harus ada dalam model Project Based Learning, karena prinsip itulah yang menunjukkan bahwa 15 John W. Thomas, a Review of Research on Project-Based Learning, p. 3, diakses dari http:www.bobpearlman.orgBestPracticesPBL_Research.pdf , pada tanggal 26 Februari 2016. model Project Based Learning mengutamakan aktivitas siswa dalam menghimpun konsep dan pengetahuannya.

e. Langkah-Langkah Model Project Based Learning

Pelaksanaan Project Based Learning dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahapan tersebut didasarkan pada tahap pembelajaran konstruktivisme. Langkah-langah Project Based Learning menurut Educational Technology Division Ministry of Education, yaitu sebagai berikut: 1 Start with the Essential Question, pembelajaran dimulai dengan pertanyaan yang esensial, yaitu pertanyaan yang dapat mengeksplorasi pengetahuan awal siswa. Dan pertanyaan tersebut dapat melibatkan siswa secara aktif dalam masalah yang akan diatasi oleh siswa; 2 Design a Plan for the Project, perencanaan proyek yang dilakukan secara kolaboratif antara guru dengan siswa dalam menentukan aturan pengerjaan proyek tersebut. Pada tahap ini, guru membimbing siswa dalam menentukan judul yang tepat dengan materi dan permasalahannya; 3 Create a Schedule, tahap ini merupakan tahap dimana guru dan siswa menyusun jadwal kegiatan dalam pengerjaan proyek. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini, diantaranya membuat timeline untuk menyelesaikan proyek, membuat deadline penyelesaian proyek, dan membantu siswa untuk dapat mengatur waktu; dan d Membantu siswa untuk menyusun jadwal tugas-tugas; 4 Monitor the Students and the Progress of the Project, pada tahap ini guru bertanggung jawab untuk memonitor atau mengontrol perkembangan siswa selama melakukan proyek. Untuk mempermudah proses monitoring, guru harus membuat rubrik untuk menilai perkembangan kinerja kelompok dan menilai hasil proyeknya; 5 Assess the Outcome, dilakukan penilaian produk akhir siswa. Penilaian bertujuan untuk membantu guru dalam mengukur ketercapaian standar dan tujuan pembelajaran. Penilaian ini juga dapat membantu guru untuk menyusun strategi pembelajaran berikutnya agar lebih efektif; dan 6 Evaluate the Experience, pada tahap

Dokumen yang terkait

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia siswa Pada Konsep Termokimia: Eksperimen di SMA Negeri 3 Tengerang Selatanl

0 11 133

Pengaruh problem based learning (PBL) terhadap hasil belajar siswa pada konsep cahaya bernuansa nilai ( penelitian Quasi eksperimen di SMPTN 7 Tangerang)

4 21 71

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Time Token Arends Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Terpadu (Quasi Eksperimen di SMPN 87 Jakarta)

0 8 204

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN SISWA : Quasi Eksperimen pada Kompetensi Dasar Membukukan Jurnal Penyesuaian di SMK Negeri 3 Bandung.

0 1 54

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI : Studi Quasi Eksperimen di SMA Negeri 2 Subang.

1 6 59

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) BERBANTU MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 1 45

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING BERBANTU INSTAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 SURAKARTA.

2 4 17

PENGARUH MODEL PROJECT BASED LEARNING TERHADAP SIKAP TANGGUNG JAWAB DAN PENGUASAAN KONSEP SISTEM PERNAPASAN PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGEMPLAK.

0 0 2