262
7. Berlakunya jaminan perlindungan bagi pengungsi di
negara Islam, meskipun diperoleh dengan cara – cara curang penipuan
Terkait dengan isu ini, suatu peristiwa yang populer dalam sejarah Islam yang dialami Khalifah ‘Umar ibn al-Khaththâb dan
Raja Hormozan al-Ahwaz dapat menjadi contoh yang sangat jelas. Setelah jatuh ke dalam tahanan, Raja Hormozan dibawa ke
hadapan ‘Umar. “Apa yang menyebabkan anda beberapa kali melanggar perjanjian anda?”, Umar bertanya padanya. “Saya
takut anda akan membunuh saya sebelum saya mengatakannya pada anda”, jawab Hormozan. “Jangan takut,” ‘Umar berusaha
meyakinkan dia. Kemudian Hormozan meminta air minum dan ketika dibawakan air itu padanya, dia berkata, “Saya takut anda
akan membunuh saya sebelum saya meminumnya.” Setelah
sekali lagi
diyakinkan oleh ‘Umar, Hormozan menumpahkan air tadi dan berkata, “Saya tidak butuh air. Saya
hanya ingin mencari perlindungan dengannya”. “Aku akan membunuhmu”, kata ‘Umar. “Tapi tadi anda sudah berjanji,” kata
Hormozan. Hadir di tempat itu, Anas bin Malik yang berusaha ikut campur untuk menolong Hormozan dengan berkata kepada
‘Umar, “Anda telah berjanji kepadanya dengan berkata, “Anda tidak perlu khawatir sampai anda minum.” Kemudian ‘Umar
berpaling ke Hormozan sambil berkata, “Kau membohongiku Demi Allah, aku tidak ingin ditipu kecuali oleh seorang Muslim”
263
Jadi Hormozan memeluk Islam, dan atas hal itu ‘Umar memberinya 1000 dirham dan sebuah rumah di Madinah.
Dari gambaran di atas, jelas bahwa Khalifah ‘Umar menghargai perjanjian perlindungan meskipun hal itu
perlindungan didapatkannya dengan cara yang curang.
332
Sementara itu menurut hukum internasional, pembatalan status pengungsi dapat terjadi pada 2 dua situasi:
a. Ketika diketahui bahwa individu telah secara sengaja memalsukan atau menyembunyikan fakta-fakta material dalam
upaya memperoleh status pengungsi; dan b. Ketika bukti baru yang muncul membuka kenyataan bahwa
individu tidak semestinya berhak atas status pengungsi, sebagai contoh, karena dia bisa dikecualikan.
333
8. Pemberian status kewarganegaraan dari negara pemberi suaka kepada pengungsi