Suaka Teritorial A. Menurut Syariat Islam Pemberian suaka teritorial oleh otoritas negara

79

2. Suaka Teritorial A. Menurut Syariat Islam

Syariah Islam tidak mengabaikan suaka teritorial karena hal ini pada dasarnya sudah dikenal sejak era pra-Islam. Memberi perlindungan dan memuliakan pengungsi merupakan salah satu sifat luar biasa dari bangsa Arab. Mereka menyebut jenis suaka ini dengan istilah dikhalah intervensi atau najdah menolong. Konsep Islam telah mengadopsi pendekatan yang sama dengan mengakui pemberian suaka kepada Muslim dan non-Muslim.” 110 Ada beberapa bentuk suaka teritorial menurut pandangan Syariah Islam. Dalam pandangan penulis, yang paling penting adalah sebagai berikut:

1. Pemberian suaka teritorial oleh otoritas negara

Sebagaimana diketahui, para pemegang otoritas di setiap negara, termasuk negara-negara Islam, memiliki wewenang untuk memberi suaka di wilayah mereka sendiri. Dalam sejarah negara-negara Islam, contoh seperti itu sangat banyak. Salah satu contohnya ialah bahwa pada masa pemerintahan Khalifah ‘Umar ibn al-Khattâb, terjadi peristiwa di mana Rauzabah ibn Barzag, orang Persia, meminta suaka 110 Lihat Muhammad Tal’at al-Gunaimi, al-Ahkâm al-‘Âmmah fî Qânûn al-Umam, Alexandria: Mansya`at al-Maarif, 1970, h. 720. Al-Tahtawi mengatakan bahwa manusia bersikap sebagai warga negara secara alami dan akrab sesuai dengan lingkungan. Lihat Rifâah Râfi al-Tahtawi, al-Daulah al-Islâmiyyah Nizâmuhâ wa Amâlâtuhâ, yang merupakan buku suplemen atas buku Nihâyat al-`Îjâz fî Sîrah Sâkin al-Hijâz, Kairo: Maktabat al-Adab, 1410-1991, h. 47. 80 kepada Sa’ad ibn Abi Waqqâs. 111 Menurut para penulis biografinya, ia adalah seorang gubernur di suatu wilayah Romawi yang diinstruksikan oleh Raja Persia untuk membawa senjata ke wilayah itu. Hal ini menimbulkan kecemasan bagi kalangan bangsawan Persia sehingga Rauzabah merasa tidak aman. Kemudian ia datang ke Kufah menemui Sa’ad. Rauzabah membangun istana dan masjid agung untuk Sa’ad. Sa’ad menulis surat kepada Khalifah ‘Umar ibn al-Khattâb tentang status Rauzabah. Ketika Rauzabah memeluk Islam, Khalifah ‘Umar memberinya uang dan mengirimkannya melalui Sa’ad. Contoh lainnya ialah pembelotan ke negara Islam, yang dilakukan oleh Ward pada masa pemerintahan Khalifah ‘Adud al-Daulah. Raja Romawi meminta kepada Khalifah ‘Adud al-Daulah untuk mengekstradisi Ward. 112 111 Muhammad Hamidullah, Majmû’ah al-Watsâ`iq al-Siyâsiyyah li al- ‘Ahd al-Nabawî wa al-Khilâfah al-Râsyidah, Beirut: Dâr al-Nafâ`is, 1403 H1983 M, h. 417. 112 Lihat Menteri Abu Suja’ yang juga dikenal sebagai Zahr al-Dîn al-Rûzrâwi, Dzail Kitâb Tajârub al-Umam, Mesir: Maktabah al-Mutsanna, , 1334 H1916 M, h 28-39 dan h. 111 dan sesudahnya. Contoh lain ialah, ketika Pangeran Don Sanchez memberontak kepada ayahnya, Alfonso X, untuk menggulingkan kekuasaannya. Alfonso X kemudian meminta perlindungan kepada Sultan Abû- Yûsuf al- Mansûr. Lihat ‘Abd al-Hâdî al-Tâzî, al-Târîkh al-Diblûmâsî li al-Magrib min Aqdam al-‘Usûr ila al-Yaum, Matba’ah Fadâlah al-Muhamadiyyah, 1407H-1987M, Jilid VII, h. 63. Demikian juga, ketika Sultan Abû Yûsuf menyambut pengungsi politik Kastilia, di mana bersama mereka turut serta para pemimpin dan komandan militer h. 65. Demikian juga dua pangeran Maroko membelot ke ke Portugal pada tahun 986 H1578M 8, h.146. Contoh lainnya, pengungsian Ferdnande, asal Tergale dan saudara iparnya, Advonce, pada tahun 563 H, ke Seville, kemudian ke Marrakesh dan berlindung di sana selama lima bulan. Lihat Ibn Sahib al-Salah, al- Mann bi al-Imâmah, tahqîq ‘Abd al-Hâdî al-Tâzî, Beirut: Dâr al-Garb al-Islâmî, 1987, h. 284-295. Adisicia, seorang penulis kesohor, menerangkan bahwa toleransi yang diterima di tanah Muslim oleh para ilmuwan Yunani yang melarikan diri dari tanah air mereka untuk mengindari penganiayaan oleh gereja, telah mendorong lebih banyak orang untuk bermigrasi, di mana mereka bisa bekerja dengan damai. Sebaliknya, dewasa ini migrasi terbalik meningkat dari wilayah Muslim ke negara non-Muslim karena alasan politik, ekonomi, sosial, akademik, pendidikan atau lainnya. Lebih jauh, lihat Muhammad ‘Abd al-‘Alîm Mursî, Hijrat al-‘Ulamâ` min al-‘Âlam al-Islâmîy, Riyadh: Markaz al-Buhûts Jâmi’at al-Imâm Muhammad Ibnu Saûd al- Islâmiyyah, 1404 H1984 H, h. 134-245. 81 Contoh pemberian wilayah suaka oleh otoritas negara ialah pesan yang dikirim oleh Sultan Barquq kepada Timur Lenk tentang seorang pria yang meminta suaka, di mana Sultan Barquq memberi perlindungan, sedang Timur Lenk menuntut ekstradisi. Pesan itu berbunyi: “Apakah Anda berpikir bahwa apa yang Anda lakukan kepada hamba Ahmad yang dimaksud, sejauh ini masih belum cukup, sehingga Anda meminta kami untuk mengekstradisinya? Anda perlu mengetahui bahwa hamba Ahmad yang dimaksud telah meminta perlindungan kami, datang kepada kami dan menjadi tamu kami. Barangsiapa yang meminta bantuan kepada kami, maka kami wajib memberi haknya untuk mendapat perlindungan”. Allah SWT telah berkalam kepada Pemimpin semua makhluk Nabi Muhammad SAW tentang hak orang-orang kafir: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalam Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.Q.S. al-Taubah9:6 Bagaimana jika kaum Muslimin mencari perlindungan pada kaum Muslimin. Jika sebaliknya yang terjadi, apakah boleh dalam tradisi ksatria, diberikan kemurahan hati dan pemenuhan janji untuk mengekstradisi tamu kita atau yang 82 meminta perlindungan kepada kita? Sudah menjadi adat, tradisi dan perilaku bangsa kita untuk tidak menyerahkan tamu kita atau orang yang dalam perlindungan kita kepada siapapun. Jika Anda tidak mempercayai penjelasan ini, di wilayah terdapat orang-orang dari kaum keluarga bangsa kita, tanyalah mereka, maka mereka akan memberitahu Anda tentang hal itu. Kita tidak akan memperlakukan satupun dari tamu kita secara tidak adil, tetapi akan diperlakukan dengan baik dan ramah.” 113 Jelas bahwa pesan surat yang disebutkan di atas didasarkan pada ayat yang dikutip di atas, yaitu: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalam Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Q.S. al-Taubah9:6. 114 Dan inilah yang melembagakan hak suaka dalam Islam. 113 al-Qalqasyandi, Subh al-Asâ, Kairo: Dâr al-Kutub, t.th., Bab 7, h 308-319. 114 Penafsiran lain menyatakan, ayat ini merupakan bukti hak suaka dalam Islam, dengan mengatakan: “Mungkin tidak ada aturan lain yang lebih liberal yang bisa dianjurkan untuk pengembangan masa depan hukum internasional, sehubungan dengan penghormatan terhadap permintaan suaka.” Lihat I. Shihata, Islamic Law and the World Community, the Harvard international Law Club Journal, Desember, 1962, h.108; Zakaria al-Birry mengikuti pandangan yang sama. Lihat Z. El-Berry, Immunity of Members of Diplomatic Missions in Islamic Law, R. Egyp. DI, 1985, h. 180. E. Stavraki berpendapat bahwa ayat ini mendukung hak yang tercantum di kalangan orang Arab dalam hal hak suaka. Lihat Emmanuel Stavraki, Konsep Kemanusiaan dalam Hukum Internasional Kemanusiaan, Tinjauan Internasional dari Palang Merah, Edisi 17, 1991, h. 38; Pendekatan yang sama diadopsi oleh Prof. Dr al-Ghunaimi. Ia mengatakan: Adapun tentang suaka, al-Qur’an telah mengaturnya dengan jelas; Allah SWT berkalam: Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar kalam Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Yang demikian itu karena mereka tidak mengetahui. Qs. Al-Taubah, 9: 6”. Muhammad Tala’at al-Gunaimi, Nazrah al-‘Âmmah fî al-Qânûn al-Duali al-Insânî al-Islâmî, Simposium Mesir I Seputar Hukum Humaniter Internasional, Kairo, 1982, h. 36-37. Pendapat lain mengatakan: Tidak ada negara ataupun hukum lain yang menunjukkan pertimbangan perhatian yang sama untuk pengungsi untuk menyampaikannya kembali ke tempatnya sendiri dan menjaganya dari bahaya dalam perjalanan”. Lihat S. Tabandah, A Muslim Commentary on the Universal Declaration of Human Rights, Goulding Comp, London, 1970, h. 34. 83

2. Pemberian suaka teritorial oleh individu