45
berhak mengajukan bukti-bukti untuk mengklarifikasi dirinya;
67
dan ia berhak mengajukan protesbanding, dan berhak pula menunjuk wakil yang akan melaksanakan hal
ini protesbanding di hadapan otoritas kekuasaan yang berwenang atau pejabat yang secara khusus ditunjuk oleh
otoritas kekuasaan yang kompeten.
3. Negara pihak memberikan kepada pengungsi, jangka
waktu yang wajar untuk memperoleh penerimaan dirinya secara legal di negara lain. Negara pihak berwenang
melakukan pengawasan internal dalam jangka waktu tersebut apabila dipandang perlu.
Pelanggaran asas larangan pemulangan kembali non- refoulement dapat tercermin dalam beberapa contoh kejadian,
termasuk yang berikut ini: 1. Menolak pencari suaka di wilayah perbatasan, padahal
mereka dapat mencarinya di wilayah lain. 2. Mengusir atau memulangkan kembali pengungsi ke
wilayah dimana ia berpotensi mengalami penganiayaan, apakah itu adalah negara asalnya atau negara lain.
3. Tidak memberikan kesempatan kepada pengungsi untuk mencari tempatwilayah lain yang aman dengan tidak
67
Tidak boleh memulangkan kembali seseorang dalam kasus di mana ia memiliki ketakutan karena menjadi sasaran penyiksaan dan perlakuan kejam, hukuman keras, atau tidak manusiawi atau merendahkan seseorang.
Non-refoulement dapat dipandang sebagai dasar untuk menolak ekstradisi”: Protokol Komunitas Pengembangan Afrika Selatan tentang Ekstradisi 2002, Vol. 3, h. 1096 pasal 4 F.
46
memberikan durasi waktu yang wajar untuk melakukannya.
Pengecualian dari asas ini terbatas pada yang diatur dalam Pasal 33 ayat 2 Konvensi 1951, yaitu:
1. Jika pengungsi dianggap mengancam keamanan nasional bagi negara yang didatanginya atau mengancam upaya
pengendalian penduduk seperti bermigrasinya sejumlah besar orang,
68
atau jika Negara Pihak memutuskan pengecualian-pengecualian terkait asas larangan
pemulangan kembali non-refoulement, seperti yang tertulis dalam paragraf 1 dalam pasal ini diberlakukan,
maka negara itu wajib memberikan kepada orang tersebut, kesempatan suaka sementara atau kesempatan memperoleh
suaka di negara lain, menurut apa yang pantas dilakukan.
69
2. Jikapun pengungsi telah divonis terlibat kejahatan yang berat, dimana ia merupakan ancaman bahaya bagi
masyarakat negara itu. Namun, ia tidak boleh diusir ke negara di mana ia mungkin menghadapi risiko penyiksaan,
perlakuan, hukuman yang kejam, tidak manusiawi, atau
68
Pasal 3 ayat 2 Deklarasi tentang Suaka Teritorial, 1967. Pasal 3 ayat 3 Deklarasi tentang Suaka Teritorial, 1967. Lihat juga Rekomendasi No. 22 97, yang dikeluarkan oleh Dewan Menteri Uni Eropa,
khususnya Panduan untuk Menerapkan Konsep Negara Ketiga yang Aman, lihat Collection of International Instruments and Legal Texts concerning Refugees and Others of Concern to UNHCR, Vol. IV, h. 1403.
69
Pasal 3 ayat 3 Deklarasi tentang Suaka Teritorial, 1967.
47
yang merendahkan martabat kemanusiaan, atau hukuman lainnya yang melanggar hak-hak asasinya.
B.2. Asas larangan menghukum pengungsi yang masuk atau hadir secara ilegal di wilayah suatu negara
A. Menurut Syariat Islam