PPKn SMP KK G
41
2 Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya
dan kepercayaannya Jaminan kemerdekaan beragama yang secara yuridis konstitusional ini
membawa konsekuensi pemerintah sebagai berikut: 1 Pemerintah wajib memberi dorongan dan kesempatan terhadap
kehidupan keagamaan yang sehat. 2 Pemerintah memberi perlindungan dan jaminan bagi usaha-usaha
penyebaran agama, baik penyebaran agama dalam arti kualitatif maupun kuantitatif.
3 Pemerintah melarang adanya paksaan memelukmeninggalkan suatu agama.
4 Pemerintah melarang kebebasan untuk tidak memilih agama. 5 Pengakuan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kehidupan beragama
bangsa Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan sila-sila yang lain. Kehidupan beragama harus dapat membawa persatuan dan kesatuan
bangsa, yang dapat mewujudkan nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab, harus dapat menyehatkan pertumbuhan demokrasi, sehingga
membawa seluruh rakyat Indonesia menuju terwujudnya keadilan dan kemakmuran lahir dan batin. Dalam hal ini berarti bahwa sila pertama
memberi pancaran keagamaan, memberi bimbingan pada pelaksanaan sila- sila yang lain.
b. Kemanusiaan Humanisme
Makna yang terkandung dalam sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab adalah nilai suatu kesadaran sikap moral dan tingkah laku manusia yang
didasarkan pada potensi budi nurani manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kebudayaan pada umumnya baik terhadap diri sendiri,
terhadap sesama manusia maupun terhadap lingkungannya. Permasalahan yang sering muncul, yang berkaitan dengan kemanusiaan di
Indonesia antara lain: 1 Masalah hubungan Negara dengan Warga Negara
Salah satu contoh kasus yang ada antara lain tidak digunakannya dana dari
Kegiatan Pembelajaran 2
42
hasil pajak rakyat untuk kepentingan pembangunan, akan tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
2 Masalah hubungan antar warga Negara Sebagai salah satu contoh adalah kasus pembegalan yang berakhir dengan
tewasnya salah satu pelaku dengan cara dibakar warga. Hal ini merupakan penyimpangan dari sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab.
Tindakan main hakim tidak dibenarkan secara hukum. Untuk menghindari adanya konflik yang dapat merusak rasa persatuan dan
kesatuan, berikut ini merupakan beberapa hal yang harus diterapkan, antara lain:
1 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban antara sesama manusia. Butir ini menghendaki bahwa setiap manusia
mempunyai martabat, sehingga tidak boleh melecehkan manusia yang lain, atau menghalangi manusia lain untuk hidup secara layak, serta menghormati
kepunyaan atau milik harta, sifat dan karakter orang lain. 2 Saling mencintai sesama manusia. Menumbuhkan rasa cinta kasih itu pula
orang akan berbuat ikhlas, saling membesarkan hati, saling berlaku setia dan jujur, saling menghargai harkat dan derajat satu sama lain. Selain itu,
memperkuat hubungan sosial denga cara kerjasama, gotong royong dan solidaritas sangat penting untuk menjaga rasa persatuan.
3 Mengembangkan sikap tenggang rasa. Sikap ini menghendaki adanya usaha dan kemauan dari setiap manusia Indonesia untuk menghargai dan
menghormati perasaan orang lain. 4 Harusnya dalam bertingkah laku baik lisan maupun perbuatan kepada orang
lain, hendaknya diukur dengan diri kita sendiri, bilamana kita tidak senang disakiti hatinya, maka janganlah kita menyakiti orang lain.
5 Tidak semena-mena terhadap orang lain. Semena-mena berarti sewenang- wenang, berat sebelah, dan tidak berimbang. Oleh sebab itu butir ini
menghendaki, perilaku setiap manusia terhadap orang tidak boleh sewenang-wenang, harus menjunjung tinggi hak dan kewajiban.
PPKn SMP KK G
43
c. Persatuan Nasionalisme