Permasalahan Penerapan Model PJBL

PPKn SMP KK G 203 menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam berAktivitas secara nyata. Model Pembelajaran dalam Mata Pelajaran PPKn yang sesui dengan pembelajaran Berbasis Proyek Project Based Learning; PjBL antara lain Penciptaan suasana Lingkungan, Partisipasi dalam asosiasi, Membangun koalisi, Mengelola konflik, Pengabdian kepada Masyarakat, Menghadiri pertemuandengar pendapat, Mewawancarai narasumber, Melaksanakan pemilihan, Melakukan lobypendekatan, Mengajukan usulpetisi, Menuliskan gagasan, Berbicara di depan publik, Debat Pro-kontra, Partisipasi kewarganegaran, Projek belajar kewarganegaraan, BermainSimulasi, Kajian karakter ketokohan, Kajian kearifan lokal, Berlatih demonstrasi damai, Kunjungan lapangan, Menulis biografi tokoh. Project Based Learning; Langkah-langkah atau sintaks nya adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek; langkah awal agar peserta didik mengamati lebih dalam terhadap pertanyaan yang muncul dari fenomena yang ada. b. Mendesain perencanaan proyek; menyusun perencanaan proyek bisa melalui percobaan. c. Menyusun jadwal sebgai langkah nyata dari sebuah proyek. d. Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek; mengevaluasi proyek yang sedang dikerjakan. e. Menguji hasil; Fakta dan data dihubungkan dengan berbagai data lain. f. Mengevaluasi kegiatanpengalaman; mengevaluasi kegiatan sebagai acuan perbaikan untuk tugas proyek pada mata pelajaran yang sama atau mata pelajaran lain. Permasalahan pada Model PJBL; a. Guru dan peserta didik yang belum terbiasa dalam penugasan menggunakan langkah –langkah Model PJBL, b. Guru belum sepenuhnya eksplore dalam pembelajaran sehingga TerampilanKeterampilan berfikirnya peserta didik semakin mendalam. Kegiatan Pembelajaran 12 204 c. Pelaksanaan Proyek Belajar Kewarganegaraan yang menuntut aktivitas yang kompleks, waktu yang panjang, dan kompetensi yang lebih luas.

2. Permasalahan Penerapan Model PBL Problem Based Learning PBL

Dalam pembelajarannya, dirancang masalah-masalah yang menuntut peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari Langkah-langkah atau sintaks PBL nya adalah sebagai berikut: a. Orientasi pada masalah; mengamati masalah yang menjadi objek pembelajaran. b. Pengorganisasian kegiatan pembelajaran; menyampaikan berbagai pertanyaan atau menanya terhadap masalah kajian. c. Penyelidikan mandiri dan kelompok; melakukan percobaan mencoba untuk memperoleh data dalam rangka menyelesaikan masalah yang dikaji. d. Pengembangan dan Penyajian hasil; mengasosiasi data yang ditemukan dengan berbagai data lain dari berbagai sumber. e. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah; Permasalahan penggunaan PBL : a. Guru belum jeli dalam mengambil permasalahan-permasalahan yang up todate disesuaikan dengan Kompetensi dasar yang dibahas b. Peserta didik belum trampil dalam membuat pertanyaan yang sesuai indikator pencapaian kompetensi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi c. Terbatasnya waktu dalam melakukan penyelidikan pengambilan data d. Peserta didik kesulitan belum terbiasa dalam mengasosiasi mengambil kesimpulan dari data, menganalisis dan mengevaluasi PPKn SMP KK G 205

3. Permasalahan Penerapan model DL

Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Pada Discovery masalah yang diperhadapkan kepada peserta didiksemacam masalah yang direkayasa oleh guru. Model Pembelajaran dalam mata Pelajaran PPKn yang sesuai dengan pembelajaran berbasis Discovery antara lain Pembiasaan, Keteladanan, Bekerja dalam kelompok, Mendengarkan penuh perhatian, Bertanya mendalamDialektis, Memanfaatkan TIK, Berdiskusi peristiwa publik, Pelacakan isu dalam Media Massa, Meneliti isu Publik, Menulis gagasan, Mengklarifikasi nilai, Pembelajaran berbasis budaya, Kajian dokumen historis, Latihan bermusyawarah, PenyajianPresentasi Gagasan, Berlatih empatitoleransi, Kajian konstitusional, Dialog mendalam dan berfikir kritis, Refleksi nilai-nilai luhur, Kajian komparasi gagasan Langkah-langkah atau sintaks DL nya adalah sebagai berikut: a. Stimulation stimulasipemberian rangsangan peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya sebagai suatu rangsangan b. Problem statement pernyataan identifikasi masalah c. guru memberi kesempatan kepada peserta didikuntuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, d. Pengumpulan data peserta didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan collection berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri e. Mengolah data : kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informasi hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah f. Pembuktian: Peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing g. Generalisasi : proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi