Kegiatan Pembelajaran 5
88
4. Peserta diklat mampu memahami permasalahan pokok-pokok pikiran alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dengan benar
C. Uraian Materi
a. Pokok pikiran dalam pembukaan undang-undang dasar
Adapun pokok-pokok pikiran yang termuat dalam pembukaan undang-undang dasar, antara lain disebutkan sebagai berikut :
1 Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah daah Indonesia, dengan berdasa atas persatuan dan mewujudkan keadilan social
bagi seluruh rakyat Indonesia. Dlam pembukaan ini diterima aliran pengertian negara persatuan.
2 Negara hendak mewujudkan keadilan social bagi seluruh rakyat. 3 Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasa atas kerakyatan dan
pemusyawaratan perwakilan. 4 Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Pokok-pokok pikiran tersebut meliputi suasana kebatinan dari undang-undang
dasar Negara Indonesia. Pokok- pokok pikiran ini mewujudkan ita-cita hukum Rechtsidee yang menguasai hukum dasar Negara, baik hukum yang
tertulisUUDNRI 1945 maupun hukum yang tidak tertulis. Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan UUDNRI 1945
a. Pokok pikiran pertama, yaitu: Negara melindungi segenap bangsa lndonesia
dan seluruh tumpah darah lndonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat lndonesia. Hal ini berarti
bahwa negara menghendaki persatuan dengan menghilangkan paham golongan, mengatasi segala paham perseorangan. Dengan demikian pokok
pikiran pertama merupakan penjelmaan sila ketiga Pancasila yaitu Persatuan Indonesia
Permasalahan Penerapan Persatuan kesatuan diantaranya : Banyaknya warga Negara dalam bersikap masih:
1. Sukuisme adalah sikap mengagung-agungkan suku bangsa sendiri dan tidak menghargai suku bangsa lain. Primordialisme adalah paham yang
PPKn SMP KK G
89
memandang daerah asalnya lebih baik dari daerah lain 2. Provinsialisme Sikap provinsialisme adalah sikap yang hanya
mementingkan provinsidaerahnya tanpa memperhatikan kepentingan nasional.
3. Ekstremisme; Sikap yang sangat kuat terhadap suatu pandangan yang melampaui batas kewajaran dan bertentangan dengan hukum yang
berlaku. Paham ekstremisme sering menggunakan caragerakan yang bersifat keras dan fanatik dalam beragama atau berpolitik
4. Etnocentris : Sikap yang merasa diri paling baik dibanding orang, suku, agama, ras, golongan lain
Permasalahan – permasalahan penerapan persatuan Indonesia dapat dikurangi jika dengan ditumbuhkan Nasionalisme, Adapun Nilai nasionalis merupakan cara
berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya,
ekonomi,dan politik bangsa, menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Nilai karakter yang mendukung dengan Persatuan dan Kesatuan : Cintai Damai, Toleransi, menghargai perbedaan agama , suku, ras, golongan, partai, tidak
memaksakan kehendak,rela berkorban, cinta tanah air, menghormati keberagaman agama, suku, ras dan golongan, menghargai, kerja sama, tolong
menolong,empati.
b. Pokok pikiran kedua, yaitu: Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat lndonesia. Hal ini merupakan pokok pikiran keadilan sosial yang didasarkan pada kesadaran bahwa manusia mempunyai hak dan
kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian pokok pikiran kedua merupakan penjelmaan
sila kelima Pancasila. Permasalahan penerapan keadilan
a. Penangan kasus hukum kurang adil , banyak kasus korupsi yang menyeret pejabat publik seperti kepala daerah, anggota legislatif, para anggota
kabinet, dan politisi partai politik yang merugikan negara sampai milyaran rupiah, tetapi hukuman yang diberikan tidak sebanding dengan apa yang
Kegiatan Pembelajaran 5
90
telah diperbuat dan kadang walaupun sudah divonis sebagai tersangka masih saja bisa pergi kemana-mana bahkan sampai keluar negeri.
b. Kurang adil dalam layanan kesehatan Buruknya layanan kesehatan masih menjadi keluhan dikalangan masyarakat yang kurang mampu di Indonesia.
c. Belum meratanya layanan pendidikan di daerah-daerah pedalaman cenderung diabaikan dibanding pendidikan didaerah perkotaan
d. Kemiskinan ini menjadi bukti dari penegakkan keadilan yang tidak sempurna dalam bidang ekonomi, beberapa golongan sangat kaya, tapi
masih ada rakyat yang tidur di kolong jembatan Agar keadilan menjadi target sekaligus menjadi karakter pada bangsa Indonesia ,
nilai yang perlu ditumbuhkankepada peserta didik ; anti buli dan kekerasan, melindungi yang tersisih, komitmen atas keputusan bersama, taat hukum, disiplin,,
anti diskriminasi, anti kekerasan, anti korupsi, menghargai martabat individu, komitmen moral
c. Pokok pikiran ketiga, yaitu: Negara yang berkedaulatan rakyat, berdasar atas
kerakyatan dan permusyawaratanperwakilan. Hal ini menunjukkan bahwa sistem negara yang terbentuk dalam Undang-Undang Dasar haruslah
berdasarkan atas kedaulatan rakyat dan berdasar permusyawaratan perwakilan. Pokok pikiran ketiga merupakan penjelmaan sila keempat
Pancasila. Permasalahan penerapan kedaulatan rakyat
1. Buruknya kinerja Lembaga perwakilan dan politik 2. Krisis partisipasi rakyat
3. Money politik dalam Pilkada
d. Upaya –upaya rakyat benar-benar berdaulat di negara sendiri perlu
ditegakkan, disamping itu perlu di bentuk karakter gotong royong yang menjadi landasan kebersamaan dalam menyelesaikan masalah dan bertindak,
diantaranya mempunyai sub Nilai : menghargai, kerja sama,inklusif, komitmen atas keputusan bersama, musyawarah mufakat, tolong menolong,solidaritas,
empati, anti diskriminasi,anti kekerasan, dan sikap kerelawananPokok pikiran keempat, yaitu: Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa
PPKn SMP KK G
91
menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Hal ini menunjukkan konsekuensi logis bahwa Undang-Undang Dasar harus mengandung isi yang
mewajibkan pemerintah dan penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur, dan memegang teguh cita-cita moral rakyat
yang luhur. Permasalahan penerapan ke Tuhan dan kemanusiaan
1. Terjadinya pelanggaran Hak Asasi Manusia 2. Maraknya kasus buliying
3. Kurangnya pemahaman agama dalam mnerapkan kemanusiaan Agar kehidupan menjadi relegius dan mempunyai kemanusiaan yang tinggi
perlu dididikkan karakter Relegius : cinta damai, toleransi, menghargai perbedaan agama dan kepercayaan, teguh pendirian, percaya diri, kerjasama
antar pemeluk agama dan kepercayaan, antibuli dan kekerasan, persahabatan, ketulusan, tidak memaksakan kehendak, mencintai lingkungan,
melindungi yang kecil dan tersisih dan karakter integritas diantaranya: kejujuran, cinta pada kebenaran, setiakomitmen moral, anti korupsi,
keadilan,tanggungjawab, keteladanan, dan menghargai martabat individu terutama penyandang disabilitas\
D. Aktivitas Pembelajaran