Pendidikan Karakter Uraian Materi

Kegiatan Pembelajaran 1 20 kehidupan seseorang atau kelompok; nilaimoral ditanamkan melalui sumber yang berbeda keluarga, masyarakat, agama, media massa, tradisi atau kelompok sebaya. Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai dalam diri peserta didik . Pelaksanaan pendidikan nilai selain dapat melalui taksonomi Bloom dkk, dapat juga menggunakan jenjang afektif Kratzwoh, 1967, berupa penerimaan nilai receiving, penaggapan nilai responding, penghargaan nilai valuing, pengorganisasi nilai organization, karakterisasi nilai characterization.

2. Pendidikan Karakter

Pendidikan pada dasarnya suatu upaya sadar untuk mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Usaha sadar tersebut tidak boleh dilepaskan dari lingkungan peserta didik berada terutama dari lingkungan budayanya. Pendidikan yang tidak dilandasi oleh prinsip tersebut akan menyebabkan mereka tercabut dari akar budayanya. Ketika hal ini terjadi maka mereka tidak akan mengenal budayanya dengan baik sehingga ia menjadi orang “asing” dalam lingkungan budayanya. Selain menjadi orang asing, yang lebih mengkhawatirkan adalah dia menjadi orang yang tidak menyukainya budayanya. Karakter adalah nilai-nilai yang khas-baik tahu nilai kebaikan, mau berbuat baik, nyata berkehidupan baik, dan berdampak baik terhadap lingkungan yang terpateri dalam diri dan terejawantahkan dalam perilaku Pemerintah RI:2010. Karakter secara koheren memancar dari hasil olah pikir, olah hati, olah raga, serta olah rasa dan karsa seseorang atau sekelompok orang. Karakter merupakan ciri khas seseorang atau sekelompok orang yang mengandung nilai, kemampuan, kapasitas moral, dan ketegaran dalam menghadapi kesulitan dan tantangan. Karakter adalah watak, perilaku dan budi pekerti yang menjadi ruh dalam pendidik an. Dengan demikian diperlukan suatu gerakan untuk melakukan Penguatan Pendidikan Karakter PPK melalui harmonisasi olah hati etik, olah rasa estetik, olah pikir literasi, dan olah raga kinestetik. PPK memiliki skema kerja sama antara sekolah, keluarga, dan masyarakat dengan dukungan pelibatan publik, yang merupakan bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental GNRM. PPKn SMP KK G 21 Pendidkan karakter mempunyai tujuan untuk mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa; mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh dignity. Berdasarkan Naskah Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa Tahun 2010 – 2025, karakter yang dikembangkan harus berlandaskan falsafah Pancasila artinya setiap aspek karakter harus dijiwai ke lima sila Pancasila secara utuh dan komprehensif yang dapat dijelaskan sebagai berikut. a. Bangsa yang Ber-Ketuhanan Yang Maha Esa menerapkan Nilai karakter religius 1 Mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut 2 Menghargai perbedaan agama, 3 Menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, 4 Hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain. b. Bangsa yang Menjunjung Kemanusiaan yang Adil dan Beradab Sikap dan perilaku menjunjung tinggi kemanusian yang adil dan beradab diwujudkan dalam perilaku hormat menghormati antarwarga negara Karakter integritas merupakan bagian dari Karakter humanis kemanusiaan : Nilai karakter integritas merupakan nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral tercermin dalam sikap : 1 pengakuan atas persamaan derajat, hak, dan kewajiban; 2 saling mencintai; 3 tenggang rasa; 4 tidak semena-mena terhadap orang lain; 5 gemar melakukan kegiatan kemanusiaan; Kegiatan Pembelajaran 1 22 6 menjunjung tinggi nilai kemanusiaan; 7 berani membela kebenaran dan keadilan; 8 merasakan dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia serta 9 mengembangkan sikap hormat-menghormati. 10 tanggung jawab sebagai warga negara, 11 aktif terlibat dalam kehidupan sosial 12 konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran c. Bangsa yang Mengedepankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa Komitmen dan sikap yang selalu mengutamakan persatuan dan kesatuan Indonesia di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan golongan merupakan salah satu karakteristik Nasionalis bangsa Indonesia . Karakter Kebangsaan Nasionalis seseorang tecermin dalam sikap 1 menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa di atas kepentingan pribadi atau golongan; 2 rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara; bangga sebagai bangsa Indonesia yang bertanah air Indonesia serta menunjung tinggi bahasa Indonesia; 3 memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. 4 Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa 5 Menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya. d. Bangsa yang Demokratis dan Menjunjung Tinggi Hukum dan Hak Asasi Manusia serta kemandirian d. Sikap dan perilaku demokratis yang dilandasi nilai dan semangat kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratanperwakilan merupakan karakteristik pribadi warga negara Indonesia. Karakter kerakyatan seseorang tecermin dalam perilaku: 1 mengutamakan kepentingan masyarakat dan negara; 2 tidak memaksakan kehendak kepada orang lain; 3 mengutamakan musyawarah untuk mufakat dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama; PPKn SMP KK G 23 4 beritikad baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan bersama; 5 menggunakan akal sehat dan nurani luhur dalam melakukan musyawarah; 6 berani mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta 7 bersikap adil; menjaga keharmonisan antara hak dan kewajiban; 8 mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita e. Bangsa yang Mengedepankan Keadilan Kesejahteraan, dan Gotong royong Komitmen dan sikap untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan , Gotong Royong merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia., Gotong Royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama antara lain dalam perbuatan yang mencerminkan 1 sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan; 2 hormat terhadap hak-hak orang lain; 3 suka menolong orang lain; menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain; tidak boros; 4 tidak bergaya hidup mewah; 5 suka bekerja keras; 6 menghargai karya orang lain. 7 menjalin komunikasi dan persahabatan, 8 memberi bantuan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

3. Kaitan antara pendidikan nilai moral dan karakter