Kegiatan Pembelajaran 11
186
2. Mengidentifikasi permasalahan penerapan menanya dalam pembe-lajaran PPKn
3. Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengumpulkan informasi mencoba dalam pembelajaran PPKn
4. Mengidentifikasi permasalahan menalar mengasosiasi dalam pembe-lajaran. PPKn
5. Mengidentifikasi permasalahan penerapan mengkomunikasikan dalam pembe- lajaran PPKn
C. Uraian Materi
Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankan penalaran induktif inductive reasoning, penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Permasalahan pendekatan saintifik pada penerapan pembelajaran di sekolah mengubah kebiasaan guru yang biasanya sebagai sumber ilmu satu-satunya
menjadi salah satu sumber dalam pembelajaran dan mengubah kebiasaan guru ceramah menjadi fasilitator untuk menggerakkan peserta didik lebih inovatif dan
kreatif. Dalam mengimplementasikan pendekatan saintifik, materi pembelajaran berbasis
pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.
Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran
yang menyimpang dari alur berpikir logis. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami,
memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pelaksanaan pendekatan saintifikpendekatan berbasis proses keilmuan
PPKn SMP KK G
187
merupakan pengorganisasian pengalaman belajar dengan urutan logis meliputi proses pembelajaran melalui 5 tahapan :
Gambar 9. Tahapan Kegiatan Pembelajaran Saintifik
1. Mengamati
Permasalahan penerapan mengamati dalam kegiatan pembelajaran PPKn Mengamati merupakan metode yang mengutamakan kebermaknaan proses
pembelajaran meaningfull learning. Kegiatan belajar yang dilakukan dalam proses mengamati adalah membaca, mendengar, menyimak, melihat tanpa atau
dengan alat. Kompetensi yang dikembangkan adalah melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.
Kegiatan guru dalam tahapan mengamati: merancang pembelajaran yang menuntut peserta didik melakukan pengamatan seperti: pergi ke tempat-tempat
bersejarah, sehingga peserta didik dapat memperoleh pengetahuan dari obyek yang diamati. Atau mengakses dokumen berbagai sumber dari berbagai cara
Dalam tahap ini guru mengarahkan peserta didik untuk dapat membuat pertanyaan atas obyek yang diamati dan sekaligus dapat membuat item
wawancara. Permasalahan yang terjadi dalam mengamati :
a. Guru kesulitan mendapatkan bahan untuk diamati; apalagi jika tidak ada internet.
b. Guru dalam mencari bahan yang diamati tidak sesuai dengan Kompetensi dasar, indikator dan sarana prasarana,