PPKn SMP KK G
139 F. Rangkuman
1. Penerapan hak asasi manusia di Indonesia a. Penerapan hak asasi manusia yang dianut oleh bangsa Indonesia
bersumber dari ajaran agama, nilai moral universal, dan nilai luhur budaya bangsa, serta berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945. b. Dijamin hak asasi manusia pada : UUD NRI 1945 dan UU no 39 th 1999
diantaranya hak-hak sipil, Hak- hak Politik, Ekonomi, sosial budaya, hak- hak khusus dan hak atas pembangunan
2. Penerapan kewajiban asasi manusia di Indonesia a. Penerapan Kewajiban Asasi Manusia nyaris terabaikan. padahal, antara
keduanya mesti seimbang, ketika menuntut hak, maka kewajiban jangan ditinggalkan.
b. Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; Dalam
menjalankan semua hak harus memiliki kewajiban berupa tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang. Berartti menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak kebebasan orang lain.: Negara bertanggung jawab atas perlindungan, pemajuan, penegakan, dan
pemenuhan hak-hak asasi manusia
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Jawablah semua latihantugas Penerapan Hak dan Kewajiban asasi di Indonesia dalam kegiatan pembelajaran ini. Kemudian cocokkan jawaban Saudara
dengan kunci jawaban ,. Apabila Saudara mendapatkan hasil lebih dari 80 dari formatif nilai tanggung jawab, komitmen moral. Silakan mempelajari modul
pada kegiatan pembelajaran berikutnya : penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara, tetapi jika
belum mencapai 80 , pelajari ulang.
Kegiatan Pembelajaran 7
140
Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap materi Kegiatan Pembelajaran 7
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar Jumlah soal x 100 Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai
Sangat baik = 91 s.d 100 Baik
= 81 s.d 90 Cukup
= 71 s.d 80 Kurang
= 70
PPKn SMP KK G
141
Kegiatan Pembelajaran 8 Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam
Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara
A. Tujuan
1. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di pengadilan negeri dengan benar.
2. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di pengadilan Tata Usaha Negara dengan
benar. 3. Dengan membaca modul ini dan berdiskusi peserta dikat mampu menjelaskan
penerapan penegakan hukum di Mahkamah Konstitusi dengan benar
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di
pengadilan negeri dengan benar.
2. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di pengadilan Tata Usaha Negara dengan benar.
3. Peserta dikat mampu menjelaskan penerapan penegakan hukum di Mahkamah Konstitusi dengan benar
C. Uraian Materi
Pengantar
penegakan hukum yang konsisten dan berkelanjutan merupakan impian dari semua negara. Tegak atau tidaknya serta baik atau tidaknya penerapan
penegakan hukum di sebuah Negara merupakan tujuan yang harus dicapai oleh sebuah negara. Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya untuk
Kegiatan Pembelajaran 8
142
tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman perilaku dalam hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Tingginya harapan masyarakat Indonesia terhadap penerapan penegakan hukum di Indonesia merupakan pertanda bahwasannya masyarakat Indonesia merasa
rindu dan ingin melihat penerapan penegakan hukum yang sesungguhnya sehingga masyarakat bernar-benar merasa terlindungi dan terayomi dalam
menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara. Jika penegakan hukum yang terjadi sudah dapat diimplementasikan dan diterapkan, maka segala tindakan yang
melanggar hukum dapat segera di tindak lanjuti dan diselesaikan dengan cepat dan tepat.
Berbagai pengalaman yang kita temui selama berada di lingkungan bermasyarakat dan saat mempelajari materi ini tentu akan memperkuat keyakinan kita tentang
perlu adanya kesadaran hukum masyarakat yang tidak terlepas dari sistem hukum. 1. Penerapan Penegakan Hukum di Pengadilan Negeri
Pengadilan negeri atau biasanya disebut sebagai PN merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan peradilan umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten
atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, pengadilan negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi
rakyat pencari keadilan pada umumnya. Pengadilan negeri adalah suatu pengadilan yang sehari-harinya memeriksa dan memutuskan perkara pidana dan
perdata. Pengadilan negeri berkedudukan di ibu kota daerah kabupaten atau kota. Daerah
hukumnya juga meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan Negeri mempunyai tugas dan kewenangan sebagaimana disebutkan dalam Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2004, dalam Pasal 50 menyatakan: Pengadilan Negeri bertugas dan berwewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara
pidana dan perkara perdata di tingkat pertama, dalam Pasal 52 ayat 1 dan ayat 2 menyatakan: Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan dan
nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah didaerahnya, apabila diminta dan selain bertugas dan kewenangan tersebut dalam Pasal 50 dan 51, Pengadilan
dapat diserahi tugas dan kewenangan lain atau berdasarkan Undang-Undang.
PPKn SMP KK G
143
Berikut ini mekanisme sistem peradilan di Indonesia
Gambar 8. Mekanisme Sistem Peradilan Nasional
Diolah dari berbagai Sumber
Kewenangan yang dimiliki oleh pengadilan negeri tidak hanya menyidangkan perkara yang berkenaan dengan perkara pelanggaran pada kasus pidana saja
tetapi pengadilan negeri juga berwenang untuk mengadili dan memutuskan perselisihan perkara Perdata yang didalamnya diduga terdapat pelanggaran:
1. Wanprestasi atau pengingkaran janji, 2. Perbuatan melawan hukum.
Pengadilan negeri juga memiliki kewenangan mengabulkan gugatan dan permohonan perceraian, pembatalan perkawinan dari pasangan suami istri
yang beragama selain Islam, karena pengabulan gugatan maupun permohonan perceraian yang diajukan oleh pasangan yang beragam Islam
akan ditangani oleh pengadilan Agama sebagai salah satu kewenangan dari pengadilan agama
2. Penerapan Penegakan Hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara
Tujuan pembentukan dan kedudukan suatu peradilan administrasi negara PTUN dalam suatu negara, terkait dengan falsafah negara yang dianutnya. Negara
Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara hukum berdasarkan Pancasila
Kegiatan Pembelajaran 8
144
dan UUD 1945, oleh karenanya hak dan kepentingan perseorangan dijunjung tinggi disamping juga hak masyarakatnya. Kepentingan perseorangan adalah seimbang
dengan kepentingan masyarakat atau kepentingan umum. Karena itu, menurut S.F Marbun 1997:27 secara filosofis tujuan pembentukan peradilan administrasi
negara PTUN adalah untuk memberikan perlindungan terhadap hak-hak perseorangan dan hak-hak masyarakat, sehingga tercapai keserasian,
keseimbangan dan keselarasan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan masyarakat atau kepentingan umum.
Menurut pandangan dari Sjachran Basah 1985:25 secara gamblang mengemukakan bahwa tujuan pengadilan administrasi negara PTUN ialah
memberikan pengayoman hukum dan kepastian hukum, tidak hanya untuk rakyat semata-mata melainkan juga bagi administrasi negara dalam arti menjaga dan
memelihara keseimbangan kepentingan masyarakat dengan kepentingan individu. Untuk administasi negara akan terjaga ketertiban, ketentraman dan keamanan
dalam melaksanakan tugas-tugasnya demi terwujudnya pemerintahan yang kuat bersih dan berwibawa dalam negara hukum berdasarkan Pancasila.
Dengan kata lain bahwa lembaga pengadilan administrasi negara PTUN adalah merupakan salah satu badan peradilan yang melaksanakan kekuasaan
kehakiman, merupakan kekuasaan yang merdeka yang berada di bawah Mahkamah Agung dalam rangka menyelenggarakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan. Penegakan hukum dan keadilan ini merupakan bagian dari perlindungan hukum bagi rakyat atas perbuatan hukum publik oleh pejabat
administrasi negara yang dinggap telah melanggar hukum. Dalam kaitan dengan pengadilan administrasi negara sebagai salah satu badan
peradilan yang menjalankan “kekuasaan kehakiman yang bebas” sederajat dengan pengadilan-pengadilan lainnya dan berfungsi memberikan pengayoman hukum
akan bermanfaat sebagai: a. Tindakan pembaharuan bagi perbaikan pemerintah untuk kepentingan
rakyat; b. Stabilisator hukum dalam pembangunan;
c. Pemelihara dan peningkat keadilan dalam masyatakat;
PPKn SMP KK G
145
d. Penjaga keseimbangan antara kepentingan perseorangan dan kepentingan umum Sjachran Basah, 1985:25.
Akibat hukum yang timbul tersebut dapat berupa penciptaan hubungan hukum yang baru maupun perubahan atau pengakhiran hubungan hukum yang ada.
Dengan demikian tindakan hukum pemerintah dimaksud memiliki unsur-unsur sebagai berikut:
a. Tindakan tersebut dilakukan oleh aparatur pemerintah dalam kedudukannya sebagai penguasa, maupun sebagai alat perlengkapan pemerintahan
bestuurs organ; b. Tindakan dilaksanakan dalam rangka menjalankan fungsi pemerintahan;
c. Tindakan yang dimaksudkan sebagai sarana untuk menimbulkan akibat hukum recht gevolgen dibidang hukum administrasi;
d. Tindakan yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan kepentingan umum; e. Tindakan dilakukan berdasarkan norma wewenang pemerintah;
f. Tindakan tersebut berorientasi pada tujuan tertentu berdasarkan hukum; dan g. Tindakan Hukum Pemerintah dapat berbentuk tindakan berdasarkan hukum
publik dan berdasarkan hukum privat.
3. Penerapan Penegakan Hukum di Mahkamah Konstitusi
Mahkamah Konstitusi MK dibentuk pada tahun 2003 karena adanya kebutuhan menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan sebelumnya. Untuk
mengatasi berbagai persoalan tersebut, MK diberi mandat oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUDNRI 1945 untuk
melaksanakan lima kewenangan konstitusional, yaitu: 1. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar;
2. memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-undang Dasar;
3. memutus pembubaran partai politik; 4. memutus perselisihan hasil pemilihan umum;
5. memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan pemakzulan presiden dan wakil presiden.
Kegiatan Pembelajaran 8
146
Dalam kaitan dengan kewenangannya untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, MK dilandasi oleh Pasal 24C ayat 1 UUD 1945,
kemudian diatur kembali dalam produk turunannya, yakni Pasal 10 Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi sebagaimana yang
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 tahun 2011 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi UU
MK. Teknis pelaksanaannya selanjutnya diatur dalam Peraturan Mahkamah Konstitusi
Nomor 06 Tahun 2005 tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Pengujian Undang-Undang. Permohonan pengujian undang-undang sendiri, dapat
digolongkan dalam dua jenis, yaitu pertama, pengujian terhadap isi materi perundang-undangan atau norma hukum, biasa disebut pengujian materiil, dan
kedua, pengujian terhadap prosedur pembentukan produk perundang-undangan, biasa disebut pengujian formil.
Pembahasan materi tentang penerapan penegakan hukum baik di pengadilan negeri, pengadilan Tata Usaha Negara dan di Mahkamah Konstitusi dapat
membentuk sikap dan perilaku kesadaran hukum karena sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum. Materi ini
juga dapat menumbuhkan sikap dan perilaku kejujuran, tangungjawab, dan sikap tanggung jawab sebagai warga negara, aktif terlibat dalam kehidupan sosial,
melalui konsistensi tindakan dan perkataan yang berdasarkan kebenaran.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 8 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Penerapan
Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara, maka Anda perlu mengikuti aktivitas
PPKn SMP KK G
147
pembelajaran sebagai berikut. i.
Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat
Berbangsa dan Bernegara
ii. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan
yang hendak dicapai pada modul ini. iii.
Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
iv. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas
terhadap materi modul
Setelah Saudara membaca dan mencermati uraian materi tentang Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat
Berbangsa dan Bernegara secara mandiri, kegiatan pembelajaran berikut
dilakukan secara berkelompok, sehingga Saudara diharapkan mengedepankan nilai karakter gotong royong dengan mencerminkan tindakan menghargai
semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas bersama, menjalin
komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan atau pertolongan pada orang-
orang yang membutuhkan. Dengan demikian akan terwujud kerjasama yang baik dan dapat menghasilkan tugas yang baik.
Interaksi yang dibangun selama menyelesaikan tugas-tugas berikut akan berjalan dengan baik ketika dilandasi juga dengan karakter integritas yang tinggi. Saudara
akan berupaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-
nilai kemanusiaan dan moral integritas moral dan menghargai martabat individu terutama penyandang disabilitas.
Kegiatan Pembelajaran 8
148
Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong royong dan integritas yang tinggi:
a Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan;
b Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi latihankasustugas LK.8.1. sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.
c Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar. d Penyampaian hasil diskusi;
e Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya pada diskusi dan kerja kelompok
f Menyimpulkan hasil pembelajaran g Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
h Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran i Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat
Berbangsa dan Bernegara, maka Anda perlu mengikuti aktivitas
pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat
Berbangsa dan Bernegara
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
PPKn SMP KK G
149
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok. d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas
terhadap materi modul
Setelah Saudara membaca dan mencermati uraian materi tentang Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat
Berbangsa dan Bernegara secara mandiri, kegiatan pembelajaran berikut
dilakukan secara berkelompok, sehingga Saudara diharapkan mengedepankan nilai karakter gotong royong dengan mencerminkan tindakan
menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas
bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi bantuan atau
pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan. Dengan demikian akan terwujud kerjasama yang baik dan dapat menghasilkan tugas yang baik.
Interaksi yang dibangun selama menyelesaikan tugas-tugas berikut akan berjalan dengan baik ketika dilandasi juga dengan karakter integritas yang
tinggi. Saudara akan berupaya menjadikan diri sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen
dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral integritas moral dan menghargai martabat individu terutama penyandang disabilitas.
Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong royong dan integritas yang tinggi:
a Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan keperluan;
b Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi latihankasustugas LK.8.1. sebagaimana yang telah dipersiapkan di
dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang
berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 8
150
b. Kegiatan On Peserta diklat menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk materi Penerapan
Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara secara individu dengan harapan peserta diklat
bekerja keras mandiri dan kreatif dengan menggunakan LK 8.2.
c. Kegiatan In - 2
1
Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 8.2 yang dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar.
2
Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil kinerjanya dan menghargai pendapat peserta lain
3
Menyimpulkan hasil pembelajaran
4
Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
5
Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
6
Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. LatihanKasustugas
1. LatihanKasustugas
AKTIVITAS: Menganalisis contoh kasus penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
berbangsa dan bernegara LK.8.1.Penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum
yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Prosedur Kerja:
1. Carilah salah satu kasus penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum di Indonesia dari berbagai sumber dan media yang
relevan. 2. Buatlah analisis tentang kasus tersebut lengkap dengan penyelesaian,
maupun saran dalam proses penyesesaiannya serta nilai karakter yang akan dibangun.
PPKn SMP KK G
151
3. Gunakan format berikut untuk menganalisis kasus penyelewengan penegakan hukum serta lemahnya penegakan hukum di Indonesia.
4. Bandingkan hasil kerja kelompok Saudara dengan kelompok lain. Silakan saling berbagi dan memberikan masukan.
5. Buat simpulan nilai karakter utama yang perlu dibangun dalam mempelajari “Penerapan Penegakan Hukum yang Berlaku dalam Kehidupan
Bermasyarakat Berbangsa dan Bernegara” KESIMPULAN:
……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………
2. Aktifitas Pengembangan soal Penilaian berbasis kelas
LK. 8.1 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN
Prosedur Kerja : 1. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional
kompetensi G 2. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan
kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4 3. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada
kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di sekolah anda
4. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini
5. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs 6. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal
Kegiatan Pembelajaran 8
152
1 Kurikulum 2006 Permendikbudnomor 22 Tahun 2006
JenisSekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
No. SK
KD Bahan
Kelas Materi
Indikator Bentuk Soal
1 hakikat dan arti
penting hukum bagi
warganegara PILIHAN
GANDA ATAU URAIAN Level
Pengetahuan dan
Pemahaman
2 sikap positif
terhadap norma hukum
yang berlaku dalam
bernegara PILIHAN
GANDA ATAU URAIAN Level
Aplikasi
3 Penerapan
norma hukum dalam
kehidupan bermasyarakat,
PILIHAN GANDA ATAU
URAIAN Level Penalaran
2
Kurikulum 2013 PermendikbudNomor 24 tahun 2016
Jenis Sekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
No. Kompetensi Dasar
Bahan Kelas
Materi Indikator
Bentuk Soal
1
VIII Ketaaatan
terhadap peraturan
perundang- undangan
di Indonesia
PILIHAN GANDA ATAU
URAIAN Level Pengetahuan
dan Pemahaman
2 PILIHAN
GANDA ATAU URAIAN Level
Aplikasi
3 PILIHAN
GANDA ATAU URAIAN Level
Penalaran
PPKn SMP KK G
153 KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas : VII
Kompetensi :
Level :
Materi :
Bentuk Soal : Pilihan Ganda
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
3. Test Formatif
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dan benar 1. Maraknya tindakan kriminal dan pelanggaran norma hukum di Indonesia,
terutama disebabkan oleh: A. Kesadaran warga negara terhadap hukum rendah
B. tingkat kemiskinan yang masih meningkat C. penetapan sanksi hukum yang ringan
D. tuntutan kehidupan yang semakin meningkat 2. Kasus hakim suap dan masyarakat menyuap dalam praktik peradilan di
Indonesia, menggambarkan lemahnya: A. kinerja para penegak hukum
B. sanksi pelanggaran hukum di Indonesia C. pendidikan kesadaran hukum di Indonesia
D. komitmen bangsa terhadap norma hukum 3. Menurut pasal 24 UUD RI 1945 , kekuasaan kehakiman dilakukan oleh ….
A. Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial B. Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi
C. Mahkamah Agung dan Badan Peradilah di bawahnya D. Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial
Kegiatan Pembelajaran 8
154
4. Sengketa tata usaha negara sengketa administrasi negara adalah sengketa yang timbul dalam bidang tata usaha negara administrasi negara.....
1. antara orang dengan orang 2. antara orang dengan badan hukum perdata
3. antara Badan hukum dengan badan hukum 4. antara masyarakat dengan badan hukum
5. Kewenangan konstitusional Mahkamah Konstitusi : 1 Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar,
2 Memutuskan sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar,
3 Memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan pemakzulan presiden dan wakil presiden,
4 Kewenangan konstitusional memutus pembubaran partai politik; 5 Memutus perselisihan hasil pemilihan umum
6 Membawahi Peradilan dibawahnya Mandat UUD 1945 terhadap Mahkamah Konstitusi karena adanya kebutuhan
menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan ada pada : A. 1 dan 2
B. 1 dan 6 C. 2 dan 6
D. 4 dan 5
F. Rangkuman
1. Pengadilan negeri berkedudukan di ibu kota daerah kabupaten atau kota. Daerah hukumnya juga meliputi wilayah kabupaten atau kota. Pengadilan
Negeri bertugas dan berwewenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat pertama; memberikan
keterangan, pertimbangan dan nasehat tentang hukum kepada instansi pemerintah didaerahnya, apabila diminta dan dapat diserahi tugas dan
kewenangan lain atau berdasarkan Undang-Undang. 2. Sengketa tata usaha negara sengketa administrasi negara adalah sengketa
yang timbul dalam bidang tata usaha negara administrasi negara antara orang atau badan hukum perdata dengan badan atau pejabat tata usaha negara
PPKn SMP KK G
155
pejabat administrasi negara baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara keputusan administrasi negara,
termasuk kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mahkamah Konstitusi MK dibentuk pada tahun 2003 karena adanya kebutuhan menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan sebelumnya. Untuk
mengatasi berbagai persoalan tersebut, MK diberi mandat oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD 1945 untuk melaksanakan
lima kewenangan konstitusional, yaitu: a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar; memutuskan
sengketa kewenangan lemmbaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
b. memutus pembubaran partai politik; c. memutus perselisihan hasil pemilihan umum;
d. memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan pemakzulan presiden dan wakil presiden.
4. Di mata hukum dan peradilan setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama. Keputusan pengadilan tidaklah dapat direkayasa atau dimanipulasi.
Di sinilah sikap dan perilaku jujur ditanamkan sehingga bear-benar pada akhirnya mencintai kebenaran dan memiliki komitment moral untuk selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Membangun integritas yang tinggi dan kesadaran hukum menjadi bagian dalam sebuah kehidupan
bermasyarakat.
G. Umpan Balik dan Tindak lanjut