Kaitan antara pendidikan nilai moral dan karakter

PPKn SMP KK G 23 4 beritikad baik dan bertanggung jawab dalam melaksanakan keputusan bersama; 5 menggunakan akal sehat dan nurani luhur dalam melakukan musyawarah; 6 berani mengambil keputusan yang secara moral dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa serta 7 bersikap adil; menjaga keharmonisan antara hak dan kewajiban; 8 mempergunakan segala tenaga, pikiran, waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi dan cita-cita e. Bangsa yang Mengedepankan Keadilan Kesejahteraan, dan Gotong royong Komitmen dan sikap untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan , Gotong Royong merupakan karakteristik pribadi bangsa Indonesia., Gotong Royong mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama antara lain dalam perbuatan yang mencerminkan 1 sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan; 2 hormat terhadap hak-hak orang lain; 3 suka menolong orang lain; menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain; tidak boros; 4 tidak bergaya hidup mewah; 5 suka bekerja keras; 6 menghargai karya orang lain. 7 menjalin komunikasi dan persahabatan, 8 memberi bantuan pertolongan pada orang-orang yang membutuhkan.

3. Kaitan antara pendidikan nilai moral dan karakter

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai pendidikan nilai dan moral dikaitkan dengan konsep pendidikan karakter kiranya dapat dimaknai sebagai berikut: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebagai mata pelajaran memiliki aspek utama sebagai pendidikan nilai dan moral pada akhirnya akan bermuara pada pengembangan watak atau karakter peserta didik sesuai dengan dan merujuk kepada nilai-nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI 1945. Kegiatan Pembelajaran 1 24 Nilai dan moral Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945 secara sistematis dan sistemik dikembangkan dalam diri peserta didik melalui pengembangan konsep moral, sikap moral, dan perilaku moral setiap rumusan butir nilai yang telah dipilih sebagai substansikontendan pengalaman belajar learning experiences Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Didalam Pedoman Mata pelajaran PPKn SMP Kurikulum 2013 dinyatakan: 1 PPKn merupakan pendidikan nilai, moralkarakter, dan kewarganegaraan khas Indonesia yang tidak sama sebangun dengan civic education di USA, citizenship education di UK, talimatul muwatanah di negara-negara Timur Tengah, education civicas di Amerika Latin. 2 PPKn sebagai wahana pendidikan nilai, moralkarakter Pancasila dan pengembangan kapasitas psikososial kewarganegaraan Indonesia sangat koheren runut dan terpadu dengan komitmen pengembangan watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dan perwujudan warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab sebagaimana termaktub dalam Pasal 3 UU No.20 Tahun 2003 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dalam ketiga dimensi konseptualnya kurikuler, sosial kultural dan akademik secara substantif merupakan pendidikan karakter kebangsaan yang bermuatan dan bermuara pada sistem nilai dan moral Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang bermuara pada terbentuknya watakkarakterdan peradaban bangsa yang bermartabat, dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat tersebut merupakan modal dasar dan determinan dalam memperkokoh keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI yang ber- Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu entitas utuh watakkarakterdan peradaban bangsa yang bermartabat ini memerlukan pembentukannya harus dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi keterpaduan konsep moralmoral reasoning, perasaansikap moralmoral feeling, dan perilaku moralmoral behaviorber- Pancasila dan UUD NRI Tahun 1945. Dengan demikian pula kita dapat menegaskan kembali bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan merupakan suatu bentuk mata pelajaran yang mencerminkan konsep, strategi, dan nuansa confluent education, yakni PPKn SMP KK G 25 pendidikan yang memusatkan perhatian dan komit pada pengembangan manusia Indonesia seutuhnya. Karena itu pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan merupakan salah satu unsur perekat bangsa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia.

D. Aktivitas Pembelajaran