PPKn SMP KK G
155
pejabat administrasi negara baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara keputusan administrasi negara,
termasuk kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3. Mahkamah Konstitusi MK dibentuk pada tahun 2003 karena adanya kebutuhan menjawab berbagai persoalan hukum dan ketatanegaraan sebelumnya. Untuk
mengatasi berbagai persoalan tersebut, MK diberi mandat oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 UUD 1945 untuk melaksanakan
lima kewenangan konstitusional, yaitu: a. menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar; memutuskan
sengketa kewenangan lemmbaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar;
b. memutus pembubaran partai politik; c. memutus perselisihan hasil pemilihan umum;
d. memberi pendapat kepada Dewan Perwakilan Rakyat terkait dengan pemakzulan presiden dan wakil presiden.
4. Di mata hukum dan peradilan setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban yang sama. Keputusan pengadilan tidaklah dapat direkayasa atau dimanipulasi.
Di sinilah sikap dan perilaku jujur ditanamkan sehingga bear-benar pada akhirnya mencintai kebenaran dan memiliki komitment moral untuk selalu dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Membangun integritas yang tinggi dan kesadaran hukum menjadi bagian dalam sebuah kehidupan
bermasyarakat.
G. Umpan Balik dan Tindak lanjut
Jawablah Test formatif penerapan penegakan hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara dalam kegiatan
pembelajaran ini. Kemudian cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban dari test formatif. Apabila Saudara mendapatkan hasil kurang dari 80, nilai
tanggung jawab, komitmen moral. Silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya : harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman
berbingkai bhinneka tunggal ika, jika belum belajar lebih giat
Kegiatan Pembelajaran 8
156
Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap Materi Kegiatan Pembelajaran 8
Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar Jumlah soal x 100 Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai
Sangat baik = 91 s.d 100 Baik
= 81 s.d 90 Cukup
= 71 s.d 80 Kurang
= 70
PPKn SMP KK G
157
Kegiatan Pembelajaran 9 Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman
Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika
A. Tujuan
1. Dengan mencermati materi modul peserta diklat mampu menjelaskan harmonisasi dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan
benar. 2. Dengan tugas kelompok peserta diklat mampu menyimpulkan Kerukunan
dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika dengan benar.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Menjelaskan harmonisasi dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika.
2. Menyimpulkan kerukunan dalam keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika
C. Uraian Materi
Pengantar
Indonesia merupakan negara yang plural dan kaya akan budaya, serta nilai-nilai budaya yang terkandung di dalam keberagaman tersebut. Indonesia juga memiliki
keanekaragaman suku bangsa yang memiliki bahasa, adat istiadat, sistem kepercayaan, organisasi sosial, dan perilaku budaya yang berbeda-beda.
Keanekaragaman tersebut merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan.
Dari keberagaman itu Indonesia mampu menciptakan keselarasan yang dapat berjalan berdampingan, serta mampu menciptakan negeri yang damai dalam
berbudaya. Hal inilah yang akan menjadi tantangan besar untuk generasi penerus
Kegiatan Pembelajaran 9
158
bangsa Indonesia, yang mana kita ketahui bahwa mempertahankan tentu jauh lebih sulit dibandingkan dengan menciptakan. Inilah yang masih menjadi upaya
bersama untuk mempertahankan keselarasan, keharmonisan, serta kerukunan yang terjalin dalam keragaman di Indonesia. Materi ini juga dapat menumbuhkan
sikap dan perilaku nasionalis karena berbagai kekayaan dan keberagaman yang ada, merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia yang perlu dijaga dari berbagai
ancaman baik dari dalam maupun dari bangsa lain. Harmonisasi dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia adalah negara demokratis, dengan ribuan gugusan kepulauan. Banyaknya ras dan suku menjadikan Indonesia mempunyai keanekaragaman,
terutama keanekaragaman dalam masyarakatnya yang terdiri dari beragam kebudayaan dan adat istiadat. Konstitusi Indonesia menjamin kebebasan
masyarakat yang beragam kebudayaan tersebut untuk tetap terjalin dengan harmonis dan tetap menjadi kekayaan Indonesia. Konstitusi ini juga menetapkan
bahwa negara Indonesia harus didasarkan pada ideologi bangsa Indonesia yakni prinsip ketiga Pancasila yakni Persatuan Indonesia. Hal ini berarti bahwa
masyarakat yang beranega ragam tadi harus tetap saling menghormati dan bertoleransi sehingga terbina keselaran atau keharmonisan hidup. Negara
memberi fasilitas bagi tumbuh kembangnya kehidupan masyarakat dan menjadi mediator ketika terjadi konflik.
Menelisik tentang Bhinneka Tunggal Ika semboyan bangsa Indonesia yang merupakan bentuk pernyataan kesatuan bangsa Indonesia atas segala
keberagaman dan perbedaan yang ada. Semboyan yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu jua” tersebut ternyata telah dicetuskan sejak jaman kerajaan
Majapahit ratusan tahun yang lalu. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk penghargaan dan toleransi terhadap perbedaan telah ada sejak jaman dahulu.
Semboyan ini pula yang kemudian mengantarkan kerajaan Majapahit menjadi kerajaan dengan wilayah yang sangat luas mencakup berbagai macam ras dan
suku yang ada di wilayah Nusantara. Dari pengalaman kerajaan Majapahit itulah, para tokoh peletak dasar negara
Indonesia tetap menggunakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia dengan harapan bahwa bangsa Indonesia akan terus
PPKn SMP KK G
159
berjaya diatas perbedaan yang ada. Semboyan tersebut telah menjadi pengingat penting bagi seluruh bangsa Indonesia bahwa segala bentuk perbedaan ras, suku,
bahasa daerah, perbedaan pemahaman maupun keyakinan bukanlah sebuah penghalang untuk menjadi kesatuan bangsa yang kuat.Jelas bahwa toleransi dan
saling menghargai adalah sikap yang tersirat dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Tanpa adanya toleransi dan sikap saling menghargai, bangsa Indonesia akan
menjadi bangsa yang lemah karena setiap orang saling mencela dan menganggap dirinya paling baik diantara yang lainnya.
Masalah sosial yang terjadi di Indonesia karena adanya konflik atau kerusuhan agama seperti contohnya konflik dan pertikaian yang melanda masyarakat Ambon-
Lease sejak Januari 1999 telah berkembang menjadi aksi kekerasan brutal yang merenggut ribuan jiwa dan menghancurkan semua tatanan kehidupan
bermasyarakat. Kerusuhan di Ambon yang sudah terjadi beberapa kali, semua akibat hasutan informasi berantai. Isu yang tidak berdasar fakta sengaja
dihembuskan untuk menyulut emosi kelompok-kelompok atau etnis yang kerap bertikai. Akibatnya, emosi tak terkendali membuat kekacauan di kota Ambon.
Parahnya, persoalan kemudian dibelokkan ke masalah berbau SARA. Menurut Choerul Mahfud, konflik-konflik tersebut salah satu penyebabnya adalah
kenyataan bangsa Indonesia yang multikultural. Mahfud menyatakan kemajemukan masyarakat itu memberikan dampak secara positif. Namun, pada
sisi lain juga dapat menimbulkan dampak negatif karena faktor kemajemukan itulah justru terkadang sering menimbulkan konflik antar umat beragama. Adapun
menurut Asep Jamaludin menuding multikultural sebagai salah satu penyebab timbulnya KKN Korupsi, Kolusi, Nepotisme, premanisme, perseteruan politik,
kemiskinan, kekerasan, sparatisme, perusakan lingkungan dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk selalu menghargai hak-hak orang lain. Saya sependapat
dengan beliau karena dengan adanya keragaman yang ada bisa menyebabkan adanya KKN karena orang cenderung akan mementingkan golongannya dan jika
sudah berbicara kepentingan orang akan melakukan apa saja untuk golongannya. Dengan adanya kemajemukan masyarakat perlu adanya pendidikan multikultural.
Pendidikan ini di perkenalkan dengan tujuan untuk meredam konflik sekaligus mendatangkan kebaikan dari keragaman budaya. Pendidikan multikultural di
Kegiatan Pembelajaran 9
160
arahkan untuk meredam konflik sosial dengan cara mengembangkan sikap menghargai perbedaan budaya. Lingkungan pendidikan yang baik, harus di
rancang untuk menciptakan suatu kehidupan yang menerima perbedaan, bisa hidup bersama secara harmonis, saling menghormati dan menghargai perbedaan.
1. Kerukunan dalam Keberagaman berbingkai Bhinneka Tunggal Ika
Multikulturalisme mengisyaratkan pengakuan terhadap realitas keragaman. Pengakuan terhadap keragaman kultural tersebut mencakup keragaman suku,
adat istiadat, termasuk keragaman agama. Lawrence Blum mendefenisikan multikulturalisme sebagai paham yang mencakup suatu pemahaman,
penghargaan serta penilaian atas budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis orang lain Lubis, 2001. M.G.Smith dalam
Abdul Rachman 2001 mendefinisikan bahwa multikultural bangsa sebagai sesuatu yang lebih dari hanya keragaman kebudayaan. Sebuah kenyataan bahwa
bangsa Indonesia terdiri dari kolektifitas kelompok-kelompok masyarakat yang bersifat majemuk. Dari segi etnitasnya terdapat 656 suku bangsa Hidayat, 1997
dengan tidak kurang dari 300 jenis bahasa-bahasa daerah, dan di Irian Jaya saja lebih 200 bahasa-bahasa suku bangsa Koentjaraningrat,1993.
Dalam konsep multikulturalisme, terdapat kaitan yang erat bagi pembentukan masyarakat yang berlandaskan Bhinneka Tunggal Ika serta mewujudkan suatu
kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Bhinneka Tunggal Ika memegang peran yang sangat penting bagi negara Indonesia dengan
keberagamannya. Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kerukunan. Secara mendalam
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak keberagaman suku, agama, ras, kesenian,adat, bahasa, dan lain sebagainya
namun tetap bisa bersatu dan hidup dalam kerukunan. Bhinneka Tunggal Ika berisi konsep multikulturalistik dalam kehidupan yang terikat
dalam suatu kesatuan. Prinsip multikulturalistik adalah asas yang mengakui adanya kemajemukan bangsa dilihat dari segi agama, keyakinan, suku bangsa,
adat budaya, keadaan daerah, dan ras. Keberagaman tersebut dihormati dan dihargai serta didudukkan dalam suatu prinsip yang dapat mengikat
keanekaragaman tersebut dalam kesatuan yang kokoh. Keberagaman bukan
PPKn SMP KK G
161
dikembangkan dan didorong menjadi faktor pemecah bangsa, tetapi merupakan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing komponen bangsa, untuk selanjutnya
diikat secara sinergi menjadi kekuatan yang luar biasa untuk dimanfaatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan bangsa.
Kita ketahui bahwa toleransi dan saling menghargai adalah sikap yang tersirat dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Tanpa adanya toleransi dan sikap saling
menghargai, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah karena setiap orang saling mencela dan menganggap dirinya paling baik diantara yang lainnya.
Masih banyaknya masalah sosial yang terjadi di masyarakat karena faktor perbedaan ras, suku, agama. Dengan adanya kemajemukan masyarakat perlu
adanya pendidikan multikultural untuk menciptakan suatu kehidupan yang menerima perbedaan, bisa hidup bersama secara harmonis, saling menghormati,
menghargai perbedaan dan hidup dalam kerukunan.
D. Aktivitas Pembelajaran
Dalam aktivitas pembelajaran kegiatan pembelajaran 9 ini, peserta yang mengikuti moda tatap muka penuh melakukan aktivitas pembelajaran pada point 1.
Sedangkan bagi peserta yang mengikuti model In-On-In melakukan aktivitas pembelajaran pada point 2.
1. Aktivitas Pembelajaran Tatap Muka Penuh Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Harmonisasi dan
Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka
Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut. a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran
dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika .
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam penguasaan
materi modul baik yang dikerjakan secara individual atau kelompok.
Kegiatan Pembelajaran 9
162
d. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas terhadap materi modul
Setelah mempelajari uraian materi tentang Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika, maka lakukan
Aktivitas Pembelajaranberikut secara berkelompok dengan menggunakan LK 9.1. Konflik-konflik sosial terkait dengan isu sara di Indonesia E Latihan
dan Tugas, Saudara diharapkan mengedepankan nilai karakter gotong
royong. Secara bersama-sama menjalin komunikasi dan wujudkan kerjasama
yang baik agar dapat menghasilkan produk yang baik. Berikut Aktivitas yang dilakukan dengan sikap dan perilaku semangat gotong
royong dan integritas yang tinggi: a. Membagi peserta diklat ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan
keperluan; b. Mempersilahkan kelompok untuk berdiskusi tentang materi
latihankasustugas LK.9.1. sebagaimana yang telah dipersiapkan di dalam modul. Diskusi dilakukan dengan kerjasama setiap anggota
kelompok, berani mengemukakan pendapat, menghargai pendapat yang berbeda serta berkomitmen atas keputusan hasil yang dicapai oleh
kelompok. c. Presentasi kelompok, pertanyaan, saran dan komentar.
d. Penyampaian hasil diskusi; e. Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil pengamatannya
pada diskusi dan kerja kelompok f. Menyimpulkan hasil pembelajaran
g. Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. h. Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran
i. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
2. Aktivitas Pembelajaran In-On-In a. Aktivitas In -1
Untuk mengasah dan memantapkan penguasaan materi Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal
Ika, maka Anda perlu mengikuti aktivitas pembelajaran sebagai berikut.
PPKn SMP KK G
163
a. Memberikan motivasi peserta diklat untuk mengikuti proses pembelajaran dan kebermaknaan mempelajari materi modul materi
Harmonisasi dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika.
b. Menginformasikan judul modul, lingkup kegiatan pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai pada modul ini.
c. Menyampaikan skenario kerja diklat dan gambaran tugas serta tagihan hasil kerja sebagai indikator capaian kompetensi peserta dalam
penguasaan materi modul yang dikerjakan baik secara individual maupun kelompok sehingga mengedepankan sikap dan perilaku gotong
royong dengan mencerminkan tindakan menghargai semangat kerja sama dan bahu membahu menyelesaikan tugas. Landasi juga dengan
karakter integritas yang tinggi dengan berupaya menjadikan diri memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral
integritas moral dan menghargai martabat individu terutama penyandang disabilitas.
d. Melakukan penjajakan melalui tanya jawab sekitar penerapan Harmonisasi dan Kerukunan dalam masyarakat.
e. Mempersilahkan peserta diklat secara individual membaca cerdas dan kerja keras mandiri memahami terhadap materi modul
f. Berdiskusi bersama tentang Latihan kasus LK. 9.1 yang telah
disediakan
b. Aktivitas On Peserta diklat menyusun kisi-kisi dan butir soal untuk materi Harmonisasi
dan Kerukunan dalam Keberagaman Berbingkai Bhinneka Tunggal Ika secara individu dengan harapan peserta diklat bekerja keras mandiri
dan kreatif dengan menggunakan LK 9.2.
c. Kegiatan In - 2
a Peserta diklat mempresentasikan hasil LK 9.2 yang dikerjakan dan pertanyaan, saran dan komentar.
b Peserta berani memberikan klarifikasi berdasarkan hasil kinerjanya dan menghargai pendapat peserta lain
Kegiatan Pembelajaran 9
164
c Menyimpulkan hasil pembelajaran d Melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan.
e Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran f Merencanakan kegiatan tindak lanjut
E. Latihan Kasus Tugas
1. AKTIVITAS: Menganalisis konflik-konflik sosial terkait dengan isu SARA di Indonesia.
LK.9.1. Konflik-konflik sosial terkait dengan isu SARA di Indonesia. Prosedur Kerja:
1. Cermati berita tentang konflik-konflik sosial terkait SARA yang terjadi di Indonesia saat ini.
2. Analisis latar belakang permasalahan yang ada 3. Gunakan format berikut untuk mendeskripsikannya.
No Konflik
yang terjadi
Latar belakang permasalahan
Dampak yang ada di
lingkungan masyarakat
Penyelesaian konflik
Saran penanganan
konflik 1
2
3
Berdasarkan hasil deskripsi di atas, tentukan satu konflik yang menurut kelompok Saudara paling menyita perhatian masyarakat umum.
Tuangkan dalam LK beberapa perilaku atau sikap yang harus dikembangkan dalam menyikapi konflik tersebut dengan bantuan format
berikut:
PPKn SMP KK G
165
No. Konflik
yang terjadi
Latar belakang permasalahan
Penyelesaian konflik
Nilai-nilai pendidikan karaktersikapperilaku
1 2
3 • Mintalah bantuan atau pertolongan orangkelompok lain untuk memberikan
masukan sehingga hasilnya dapat digunakan sebagai bahan untuk merevisi LK. Jadikan kegiatan tersebut sebagai upaya dalam menjalin kerjasama
yang lebih luas lagi. • Buat simpulan dari hasil kegiatan tentang hal-hal apa yang telah Saudara
pelajari. KESIMPULAN:
…………………………………………………………………………….................. ……………………………………………………………………………..................
…………………………………………………………………………….................. ……………………………………………………………………………..................
2. Aktifitas Pengembangan soal Penilaian berbasis kelas
LK. 9.2 : Pengembangan Kisi – kisi soal USBN
Prosedur Kerja :
a. Bacalah Bahan bacaan kegiatan pembelajaran ini pada modul profesional kompetensi G
b. Pelajari kisi-kisi yang dikeluarkan oleh kementrian Pendidikan dan kebudayaan seperti yang ada pada bagian E 4
c. Buatlah kisi-kisi soal USBN sesuai lingkup materi yang dipelajari pada kegiatan pembelajaran ini dengan format dan kurikulum yang dipakai di
sekolah anda d. Berdasarkan kisi2 – kisi yang telah anda buat, susunlah soal USBN pada
lingkup materi yang di pelajari dari kegiatan pembelajaran ini e. Kembangkan soal-soal yang sesuai dengan konsep HOTs dan LOTs
f. Kembangkan 3 soal pilihan Ganda dan 3 soal Uraian pada kartu soal
Kegiatan Pembelajaran 9
166
KISI-KISI PENULISAN SOAL TES PRESTASI AKADEMIK 1. Kurikulum 2006 Permendikbudnomor 22 Tahun 2006
JenisSekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
No. SK
KD Bahan
Kelas Materi
Indikator Bentuk Soal
1 Pilihan Ganda atau
Uraian Level Pengetahuan dan
Pemahaman
2 Pilihan Ganda atau
Uraian Level Aplikasi 3
Pilihan Ganda atau uraian Level Penalaran
2 Kurikulum 2013 PermendikbudNomor 24 tahun 2016
Jenis Sekolah : SMPMTs
Mata Pelajaran : PPKn
No. KD
Bahan Kelas
Materi Indikator
Bentuk Soal
1 IX
Prinsip harmoni dalam keberagaman sosial,
budaya, ekonomi, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika Pilihan Ganda
dan atau uraian Level
Pengetahuan dan
Pemahaman
2 Upaya penyelesaian
masalah yang muncul dalam keberagaman
masyarakat Pilihan Ganda
atau Uraian Level Aplikasi
3 Permasalahan
keberagaman masyarakat Indonesia
Pilihan Ganda atau Uraian
Level Penalaran
KARTU SOAL
Jenjang : Sekolah Menengah Pertama
Mata Pelajaran PPKn Kelas
: VII Kompetensi
: Level
: Materi
: Bentuk Soal
: Pilihan Ganda
BAGIAN SOAL DISINI
Kunci Jawaban :
PPKn SMP KK G
167
3. Test
Formatif
Pilihlah Salah satu jawaban yang tepat dan Benar 1. Secara sosio-kultural, masyarakat Indonesia terkenal sebagai masyarakat yang
majemuk plural, yang memiliki keragaman dalam hal: A. suku bangsa, agama dan rasetnis
B. suku bangsa, agama. rasetnis dan golongan C. suku bangsa, agama, rasetnis, antar golongan dan kepentingan
D. suku bangsa, agama, rasetnis, antar golongan, kepentingan dan ideologi 2. Salah satu contoh persamaan kedudukan warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat adalah .... A. bersosialisasi dengan seluruh tetangga yang berkeyakinan sama
B. kewajiban mengikuti kegiatan upacara proklamasi kemerdekaan C. kebebasan dalam mempelajari kelemahan ajaran agama lain
D. bergaul tanpa membedakan ras, agama, suku, dan golongan 3. Ciri-ciri mendasar yang membedakan suku bangsa yang satu dengan lainnya
antara lain…. kecuali
A. Agama yang dianut B. Bahasa daerah
C. Adat Istiadat D. Sistem kekerabatan
4. Dengan memperhatikan potensi kemajemukan masyarakat Indonesia, substansi pokok wawasan kebangsaan adalah:
A. budaya lokal B. bhinneka tunggal ika
C. integrasi nasional D. kebudayaan nasional
5. Pendekatan yang cocok dalam komunikasi antar budaya bangsa Indonesia yang ‘bhinneka tunggal ika’, terutama sebagai upaya memasuki format baru
kehidupan Indonesia yang lebih baik adalah: A. pendekatan etnosentris budaya
B. pendekatan kefanatikan agama C. pendekatan resolusi konflik
D. pendekatan multikultural
Kegiatan Pembelajaran 9
168 F. Rangkuman
Keberagaman masyarakat Indonesia terlihat dalam berbagai perbedaan budaya, agama, ras, suku, dan bahasa. Keberagaman tersebut merupakan kekuatan yang
dimiliki oleh bangsa, untuk selanjutnya diikat secara sinerjik menjadi kekuatan yang luar biasa untuk dimanfaatkan dalam menghadapi segala tantangan dan persoalan
bangsa. Namun, di lain sisi juga berpotensi terbentuknya konflik. Misalnya saja konflik karena perbedaan agama, prinsip keagamaan, perbedaan pendapat,
perbedaan budaya, dan lain sebagainya. Sebagai negara yang tingkat keberagamannya tinggi maka harus terjadi harmonisasi dan kerukunan bangsa
agar bisa mencapai tujuan bangsa. Bhinneka Tunggal Ika memegang peran yang sangat penting bagi negara Indonesia dengan keberagamannya. Bhinneka
Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia. Secara mendalam Bhinneka
Tunggal Ika memiliki makna walaupun di Indonesia terdapat banyak keberagaman suku, agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu
kesatuan yang sebangsa dan setanah air
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut
Jawablah semua Test Formatif penerapan harmonisasi dan kerukunan dalam keberagaman berbingkai bhinneka tunggal ika dalam kegiatan pembelajaran ini.
Kemudian cocokkan jawaban Saudara dengan kunci jawaban Apabila Saudara mendapatkan hasil kurang dari 80, nilai tanggung jawab, komitmen
moral. Silakan mempelajari modul pada kegiatan pembelajaran berikutnya : perwujudan persatuan dan kesatuan dalam berbagai lingkungan kehidupan, jika
masih dibawah 80 silahkan fahami lagi materi Modul Gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan anda terhadap
Materi Kegiatan Pembelajaran 9. Tingkat Penguasaan = Jumlah jawaban Benar Jumlah soal x
100 Tingkat Penguasaan dengan Rentang Nilai
Sangat baik = 91 s.d 100 Baik
= 81 s.d 90 Cukup
= 71 s.d 80 Kurang
= 70
PPKn SMP KK G
169
Kegiatan Pembelajaran 10 Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam
Berbagai Lingkungan Kehidupan
A. Tujuan