Dinamika sosial keagamaan di Surakarta

58

3. MTA sebagai Gerakan Purifikasi Agama di Tingkat Lokal

a. Dinamika sosial keagamaan di Surakarta

Surakarta, sebuah wilayah di Jawa Tengah dikenal memiliki dinamika sosial keagamaan yang tinggi. Adanya keraton Surakarta dan Mangkunegaran menjadikan Surakarta sebagai salah satu pusat kebudayaan Jawa. Menariknya, Surakarta juga memiliki sejarah panjang gerakan radikalisme yang bercorak keagamaan, baik zaman pra-kemerdekaan maupun pasca reformasi. Selain itu, Surakarta juga menjadi salah satu pusat tumbuhnya berbagai gerakan dan organisasi yang menggelorakan semangat nasionalisme di zaman kolonial, termasuk di antaranya organisasi yang bercorak keagamaan. Organisasi keagamaan dengan motif keagamaan yang paling terkenal di Surakarta adalah Sarekat Islam SI. SI sendiri adalah gerakan nasionalisme bercorak Islam pertama di nusantara yang berdiri di Surakarta pada tahun 1912. Organisasi bermotif keagamaan Islam lainnya adalah Tentara Kanjeng Nabi Muhammad TNKM yang bertujuan untuk membela kehormatan Islam, Nabi dan kaum Muslimin. Organisasi ini didirikan oleh Tjokroaminoto pada tahun 1918 di Surabaya sebagai reaksi atas sebuah tulisan dalam surat kabar Djawi Hiswara, yang dianggap melecehkan Islam. 97 Pasca revolusi kemerdekaan 1945, Surakarta menjadi basis dari berbagai laskar-laskar gerilya yang didirikan oleh warga sipil dengan berbagai 97 Seorang anggota SI Surakarta bernama Djojodikoro menulis artikel yang dimuat di surat kabar Djawi Hiswara. Cuplikan dalam artikel tersebut berbunyi ”Gusti Kandjeng Nabi Rasoel minoem A.V.H. gin, minoem opium, dan kadang soeka mengisep opium”. Lihat Takashi Siraishi, Zaman Bergerak: Radikalisme Rakyat di Jawa 1912-1926, Jakarta; 1997, Pustaka Utama Grafiti, hal. 143-147 59 kepentingan masing-masing, termasuk organisasi dengan motivasi keagamaan dan jihad yaitu Laskar Sabilillah. 98 Pada tahun 1970-an berbagai organisasi Islam yang cenderung bercorak puritan muncul dan berkembang pesat, seperti Jamaah Islamiyah yang direpresentasikan oleh Pesantren Al-Mukmin Majelis Pengajian Islam direpresentasikan oleh pesantren modern Assalam, dan Majelis Tafsir Al-Quran. 99 Belakangan, berbagai organisasi Islam muncul dan menunjukkan kecenderungan orientasi yang lebih radikal dengan isu-isu yang lebih beragam ketika rezim Orde Baru tumbang pada tahun 1998. Kelompok tersebut antara lain: Laskar Hizbullah Sunan Bonang, Laskar Jundullah, Laskar Zilfikar, Laskar Salamah, Laskar Teratai Emas, Laskar Honggo Dermo, Laskar Hamas, Laskar Hawariyyun, Barisan Bismillah, Gerakan Pemuda Ka‟bah, Brigade Hizbullah, dan Majelis Ta‟lim al-Islah, Forum Komunikasi Aktivis Masjid FKAM, Majelis Mujahidin Indonesia MMI, Front Pemuda Islam Surakarta, HTI, Forum Umat Islam Surakarta, dan Jamaah Anshorut Tauhid, Laskar Hizbullah Sunan Bonang, Laskar Jundullah, Laskar Zilfikar, Laskar Salamah, Laskar Teratai Emas, Laskar Honggo Dermo, Laskar Hamas, Laskar 98 Laskar-laskar di Surakarta pada masa pasca Revolusi kemerdekaan 1945 antara lain Barisan Laskar Banteng BLR, Pemuda Sosialis Indonesia Pesindo, Barisan Pemberontak Republik Indonesia BPRI serta Laskar Rakyat. Namun yang memainkan peran penting adalah lascar yang didirikan oleh para pelajar seperti Tentara Pelajar TP, Pasukan Satria, Laskar Kere, Barisan Polisi Istemewa Sekolah Menengah Tinggi BPISMT, Barisan Rakyat Jelata. Pada tahun 1946 muncul berbagai kelompok lokal di pedesaan seperti Laskar Rakyat Surakarta di Plupuh, Sragen, Pemuda Laskar Rakyat, Pemuda Penjaga Desa. Lihat Soejatno dan Benedict Anderson, Revolution and Social Tension in Surakarta 1945-1950, Indonesia, Vol.17, April 1974, 99-111, hal. 102 99 Muthoharun Jinan, Dinamika Gerakan Islam Puritan di Surakarta, Studi tentang Perluasan Gerakan Majelis Tafsir Al Quran, makalah di Annual Conference on Islamic Studies ACIS 2011 di Bangka Belitung tanggal 10-13 Oktober 2011 60 Hawariyyun, Barisan Bismillah, Gerakan Pemuda Ka‟bah, Brigade Hizbullah, dan Majelis Ta‟lim al-Islah. Dalam konstelasi lokal Solo, di samping kelompok-kelompok di atas terdapat juga kekuatan-kekuatan radikal lain seperti Front Pemuda Islam Surakarta FPIS, Forum Komunikasi Aktivis Masjid FKAM serta Jamaah Anshrout Tauhid JAT. 100 Salah satu isu penting yang sering diusung oleh kelompok-kelompok tersebut adalah isu Kristenisasi. 101

b. Latar belakang pendiri dan sejarah perkembangan MTA di Surakarta