Adapun kelemahannya, yaitu: 1
Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan rasa harga d
iri, ditemukan hasil bahwa “TGT meningkatkan rasa harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka”.
62
Menyikapi kelemahan pada TGT ini, dikemukakan pula oleh Slavin bahwa guru dapat memadukan TGT dengan model pembelajaran
kooperatif yang lainnya dalam meningkatkan rasa harga diri akademik mereka.
2 Dalam hasil penelitian terhadap pembelajaran kooperatif dan waktu
mengerjakan tugas, ditemukan hasil bahwa “TGT memiliki proporsi waktu yang lebih tinggi dibandin
gkan dengan kelas kontrol”.
63
Menyikapi proporsi waktu yang lebih tinggi pada model pembelajaran kooperatif TGT ini, guru dapat mengadakan tahapan penghargaan
kelompok yang merupakan bagian dari model TGT ini di luar jam belajar seperti pada waktu istirahat atau jam pulang sekolah sehingga
dapat mengurangi proporsi waktu yang tinggi.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Sebagai bahan
penguat penelitian
tentang pengaruh
model pembelajaran kooperatif teams games tournament terhadap prestasi belajar
Alquran Hadis siswa, penulis mengutip beberapa penelitian yang relevan di antaranya:
Nuril Milati dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Teams Games Tournament Untuk
Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas V Madrasah Ibtidaiyah.
” Memberikan kesimpulan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada
siswa kelas V MI pada sub pokok bangun datar trapesium.
62
Ibid., h. 123.
63
Ibid, h. 130.
Hilda Nur Fitriani dalam penelitiannya yang berjudul “Perbandingan
Hasil Belajar Siswa Antara Metode Teams Games Tournament dengan Number Head Together Pada Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs
Hidayatul Umam Cinere ”. Memberikan kesimpulan bahwa terdapat
perbandingan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang belajar dengan metode teams games tournament dan metode number head together.
Ahmad Fauzi Ridho dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
Model Teams Games Tournament Berbasis Permainan Kartu Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa di MAN 14 Jakarta
”. Memberikan kesimpulan bahwa model pembelajaran teams games tournament dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan ketuntasan kelas. Berdasarkan ketiga hasil penelitian di atas yang didapat melalui media
internet, dapat disintesiskan bahwa benarlah apa yang dikatakan oleh Slavin bahwa model pembelajaran kooperatif teams games tournament dapat
diadaptasikan pada berbagai tingkatan kelas.
64
Di mana dari ketiga skripsi tersebut mencerminkan adanya tiga tingkatan kelas yaitu MISD, MTsSMP
dan MASMA. Kemudian, ketiga hasil penelitian relevan yang terangkum di atas
ditemukan beberapa kesamaan dan perbedaan dengan penelitian yang penulis lakukan, baik dari segi mata pelajaran, posisi peneliti, variabel bebas, variabel
terikat, aplikasi dalam pelaksanaan tahapan model pembelajaran kooperatif teams games tournament seperti tahapan turnamen dan metode penelitian
yang dipilih. Dalam skripsi yang disusun oleh Nuril Millati, terdapat kesamaan
dalam hal variabel bebas dan variabel terikat. Meskipun prestasi belajar yang Nuril Millati teliti berbeda yaitu prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
Matematika. Selain itu, dalam posisi peneliti juga berbeda, Nuril Millati hanya bertindak sebagai peneliti yang bertugas menjadi instrumen kunci dan
pemberi tindakan, sedangkan yang akan mengajar dan mempraktekkan model pembelajaran kooperatif teams games tournament di kelas adalah guru mata
64
Robert E. Slavin, loc. cit.