d. Model-model Pembelajaran Kooperatif
Dalam model pembelajaran kooperatif terdapat beberapa variasi dari model tersebut, yaitu STAD atau Student Teams Achievement Division
Pembagian Pencapaian Tim Siswa, TGT atau Teams Games Tournament atau Turnamen Game Tim, Jigsaw Teka Teki, CIRC atau Cooperative
Integrated Reading and Composition Mengarang dan Membaca Terintegrasi yang Kooperatif dan TAI atau Team Accelerated Instruction. Kelima model
ini melibatkan penghargaan tim, tanggung jawab individual, dan kesempatan sukses yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. “Tiga diantaranya
STAD, TGT dan Jigsaw adalah model pembelajaran kooperatif yang dapat diadaptasikan pada sebagian besar mata pelajaran dan tingkat kelas.
Sedangkan dua yang lain CIRC dan TAI adalah kurikulum komprehensif yang dirancang untuk digunakan dalam mata pelajaran khusus pada tingkat
kelas tertentu”.
44
4. Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament
a. Pengertian Pembelajaran TGT
“Pembelajaran Kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT, atau Pertandingan Permainan Tim dikembangkan secara asli oleh David De Vries
dan Keath Edward”.
45
Pada pembelajaran ini siswa memainkan permainan dengan anggota-anggota tim lain untuk memperoleh tambahan poin untuk
skor tim mereka. Model pembelajaran kooperatif teams games tournament adalah salah
satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status,
melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Aktivitas belajar dengan permainan yang
dirancang dalam model pembelajaran kooperatif teams games tournament
44
Robert E. Slavin, Coopertive Learning; Teori, Riset, dan Praktik, Terj. dari Cooperative Leraning: Theory, Research and Practice oleh Nurulita, Bandung: Nusa Media,
2009, Cet. IV, h. 11.
45
Trianto, op. cit., h. 83.
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
Secara umum teams games tournament sama saja dengan student teams achievement division, namun teams games tournament menggantikan kuis
dengan turnamen akademik, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Ada 4
langkah atau komponen utama yang dilakukan dalam TGT yaitu:
46
1 Presentasi di kelas
Materi dalam TGT pertama-tama diperkenalkan dalam presentasi di dalam kelas. Bedanya presentasi kelas dengan pengajaran biasa
hanyalah presentasi itu haruslah benar-benar berfokus pada unit teams games tournament.
2 Tim
Tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik, jenis kelamin, ras dan etnisitas.
Fungsi utama dari tim ini adalah memastikan bahwa semua anggota tim benar-benar belajar, dan lebih khususnya lagi, adalah untuk
mempersiapkan anggotanya agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game dalam turnamen.
3 Game
Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang kontennya relevan yang dirancang untuk menguji pengetahuan siswa. Game tersebut dimainkan
di atas meja dengan tiga orang siswa yang mewakili tim yang berbeda.
4 Turnamen
Turnamen adalah sebuah struktur di mana game berlangsung. Biasanya turnamen dilakukan pada akhir minggu atau pada setiap unit setelah
guru melakukan presentasi kelas dan tim sudah melaksanakan kerja tim terhadap lembar kegiatan.
4 Rekognisi Tim
Menentukan skor tim dan memberikan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya.
b. Langkah-langkah Pembelajaran TGT
1 Persiapan model pembelajaran kooperatif teams games tournament:
a Materi
Materi dalam model pembelajaran kooperatif teams games tournament dirancang sedemikian rupa untuk pembelajaran
46
Robert E. Slavin, op.cit., h. 166-167.
berkelompok, oleh karena itu, guru harus mempersiapkan handout yang berisi materi yang akan menjadi bahan pokok dalam
presentasi kelas dan yang harus dikuasai pada saat belajar kelompok. Selain itu guru juga harus mempersiapkan soal-soal
turnamen dan langkah-langkah praktis model pembelajaran kooperatif teams games tournament dalam bentuk tertulis yang
berisi aturan main di setiap langkah pembelajarannya untuk memudahkan siswa dalam proses belajar.
b Membagi siswa ke dalam kelompok belajar
Dalam kelompok belajar, guru harus mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi 6-9 kelompok yang kemampuannya
heterogen. Cara pembentukan kelompok belajar dilakukan dengan mengurutkan siswa dari atas ke bawah dan dari bawah ke atas
berdasarkan kemampuan akademiknya bisa di lihat dari hasil ujian terakhir, dan daftar siswa yang telah diurutkan tersebut dibagi
menjadi 4 bagian yaitu bagian kriteria nilai tinggi, rata-rata atas, rata-rata bawah dan rendah. Kelompok-kelompok yang terbentuk
diusahakan berimbang baik dalam hal kemampuan akademik maupun jenis kelamin dan rasnya.
c Membagi siswa ke dalam kelompok turnamen
Dalam turnamen, guru harus mengelompokkan siswa dalam satu kelas menjadi 8-12 kelompok turnamen yang terdiri dari 3 orang
yang memiliki kemampuan akademik homogen. Cara pembentukan kelompok turnamen dilakukan dengan melihat prestasi akademik
atau kriteria nilai masing-masing individu. d
Media Guru harus membuat 8-12 set kotak kartu bernomor yang masing-
masing kotak berisi kartu bernomor yang jumlahnya setara dengan jumlah soal turnamen yang telah dibuat. Guru juga sebaiknya
membuat nametag untuk setiap siswa yang berisi kode kelompok belajar dan kode kelompok turnamen untuk memudahkan siswa
menemukan teman kelompok belajarnya maupun kelompok turnamennya. Guru juga membuat lembar skor game turnamen
untuk setiap kelompok. e
Penghargaan Kelompok Guru harus mempersiapkan hadiah yang akan diberikan pada
kelompok terbaik, bisa berupa sertifikat, alat tulis, makanan dan sebagainya yang menyenangkan siswa.
2 Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif teams games tournament
a Tahapan pertama: presentasi kelas
Pada awal pembelajaran, saat absensi kelas, guru membagikan satu buah nametag, satu buah handout dan satu lembar langkah-langkah
praktis model pembelajaran kooperatif teams games tournament pada masing-masing siswa. Kemudian setelah apersepsi, ice
breaking, penyampaian indikator pembelajaran dan penjelasan langkah-langkah praktis model pembelajaran kooperatif teams
games tournament, guru mempresentasikan materi pembelajaran. b
Tahapan kedua: belajar kelompok tim Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai dengan kelompok
belajarnya masing-masing sesuai keterangan kode kelompok belajar yang ada pada nametag. Kelompok biasanya terdiri dari 4
atau 5 siswa yang anggotanya heterogen. Dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnis. Guru meminta kepada
siswa untuk
belajar dalam
kelompok belajarnya
dan memperhatikan aturan main yang ada dalam tahap belajar
kelompok. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama
teman kelompoknya
dan lebih
khusus untuk
mempersiapkan anggota agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. Biasanya belajar kelompok ini mendiskusikan masalah
bersama-sama, membandingkan jawaban dan memperbaiki pemahaman yang salah tentang suatu materi. Kelompok merupakan
bagian yang utama dalam model pembelajaran kooperatif teams