harus mendukung pencapaian tujuan utuh kegiatan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum.
d Materi pembelajaran yang dapat dipadukan dalam
satu tema selalu mempertimbangkan karakteristik siswa seperti minat, kamapuan, kebutuhan, dan
pengetahuan awal. e
Materi pelajaran yang dipadukan tidak terlalu dipaksakan, artinya, materi yang tidak mungkin
dipadukan tidak perlu dipadukan. Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan di
atas maka dapat diketahui bahwa pembelajaran tematik integratif
merupakan prosedur
pembelajaran yang
dilakukan dengan memadukan beberapa mata pelajaran yang memiliki pokok pembahasan materi yang saling
berkaitan. Hal ini sengaja dikenalkan pada peserta didik agar dapat menerima berbagai konsep pembelajaran secara
utuh dalam satu kesatuan dan menciptakan proses pembelajaran yang lebih bermakna.
B. Penelitian yang Relevan
Pengembangan media pembelajaran semakin berkembang dengan pesat, hal ini disesuaikan dengan perkembangan zaman yang
semakin modern. Melalui perkembangan ini dunia pendidikan melakukan berbagai inovasi baru untuk menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan sesuai dengan perkembang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
zaman saat ini. Tetapi dalam penggunaan media berbasis Information and communication Technology
ICT hingga saat ini belum banyak digunakan sehingga belum tersedia sumber yang relevan atau sesuai
dengan penelitian ini. Oleh karena itu peneliti mencoba menggunakan sumber lain yang hampir mendekati dengan penelitian pengembangan
media berbasis Information and Communication technology ICT. Berikut ini merupakan dua penelitian relevan yang dikembangkan dan
yang hampir mendekati penelitian berbasis Information and communication Technology,
sebagai berikut: Pertama
, skripsi oleh Herawan 2015 dengan judul “Pengembangan media pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis
ICT dan Multiple intellegences untuk Kurikulum 2013 ”. Hermawan
dalam penelitiannya
bertujuan menghasilkan
sebuah media
pembelajaran tematik kelas IV SD berbasis Information and Communication Technology
ICT dan multiple intellegences untuk kurikulum 2013 pada sub tema jenis-jenis pekerjaan. Di lain sisi
media ini diharapkan oleh peneliti dapat membantu siswa untuk dalam mengikuti
proses pembelajaran.
Adapun langkah-langkah
pengembangan media pembelajaran yang digunakan sebagai berikut: a potensi masalah, b pengumpulan data, c desain produk, d
validasi desain produk, e revisi desain. Selain langkah-langkah pengembangan penelitian ini juga menunjukan hasil kelayakan media
berbasis ICT yang dikembangkan untuk uji coba terbatas. Hal ini ditunjukkan oleh: a penilaian dari ketiga validator pada aspek
sistematika mendapatkan skor rata-rata 3,83, aspek bahasa mendapatkan skor rata-rata 3,5, aspek tampilan mendapat skor rata-
rata 3,76, rata-rata dari ketiga aspek 3,69 tergolong dalam kategori baik, b Penilaian dari ahli multimedia pembelajaran mendapatkan
skor rata-rata 3,26, termasuk dalam kategori cukup baik, c Penilaian dari ahli bahasa skor rata-rata 3,6 termasuk dalam kategori baik, d
penilaian dari guru SD kelas IV mendapatkan skor rata-rata 4,26, termasuk kategori sangat baik. Penelitian yang dilakukan oleh
Hermawan sangat relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis. Persamaan dari penelitian yang dilakukan oleh Hermawan dan peneliti
yaitu terletak pada penggunaan media pembelajaran berbasis Information and Communication Technology
ICT mengacu Kurikulum 2013. Tetapi penelitian ini juga memiliki perbedaan
dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dimana dalam penelitian ini media yang dikembangkan oleh penulis adalah media
berbasis ICT berupa powerpoint interaktif, sedangkan yang dikembangkan oleh Hermawan menggunakan media berbasis ICT dan
Multiple intellegences Kedua
, skripsi oleh Nugraheni 2014 dengan judul
“Pengembangan media pembelajaran berbasis menggunakan microsoft powerpoint pada materi sistem pembayaran di SMA N 1
Depok Sleman Yogyakarta ”. Penelitian ini bertujuan untuk
menghasilkan produk media powerpoint interaktif yang layak digunakan siswa kelas X SMA N 1 Depok dalam pembelajaran
ekonomi, khususnya pada materi “sistem pembayaran dan alat pembayaran”. Penelitian ini dikembangkan menggunakan enam
prosedur pengembangan, yaitu: 1 analisis kebutuhan; 2 pengembangan produk awal; 3 validasi ahli materi dan media; 4
revisi dari ahli materi dan ahli media; 5 Uji coba produk, 6 revisi uji coba produk. Berdasarkan enam langkah pengembangkan tersebut
hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa media powerpoint
layak digunakan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan oleh hasil dari skala 1-5: 1 validasi ahli materi 1 produk powerpoint
termasuk dala m kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,50;
2 validasi ahli 2 produk powerpoint termasuk dalam kriteria “sangat
baik” dengan rerata skor sebesar 4,25; 3 validasi ahli media powerpoin
t termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,72; 4 uji coba perorangan produk powerpoint termasuk
dalam kriteria “baik” dengan rerata skor sebesar 3,17; 5 uji kelompok kecil produk powerpoint
termasuk dalam kriteria “sangat baik” dengan rerata skor 4,10; 6 uji coba lapangan termasuk dalam
kriteria “sangat baik” dengan rerata skor sebesar 4,25. Kesamaan dari media berbasis ICT yang dikembangkan oleh Nugraeni dan penulis
adalah penggunaan media pembelajaran berbasis ICT berupa powerpoint interaktif.
Namun ada pun perbebedaan dalam pengembangannya,
yaitu penulis
mengembangkan media
pembelajaran khusus untuk siswa kelas IV SD dan mengacu kurikulum 2013, sedangkan yang media yang dikembangkan oleh
Nugraeni adalah media powerpoint yang dikhususkan untuk siswa SMA Kelas X.
Berdasarkan pemaparan kedua penelitian di atas, tentang penggunaan media powerpoint berbasis ICT maka dapat diketahui
bahwa media ini sangat menunjang kegiatan pembelajaran. Pengembangan media yang dilakukan oleh peneliti sekarang ialah
media pembelajaran berbasis ICT mengacu Kurikulum 2013 Subtema Gaya dan Gerak untuk Siswa kelas IV Sekolah Dasar. Penelitian ini
berbeda dengan dua penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya. Hal ini dikarenakan produk media pembelajaran berbasis ICT yang
dikembangkan disesuaikan dengan pendekatan tematik integratif dalam kurikulum 2013. Pembeda lain juga terletak pada pada subjek
penelitian, seting penelitian, dan variabel penelitian.
C. Kerangka Berpikir