Rasional elemen perubahan Kurikulum 2013 Prinsip pengembangan Kurikulum 2013

diperoleh peserta didik. Atau dengan kata lain antara soft skills dan hard skills dapat berkembang secara seimbang, berdampingan, dan mampu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Hal yang serupa juga diungkapkan Majid dan Rochman 2014: 9 bahwa kurikulum 2013 diorientasikan agar terjadi peningkatan dan keseimbangan antara kompetensi sikap attitude, keterampilan skill, pengetahuan knowledge. Jadi dapat disimpulkan bahwa Kurikulum 2013 merupakan penyederhanaan dari kurikulum sebelumnya yang dimana pada Kurikulum 2013 diharapkan siswa mampu belajar secara mandiri. Dimana dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung mampu memabantu siswa untuk bersikap kreatif, inovatif, dan produkif sehingga dan intinya mereka dapat menghadapi berbagai persoalan dan tantangan.

b. Rasional elemen perubahan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang dimaksudkan untuk melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Dengan kata lain hard skills dan soft skills berjalan secara seimbang dan berjalan secara integratif. Adapun perubahan-perubahan yang ada dalam Kurikulum 2013 dari kurikulum sebelumnya antara lain adalah 1 Perubahan Standar Kompetensi Lulusan Penyempurnaan standar kompetensi lulusan memperhatikan pengembangan nilai, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu dengan fokus pada pencapaian kompetensi. Pada jenjang pendikan, rumusan empat kompetensi inti penghayataan dan pengalaman agama, sikap, keterampilan, dan pengetahuan menjadi landasan pengembangan kompetensi dasar. 2 Perubahan Standar Isi Perubahan standar isi dari kurikulum sebelumnya yang mengembangkan kompetensi dari mata pelajaran menjadi fokus pada kompetensi yang dikembangkan menjadi mata pelajaran melalui pendekatan tematik- integratif standar proses. 3 Perubahan Standar proses Perubahan pada Standar Proses berarti perubahan strategi pembelajaran. Pada standar ini guru diwajibkan merancang dan mengelola proses pembelajaran aktif yang menyenangkan. Peserta didik difasilitasi untuk mengamati, menanya, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan menciptakan. 4 Peubahan Standar Evaluasi Penilaian yang mengukur penilaian otentik yang mengukur kompetensi sikap, keterampilan, serta pengetahuan berdasarkan hasil dan proses.

c. Prinsip pengembangan Kurikulum 2013

Fadillah 2014: 26 menjelaskan bahwa sebagaimana yang telah disebutkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Permendikbud Nomor 815 tahun 2013 tentang implementasi Kurikulum 2013, sebagai berikut. 1 Peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia Iman, takwa dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukkan kepribadian peserta didik secara utuh. 2 Kebutuhan kompetensi masa depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan, yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, dan kreatif dengan mepertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakatminatnya, dan peduli terhadap lingkungan. 3 Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserrta didik. Pendidikan merupakan poses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri afektif, kognitif, psikomotor berkembang secara optimal. Oleh sebab itu kurikulum PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI disusun sejalan dengan itu, kurikulum memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, spiritual, dan kinestetik peserta didik. 4 Keberagaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan Daerah memiliki keberagaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Hal ini disebabkan karena dilihat berdasarkan kebutuhan dan potensi dari setiap daerah berbeda. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat keberagaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pengembangan daerah. 5 Tuntutan bangunan daerah dan nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. 6 Tuntutan dunia kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu kurikulum harus memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. 7 Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Seiring berkembangnya zaman kemajuan IPTEKS pun semakin maju sehingga dunia pendikan juga harus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 8 Agama Kurikulum dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman, takwa, serta akhlak mulia dan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran ikut mendukung peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia. 9 Dinamika perkembangan global Kurikulum menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. 10 Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Kurikulum diharapkan mampu membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Indonesia NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI. 11 Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum diperhatikan dengan memerhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keberagaman budaya. Penghayatan dan apresiasi setempat dipelajari lebih dahulu sebelum, siswa diperkenalkan dengan kebudayaan daerah lain. 12 Kesetaraan gender Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memerhatikan kesetaraan gender. 13 Karakteristik satuan pendidikan Kuurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidik.

d. Pendekatan saintifik

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema keberagaman budaya bangsaku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan I.

6 34 394

Pengembangan media pembelararan berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema macam-macam sumber energi untuk siswa kelas 4 SD Negeri Kalasan 1.

2 43 294

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema bersyukur atas keberagaman untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan I.

1 6 284

Pengembangan medi pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema pemanfaatan energi untuk siswa kelas IV SDN Kalasan 1.

0 11 318

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema kebersamaan dalam keberagaman untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 75 392

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum SD 2013 subtema keberagaman makhluk hidup di lingkunganku untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Kalasan 1.

0 2 325

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu kurikulum 2013 pada subtema hewan dan tumbuhan di lingkungan rumahku� untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 0 329

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT mengacu pada kurikulum SD 2013 subtema ayo cintai lingkunganku untuk siswa kelas IV SD Negeri Kalasan 1.

0 3 354

Pengembangan perangkat pembelajaran mengacu kurikulum sd 2013 pada subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar.

0 0 168

Pengembangan bahan ajar mengacu kurikulum 2013 subtema gaya dan gerak untuk siswa kelas IV Sekolah Dasar - USD Repository

0 4 268