Langkah-langkah Pendekatan Saintifik Pendekatan Saintifik

3 Terciptanya kondisi pembelajaran dimana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan. 4 Diperolehnya hasil belajar yang tinggi. 5 Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah. 6 Untuk mengembangkan karakter siswa.

d. Langkah-langkah Pendekatan Saintifik

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu pendekatan ilmiah Majid, 2014:75. Dalam kegiatan pembelajaran pendekatan scientific menurut Fadlillah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut. Tabel 2. Kegiatan Pembelajaran Pendekatan Scientific. Kegiatan Aktivitas Pembelajaran Mengamati observing Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak tanpa dan dengan alat Menanya questioning  Mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke yang bersifat hipotesis.  Diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri menjadi suatu kebiasaan Mencoba ezperimenting  Menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan.  Menentukan sumber data benda, dokumen, buku, eksperimen  Mengumpulkan data Menalar associating  Menganalisis data dalam bentuk membuat kategori, menentukan hubungan datakategori.  Menyimpulkan dari hasil analisis data.  Dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure- complicated structure. Mengkomunikasikan communicating  Menyampaikan hasil konseptualisasi.  Dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar, atau media lainnya.

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian relevan yang sesuai dengan penelitian pengembangan Lembar Kerja Siswa adalah: Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Mustofa 2013 dengan judul penelitian “Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Observasi pada Taman Sekolah sebagai Sumber Belajar Sains di SD N 1 Tinjomoyo ”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pengembangan Lembar Kerja Siswa LKS berbasis observasi pada taman sekolah sebagai sumber belajar sains di SD. Rancangan penelitian yang digunakan adalah RD, dengan penekanan pada proses penilaian kelayakan LKS serta uji coba LKS pada proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan penilaian kelayakan LKS oleh pakar materi sebesar 90 sangat layak, pakar desain sebesar 96 sangat baik, dan guru sebesar 93,18 sangat layak. Hasil pengujian LKS pada kelas skala kecil kelas IV.B menunjukkan rerata aktivitas siswa sebesar 94,6, siswa tuntas belajar sebanyak 90, dengan rerata nilai sebesar 7.08. pengujian pada kelas skala besar kelas IV.A menunjukkan peningkatan, yaitu rerata aktivitas siswa sebesar 100, siswa tuntas belajar sebanyak