Pajak Penghasilan lanjutan Income Tax continued
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
- 142 - 24. LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA
lanjutan 24. POST-EMPLOYMENT BENEFITS
LIABILITY continued
Perkiraan analisis jatuh tempo atas nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal 31 Desember
2016 dan 2015 adalah sebagai berikut: Expected maturity analysis of present value of
defined benefits obligation as of December 31, 2016 and 2015 is as follows:
2016 2015
Kurang dari 1 tahun 21.684
8.777 Less than 1 year
1 sampai dengan 5 tahun 84.452
69.900 1 up to 5 years
5 sampai dengan 10 tahun 83.603
80.706 5 up to 10 years
Lebih dari 10 tahun 100.722
86.352 More than 10 years
Jumlah 290.461
245.735 Total
Manajemen telah mereviu asumsi yang digunakan dan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut memadai.
Manajemen berkeyakinan bahwa saldo liabilitas imbalan pasca kerja tersebut telah memadai untuk
menutupi kewajiban Bank kepada karyawannya sesuai dengan yang disyaratkan oleh Undang-
Undang Ketenagakerjaan No. 132003 tanggal 25 Maret 2003.
The management has reviewed the assumptions used and believed that these assumptions are
adequate. Management believes that the balance of post-employment benefits liability is adequate
to cover the Bank’s liability for its employees in accordance with the requirements of Labor Law
No. 132003 dated March 25, 2003.
25. PINJAMAN SUBORDINASI 25. SUBORDINATED LOAN
Saldo pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-
masing adalah sebesar Rp 305.866 dan Rp 407.821.
The subordinated loan from Bank Indonesia as of December 31, 2016 and 2015 amounted to
Rp 305,866 and Rp 407,821, respectively. Pinjaman subordinasi dari Bank Indonesia adalah
pinjaman diterima oleh Bank dahulu PT Bank Arta Prima dalam rangka membantu penyehatan
Bank. Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Konversi Kredit Likuiditas Darurat No. 21 dan
Akta Perjanjian Kredit No. 26 tanggal 21 Oktober 1997, dan Akta Perjanjian Penegasan Tetap
Berlakunya Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 27 Maret 2000, yang seluruhnya dibuat di hadapan
Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, Notaris di Jakarta, bahwa untuk mendukung usaha
penyelamatan dan penyehatan tersebut, Bank Indonesia menyetujui pemberian pinjaman
subordinasi sebesar Rp 1.019.552 yang terdiri dari Rp 489.552 yang merupakan konversi dari
pinjaman Bank Indonesia sebelumnya sebesar Rp 615.000, dikurangi sebesar Rp 125.448 yang
merupakan denda bunga dan saldo debet yang dibebankan dari tanggal 1 April 1996 sampai
dengan 24 September 1997 dan sebesar Rp 530.000 yang merupakan tambahan pinjaman
baru, yang diberikan kepada manajemen baru PT Bank Arta Prima.
The subordinated loan from Bank Indonesia represents loan which was obtained by the Bank
formerly PT Bank Arta Prima for recovery of the Bank. Based on the Deed of Conversion
Emergency Liquidity Loan Agreement No. 21 and Deed of Loan Agreement No. 26 dated
October 21, 1997, and Deed of Credit Agreement Affirmation No. 32 dated March 27,
2000 which made in front of Koesbiono Sarmanhadi, SH, MH, Notary in Jakarta, that to
support rescue and recovery, Bank Indonesia agreed to provide subordinated loan amounted
to Rp 1,019,552 which consist of Rp 489,552 which initially from the conversion of loan from
Bank Indonesia of Rp 615,000, and deduct of Rp 125,448 which is interest charges and debit
balance were credited from April 1, 1996 to September 24, 1997 and amounted to
Rp 530,000 as a new loan to the new management of PT Bank Arta Prima.
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tanggal 31 Desember 2016 dan Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
PT BANK ARTHA GRAHA INTERNASIONAL Tbk NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS
As of December 31, 2016 and For The Year Then Ended
Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated
- 143 -
25. PINJAMAN SUBORDINASI lanjutan 25. SUBORDINATED LOAN continued
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, Bank Indonesia dan Bank dahulu PT Bank Artha
Pratama sepakat untuk melakukan addendum seperti yang dinyatakan dalam Akta Addendum
atas Penegasan Tetap Berlakunya Perjanjian Kredit No. 32 tanggal 27 Maret 2000, yang dinyatakan
dalam Akta No. 60 tanggal 26 Juni 2009 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH, Notaris di Jakarta,
adalah sebagai berikut: In connection with the above matter, Bank
Indonesia and Bank formerly PT Bank Artha Pratama agreed to amend the agreement as
stated in Deed of Credit Agreement Affirmation No. 32 dated March 27, 2000 as covered by Deed
No. 60 dated June 26, 2009 made in front of Imas Fatimah, SH, Notary in Jakarta, with details as
follows: 1. Jangka waktu kredit dimulai dari tanggal
21 Oktober
1997 sampai
dengan 21 Oktober 2019.
1. The terms of loans starting from October 21, 1997 until October 21, 2019.
2. Tingkat suku bunga kredit sebesar 3,25 per tahun, dihitung dari baki debet pinjaman
subordinasi terhitung
sejak tanggal
21 Oktober 2008. 2. Interest rate on loans is 3.25 per annum,
calculated from the outstanding subordinated loan from October 21, 2008.
3. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap tahun dimulai dari tanggal 21 Oktober 2010
sampai dengan 21 Oktober 2019, masing- masing sebesar Rp 101.955.
3. The repayment of the principal equally for each year of Rp 101,955 starting from
October 21, 2010 up to October 21, 2019. 4. Jaminan kredit adalah:
4. The loan collaterals are: - Segala harta kekayaan milik Bank dahulu
PT Bank Artha Pratama, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak,
baik yang sudah ada maupun yang akan ada di kemudian hari.
- All movables and immovables assets of the Bank formerly PT Bank Artha
Pratama, as of to date including the Bank’s future generating assets.
- Jaminan perusahaan corporate guarantee dari pemegang saham Bank untuk kredit
dengan maksimum Rp 489.552 dan untuk sisanya dengan jaminan pribadi dari Tomy
Winata dan Sugianto Kusuma. - The
corporate guarantee
from shareholders of the Bank for the loan
with a maximum of Rp 489,552 and personal guarantees from Tomy Winata
and Sugianto Kusuma. - Jaminan tambahan berupa 3 tiga bidang
tanah dan bangunan dengan Sertifikat Hak Guna Bangunan atas nama Bank.
- Additional guarantee are 3 three areas of land and buildings with Building Use
Rights Certificates on behalf of the Bank. 5. Atas pinjaman subordinasi tersebut, Bank
Indonesia memberikan beberapa batasan- batasan yang harus ditaati, dimana tanpa
persetujuan tertulis dari Bank Indonesia, Bank tidak diperkenankan untuk, antara lain:
5. For these subordinated loan, Bank Indonesia has several covenants, which is without
approval from Bank Indonesia, the Bank is not allowed to, among others:
- Mengadakan penggabungan
atau peleburan merger atau konsolidasi
dengan bankperusahaan lain. - Conduct merger or consolidation with
another bankscompanies. - Memindahtangankan
danatau menyewakan Bank dalam bentuk dan
maksud apapun kepada pihak lain. - Transfer ownership andor lease the Bank
in any forms to other parties.