Tes Tertulis 1 Apakah Bapak sering menggunakan tes

307 teknik penugasan? Penugasan atau di kegiatan istilahnya tugas terstruktur siang mbak, jadi kita kan punya 8 – 9 jam tugas terstruktur tiap minggunya, nah disitu bisa kita alokasikan waktu untuk penugasan. Tapi lebih banyak teknik penilaiannya kami lakukan di rumah. Untuk bimbingan orang tua jadi di setiap RPP itu ada istilahnya kemasan kegiatan bersama orang tua nah itulah nanti jadi nilai penugasan. Tiap hari itu ada penugasan bersama orang tua. Jadi orang tua perlu peran lebih karena hari ini ada kegiatan apa nanti ada tugas bersama orang tua. Kalaupun tidak orang tua nanti ya tetangga.” Sabtu, 7 Februari 2015 penugasan. Penugasan merupakan tugas terstruktur siang, jadi kalau tugas belum selesai, tugas dilaksanakan di rumah bersama orang tua. 2 Bagaimana cara Bapak mengkomunikasikan tugas yang harus dikerjakan siswa? “Itu setiap akhir pembelajaran di RPP kan sudah disiapkan, hari ini orang tua kalian ini, jadi begitu pembelajaran selesai di akhir kegiatan penutup itu selain menyampaikan materi yang akan dipelajari besok itu juga disampaikan tugas untuk hari ini apa, dan besok tugas dikumpulin di meja Pak Guru, tapi tidak setiap hari itu ada. Jadi ada momen-momen tertentu yang memang KDnya itu menuntut untuk tugas bersama orang tua.” Sabtu, 7 Februari 2015 Guru menyampaikan tugas kepada siswa sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Biasanya di kegiatan penutup, selain menyampaikan materi yang akan dipelajari besok guru juga menyampaikan tugas yang harus dikerjakan di rumah. 3 Bagaimana cara Bapak menyampaikan KD, indikator dan rubrik penilaian? “Kalau dalam penilaian penugasan kami biasanya nggak mencantumkan KD karena biasanya soal kami lisankan, jadi untuk kompetensi dasar secara tidak tertulis seperti itu tapi tersirat, karena penugasan itu tidak mengacu pada muatan pelajaran tertentu. Jadi 1 hari itu dikemas 1 penugasan, jadi tidak tertulis dengan nyata itu tidak, jadi mata pelajaran apa KDnya apa itu nggak. Jadi disitu semacam tugas tambahan lah.” Sabtu, 7 Februari 2015 Guru menyampaikan KD, indikator, dan rubrik penilaian secara tersirat, karena penugasan itu tidak mengacu pada muatan pelajaran tertentu. 4 Apakah Bapak selalu memberikan batasan waktu terhadap tugas siswa? “Kami tidak membatasi harus hari ini itu nggak. Jadi kami itu memberikan kelonggaran bagi anak untuk melakukan kewajiban itu sesuai kecepatan sendiri dia. Jadi kalau dia memang belum selesai, selesaikan dulu, baru dikumpulin, seperti itu.” Sabtu, 7 Februari 2015 Guru tidak memberikan batasan waktu terhadap tugas siswa. Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan kewajiban sesuai kecepatan dirinya sendiri. 5 Apabila penugasan dilakukan dengan berkelompok, apakah ada pembagian “Kebanyakan individu karena nanti ada kerjasama dengan orang tua, kalau nanti kelompok agak repot, kecuali kalau kegiatan itu memang Penugasan lebih banyak secara individu. 308 tugas tiap anggota? Siapakah yang membagi tugas? menuntut bersama teman, tapi itu jarang, yang paling sering adalah individu kan nanti bersama orang tuanya.” Sabtu, 7 Februari 2015 6 Apakah siswa selalu mengumpulkan tugas tepat waktu? “Memang kita harap selesai tepat waktu, tapi banyak juga yang siswa itu ya memang anak, jadi lupa. Setiap pengumpulan tugas itu selalu di elingke siapa yang belum mengumpulkan tugas ini? Saya. Kapan mau ngumpulin? Besok. Kami tidak membatasi harus hari ini itu nggak. Jadi kami itu memberikan kelonggaran bagi anak untuk melakukan kewajiban itu sesuai kecepatan sendiri dia. Jadi kalau dia memang belum selesai, selesaikan dulu, baru dikumpulin, seperti itu.” Sabtu, 7 Februari 2015 Ada siswa yang mengumpulkan tugas tepat waktu, namun ada juga yang tidak. Guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan tugas sesuai kecepatan masing-masing. 7 Bagaimana cara Bapak menilai setiap tugas siswa? “Kalau tugas itu biasanya dinilai dengan menggunakan petunjuk penilaian. Tergantung tugas itu tentang apa, kalau itu tugas berupa produk membuat ya kita menilai sesuai dengan aspeknya. Tapi kebanyakan tugas itu dalam bentuk deskripsi, jadi kebanyakan penugasan itu soal uraian, jadi menuntut jawaban deskripsi dengan narasumber misalnya orang tua, tetangga. Jadi ya kita nilai dengan aspek penilaian yang menuntut jawaban uraian.” Sabtu, 7 Februari 2015 Setiap tugas dinilai dengan menggunakan petunjuk penilaian dan disesuaikan dengan tugas yang diberikan. 8 Bagaimana cara Bapak memberikan umpan balik? “Umpan balik seperti ini, kadang apa yang sudah kita nilai tentang kompetensi siswa itu kita umumkan, ini lo tugas kalian yang paling bagus, bagusnya di ini, terus kalau besok kalian belum bisa membuat seperti ini ya inilah contohnya, lalu kita kasih contoh yang ini masih perlu diperbaiki ini. Kekurangannya apa kita bahas, nah besok jangan sampai kekurangan itu terulang lagi. Jadi bisa untuk motivasi temannya yang belum baik, yang sudah baik menjadi contoh bagi temannya.” Sabtu, 7 Februari 2015 Umpan balik dilakukan dengan memberikan motivasi kepada siswa yaitu membahas tugas yang paling baik dan yang masih kurang dan perlu perbaikan. 9 Adakah hambatan yang Bapak temui dalam pelaksanaan penugasan? Bagaimana solusinya? “Penugasan itu hambatannya hanya masalah waktu. Jadi kadang kalau anak tidak mengerjakan pekerjaan, sudah ada tugas lain, sehingga tugasnya menumpuk sampai ada anak itu belum ngumpulin tugas tertentu. Itu yang hambatannya seperti itu. Hambatan kedua adalah pekerjaan guru jelas tambah banyak jadi sistem penilaian di Hambatan dalam teknik penugasan adalah masalah waktu. Ada beberapa siswa yang belum mengumpulkan tugas sehingga menumpuk. Hambatan kedua adalah pekerjaan 309 kurikulum 2013 banyak sehingga kalau guru sampai menunda itu menumpuk lah pekerjaannya. Solusinya ya kita tepat waktu, setelah dikoreksi lalu diumpan balikkan, dan juga untuk perbaikan yang belum mencapai tuntas.” Sabtu, 7 Februari 2015 guru bertambah banyak, sehingga apabila guru menunda penilaian berarti pekerjaannya akan semakin menumpuk. Solusinya guru harus lebih tepat waktu, setelah dikoreksi lalu di umpan balikkan, dan juga untuk perbaikan yang belum mencapai tuntas.

4. Penilaian Kompetensi Keterampilan

a. Penilaian Unjuk KerjaKinerja 1 Apakah Bapak sering menggunakan

penilaian kinerja untuk menilai kompetensi keterampilan siswa? “Iya, unjuk kerja menggunakan lembar pengamatan, tetapi dengan prosentase atau bobot yang berbeda. Saya lebih banyak memberi bobot pada keterampilan terutama konsepnya. Misalnya sedang bercerita itu bobotnya lebih banyak tentang ide cerita, lalu tentang pilihan kata. Lalu bobot untuk sikap dinilai tetapi bobotnya sedikit. Tidak terlalu signifikan. Jadi misalnya kan nilainya 100, mungkin isinya itu udah 40, pilihan katanya misalnya 20, nanti ada sikap, ada santun itu nanti 10 atau berapa.” Rabu, 21 Januari 2015 Teknik penilaian yang sering digunakan guru untuk menilai keterampilan siswa yaitu teknik penilaian unjuk kerja dengan menggunakan lembar pengamatan. 2 Bagaimana cara Bapak menyampaikan rubrik penilaian unjuk kerja? “Perlu tapi ya sekali waktu, tidak tiap hari, kan rubrik itu hampir seragam to? Misalnya mau diskusi kan dari awal semester sampai besok kan sama, rubrik penilaian diskusi itu disampaikan diawal dulu, kalau diskusi yang dinilai ini, ini, ini, ini. Misalnya keberaniannya menyampaikan pendapat, verbal, bahasa tubuh, bahasa isyarat seperti itu. Biasanya di awal, tidak harus setiap hari disampaikan rubriknya. Kalau itu unjuk kerja memang biasanya saya tampilkan saat saya memberi tugas. Misalnya bikin laporan, nanti perhatikan ejaannya, perhatikan pilihan katanya, lalu perhatikan juga isinya. Tapi tidak terus dikatakan vulgar, oh jadi yang dinilai ininya. Kita berikan petunjuknya saja. Jadi anak nanti sudah punya rambu- rambu, oh jadi ejaannya harus benar, pilihan katanya harus benar. Ya memang perlu disampaikan.” Rabu, 21 Januari 2015 Guru menyampaikan rubrik penilaian unjuk kerja tetapi tidak setiap hari disampaikan atau hanya sekali waktu saja karena rubrik untuk menilai aspek tertentu hampir sama dari awal semester. Rubrik tidak disampaikan secara utuh, guru hanya memberikan petunjuknya saja.