Responden I LS Koding

REKONSTRUKSI DATA Langkah I Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik

1. Responden I LS Koding

Analisa Data Analisa Tematik W1.R1B.729-748hal.13 Contoh bentuk tugas dan cara responden menyelesaikannya Usaha dalam mengatasi masalah W1.R1B.789-796hal.15 Responden sering menanyakan situs kepada teman, kemudian mencari sendiri Usaha dalam mengatasi masalah W1.R1B.797-799hal.15 Ketika ke warnet, responden mencari teman untuk membantu Usaha dalam mengatasi masalah W1.R1B.901-905hal.17 Penggunaan infocus di kelas merupakan kendala bagi responden Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.906-918hal.17 Responden harus pandai-pandai mencari cara agar dirinya dapat mengetahui apa yang tertera di layar, misalnya dengan menanyakan teman sebelahanya Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.919-924hal.17 Responden tidak berharap dosen akan membantunya, responden sadar bahwa dirinya yang harus beradaptasi Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.925-948hal.18 Responden sering kebagian diktat dari dosen, namun tidak begitu berguna, karena tidak bisa dibaca. Hal ini dianggap responden sebagai salah satu kendala, karena terkadang mahasiswa dilarang dosennya untuk mencatat di dalam kelas Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.949-956hal.18 Terkadang responden dan Hambatan dalam Universitas Sumatera Utara kawan-kawannya curi-curi dalam mencatat bahan pelajaran di kelas proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.957-967hal.18 Responden sedikit banyak merasa terganggu dengan kebutaannya. Di samping itu fasilitas yang tidak lengkap juga merupakan faktor utama Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W1.R1B.1034-1055hal.20 Responden memiliki kebiasaan “malas untuk memulai”, dan terkadang langsung memikirkan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapinya selama proses pengerjaannya Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.1-7hal.21 Kendala di kampus antara lain penggunaan infocus, pengerjaan tugas, dan referensi yang terbatas Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.8-26hal.21 Salah satu contoh bentuk tugas yang diterima responden adalah menulis paper, membahas salah satu musik tradisi dan elemen- elemennya Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.27-35hal.21-22 Dalam pengerjaannya, jika ada yang sudah tahu, langsung diketik responden, kalau ada yang belum tahu, cari ke warnet. Terkadang tukang warnet juga diminta responden untuk mengetikkan Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.36-40hal.22 Responden meminta tukang warnet mengetikkan karena kadang malas mengetikkan sendiri Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.41-47hal.22 Responden mengeluarkan biaya Usaha dalam Universitas Sumatera Utara dalam mengetikkan tugas dan ngeprint. Dalam mencari data, responden harus ditemani mengatasi masalah W2.R1B.66-70hal.22 Responden meminta bantuan temannya yang pandai membaca partitur agar memainkannya Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.71-73hal.22 Responden menirukan dari apa yang dimainkan temannya Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.74-81hal.22-23 Misalnya temannya memainkan piano dengan membaca partitur, kemudian responden menirukan bunyi piano yang dimainkan temannya tersebut. Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.107-113hal.23 Responden tidak pernah dianggap mencontek. Responden harus memindahkan tulisan braille ke tulisan latin, dengan bantuan teman Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.114-116hal.23 Responden terkadang meminta waktu tambahan Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.163-170hal.24 Ada juga beberapa orang yang masih mau menolak membantu. Responden lebih senang duduk di depan Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.206-211hal.25 Responden merasa cukup sulit. Terutama karena terbatasnya referensi Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.215-229hal.25-26 Pada saat ujian open-book responden harus mengandalkan apa yang dipelajari di rumah. Jika ada yang kelupaan, responden bertanya pada kawan, minta dibacakan Usaha dalam mengatasi masalah Universitas Sumatera Utara W2.R1B.267-269hal.26 Responden terbilang sebagai orang yang jarang berbicara Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.270-284 hal.26-27 Responden terpengaruh dengan situasi. Pada saat ramai, responden juga terbilang “ramai”, tapi ada saatnya responden memilih untuk tidak bergabung. Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.293-296 hal.27 Responden tidak merasa cocok dengan kawan-kawannya Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.297-302hal.27 Responden menganggap pergaulan anak-anak sekarang ada yang “brutal” Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.303-307hal.27 Responden tidak setuju dengan teman-temannya yang menggunakan sendal kedalam kelas Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.308-316hal.27 Banyak teman responden yang menggunakan sendal ke dalam kelas. Mereka disuruh duduk di belakang. Mereka diperbolehkan masuk, tapi karena curi-curi Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.317-324hal.27-28 Responden kurang menyukai teman-temannya merokok. Responden tidak merokok. Namun hampir semua teman laki-lakinya merokok, dan bagi yang tidak merokok, sudah memiliki teman-teman lain Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.335-355hal.28 Responden terkadang merasa jenuh karena tugas, ditambah lagi tidak ada teman yang membantu Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W2.R1B.356-360hal.28 Teman juga menjadi faktor yang membuat responden jenuh Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.366-381hal.28-29 Dosen yang tidak enak membawa kelas terkadang membuat responden suntuk dan ngantuk. Pernah ada kejadian dosen menyuruh mahasiswa keluar duluan karena mahasiswa meminta menudahi kuliah. Responden merasa orang-orang sudah tahu bagaimana sifat orang-orang kampus responden Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.385-401hal.29 Beberapa teman responden hanya bergabung dengan responden ketika di dalam kelas saja, setelah itu pergi dengan urusannya masing-masing. Responden merasa ada kesenjangan dalam berteman dan berkelompok, terlepas dari peraturan kampus yang melarang untuk berkelompok Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.402-406hal.29 Responden sering merasa kesepian Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.414-416hal.29 Jika terlalu dipikirkan, responden terkadang bisa makan hati Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.433-435hal.30 Banyak teman responden yang menolak membantu Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.436-468hal.30 Responden kadang kebingungan menghadapi situasu seperti itu. Pernah ada pengalaman responden dimana pada saat Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara ujian responden meminta waktu kepada dosen untuk mencari orang yang bersedia menuliskan hasil ujiannya, karena di kelas tidak ada teman yang bersedia. Pada akhirnya adik kelas yang diminta responden melakukannya, itupun tidak sampai selesai W2.R1B.482-487hal.31 Responden tidak mau melapor kepada dosen, karena manganggap memang sudah tanggung jawabnya mencari solusi Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.488-494hal.31 Jika sudah tidak ada lagi yang bisa membantu, responden permisi kepada dosennya untuk mencari kawan yang mau menuliskan Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.506-507hal.31 Biasanya ujian responden bagus Prestasi dan hasil akademik W2.R1B.506-523hal.31 Responden merasa tidak terlalu sulit mendapat IP 3 di Etnomusikologi Prestasi dan hasil akademik W2.R1B.524-533hal.31-32 Responden merasa sulit kalau disuruh meihat You Tube Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.534-536hal.32 Biasanya responden mengajak kawan Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.537-558hal.32 Selain tugas yang melibatkan You Tube, responden juga merasa tugas final merupakan sebuah kendala yang sulit. Hambatan dalam proses belajar di kampus Faktor Resiko W2.R1B.559-571hal.32 Terkadang responden terikut Usaha dalam Universitas Sumatera Utara dengan kawan, meunda mengerjakan tugas final karena masih lama dikumpul. Pernah juga tugasnya dikerjakan oleh temannya mengatasi masalah W2.R1B.572-581hal.32 Kawannya pernah menawarkan untuk mengerjakan tugas responden. Responden mau, dengan alasan, referesnsinya terbatas, dan terkadang tidak ada orang yang bisa membantunya. Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.586-588hal.33 Responden belum pernah mengecewakan orangtua dari segi nilai Prestasi dan hasil akademik W2.R1B.650-674hal.34 Responden tidak suka dengan sikap teman-temannya yang suka menjahili dirinya karena mengetahui dirinya tidak bisa melihat Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.675-677hal.34 Responden merasa terkadang teman-temannya berlebihan Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.679-690hal.34-35 Responden sering membutuhkan pertolongan ketika tidak ada orang. Misalnya, pada saat ingin pulang, tidak ada orang yang bisa mengantarnya ke simpang Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.601-704hal.35 Terkadang responden harus mencari-cari lagi orang yang bisa mengantarkan, hal ini juga yang mengakibatkan responden kadang lama pulang Usaha dalam mengatasi masalah W2.R1B.755-763hal.36 Responden lebih sering sendiri. Sebenarnya responden tidak suka sendiri Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W2.R1B.764-783hal.36-37 Responden sering merasa kesepian meskipun berada di tempat ramai. Dulu pada saat di asrama responden termasuk orang yang ribut. Namun sekarang, cara responden bersikap kepada teman-temannya seringa dipandang serba salah. Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.786-802hal.37 Menurut responden, kebanyakan tuna netra akan ribut ketika berkumpul dengan sesama tuna netra Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R1B.803-817hal.37 Untuk responden sendiri, bagaimana dirinya bersikap tergantung pada orang yang sedang dihadapinya. Responden merasa dapat langsung mengetahui seperti apa orang yang baru dikenalnya dua atau tiga hari Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R1B.11-31hal.39 Kendala lain responden adalah dalam masalah pergaulan. Sering, responden merasa dikesampingkan dalam diskusi atau cerita, dan dianggap tidak perlu tahu Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R1B.32-34hal.40 Responden sering merasa lebih dari jengkel kepada teman- temannya Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R1B.37-42hal.40 Responden lebih banyak terkendala dalam pergaulan ketimbang belajar Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R1B.43-49hal.40 Responden jarang bergabung dalam komunitas. Responden tidak aktif di gereja. Faktor Protektif Eksternal Universitas Sumatera Utara W3.R1B.54-58hal.40 Responden selalu beribadah setiap minggu. Hubungan responden dengan Tuhan baik Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.61-65hal.40 Dalam menghadapi masalah, responden sering memikirkan bagaimana menyelesaikannya Usaha dalam mengatasi masalah W3.R1B.68-78hal.40 Responden biasanya akan mencari bantuan. Ada kalanya responden juga malas-malasan, namun pada akhirnya selalu ada keinginan untuk menyelesaikan Usaha dalam mengatasi masalah W3.R1B.123-125hal.41 Responden merasa dirinya cukup berani Faktor Protektif Internal W3.R1B.126-129hal.41 Responden suka tantangan, tapi tidak semua tantangan diterima Faktor Protektif Internal W3.R1B.151-155hal.42 Responden merenima masukan orang lain namun menghiraukan omongan negatif Faktor Protektif Internal W3.R1B.156-160hal.42 Responden belum puas hanya dengan IPK yang 3,3 Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.169-173hal.42 Menurut responden IPK 3,3 hanya dari hasil yang dimaksimalkannya di kelas Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.180-185hal.42-43 Salah satu faktor besar adalah keterbatasan referensi. Padahal responden suka membaca Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R1B.186-192hal.43 Dulu di asrama jika tidak ada braille responden mencari orang lain untuk membacakan Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R1B.193-202hal.43 Responden sudah dapat membeli sendiri beberapa peralatan musik menggunakan uang beasiswa Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.203-214hal.43 Responden sudah memiliki piano Prestasi dan hasil Universitas Sumatera Utara elektrik sendiri. Responden merasa beruntung bisa mendapatkan beasiswa, karena banykan temannya yang IPK lebih tinggi tidak berhasil mendapat beasiswa akademik W3.R1B.215-230hal.43 Responden sudah dua kali mendapat beasiswa. Responden juga kurang setuju dengan kebiasaan teman-temannya yang langsung berpikiran untuk membeli sesuatu, misalnya seperti blackberry, dengan menggunakan uang beasiswa. Menurutnya ada hal lain yang lebih penting dan berguna Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.247-232hal.44 Masih banyak yang ingin dicapai responden, namun responden masih ragu apakah bisa atau tidak dilakukannya Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.271-275hal.44 Dari skala 1 -10, menurut reponden kemampuan bahasa Inggrisnya berada di angka 7 Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.303-305hal.45 Responden memiliki visi dirinya menjadi Doktor Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.374-380hal.46 Rejeki responden terus datang untuk membiayai kebutuhannya Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.381-406hal.46-47 Responden mendorong diri sendiri agar bisa masuk PTN. Responden memikirkan biaya yang dibutuhkan jika harus masuk swasta.Pernah ada yang menyarankan responden jika masuk swasta agar mengambil jurusan Bahasa Indonesia, tapi responden tidak berniat sama Faktor Protektif Internal Universitas Sumatera Utara sekali W3.R1B.425-449hal.47 Responden tidak mendapat dukungan dari luar, responden mendukung diri sendiri dan membuat target Faktor Protektif Internal W3.R1B.450-455hal.48 Keluarga juga mendukung diri responden untuk maju, namun keinginan paling besar berasal dari diri sendiri Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.456-467hal.48 Tidak ada anggota keluarga yang begitu mendorong responden untuk maju. Dari keluarga responden hanya Ayah dan satu kakak dan satu adiknya yang kuliah Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.470-474hal.48 Ayah responden tidak begitu menunjukkan dorongannya Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.475-490hal.48-49 Hubungan responden dengan ayahnya tidak terlalu dekat Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.502-518hal.49 Semangat dalam diri responden tumbuh ketika iya membandingkan dirinya dengan teman-temannya yang sudah sukses Faktor Protektif Internal W3.R1B.519-523hal.49 Responden suka menolong, asalkan tidak membebani dirinya dan tidak mengganggu Faktor Protektif Internal W3.R1B.523-532hal.49 Responden suka mengambil keputusan, dan terkadang terlebih dahulu menanyakan pendapat orang lain Faktor Protektif Internal W3.R1B.533-536hal.50 Mood responden tergantung situasi Faktor Protektif Internal Universitas Sumatera Utara W3.R1B.537-545hal.50 Responden belum menganggap dirinya terlalu mandiri Faktor Protektif Internal W3.R1B.546-548hal.50 Responden tidak melihat dirinya sebagai orang yang serba bisa Faktor Protektif Internal W3.R1B.549-558hal.50 Responden menganggap dirinya cepat belajar Faktor Protektif Internal W3.R1B.559-564hal.50 Responden sering termotivasi ketika melihat orang yang sukses Faktor Protektif Internal W3.R1B.598-600hal.51 Responden terkadang percaya diri, terkadang tidak Faktor Protektif Internal W3.R1B.623-629hal.51 Responden menang. Juara pertama. Hadiahnya digunakan untuk membayar uang les bimbingannya Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.110-115 hal.55 Tidak ada yang membantu responden dalam proses adaptasi Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.662-668hal.66 Ada dorongan dari abang kelas untuk kuliah Faktor Protektif Eksternal W3.R1B.672-675hal.66 Orangtua tidak begitu mendorong untuk kuliah Faktor Protektif Eksternal W4.R1B.1028-1035hal.73 Responden tidak menyukai sikap beberapa teman-temannya Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W4.R1B.1036-1056hal.73-74 Ada teman responden yang lebih brutal. Ada yang menggunakan narkoba. Ada yang menginap di kampus, bermain judi. Hampir setiap hari ada kejadian seperti itu. Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W4.R1B.1057-1063hal.74 Responden pernah ikut-ikutan mencoba pulang lama Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W4.R1B.1064-1079hal.74 Lama-lama responden tidak merasa mendapat keuntungan dan tidak lagi pulang-pulang lama Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W4.R1B.1109-1116hal.75 Responden merasa layak mendapatkan apa yang telah dicapainya selama ini Faktor Protektif Internal

2. Responden II ES Koding