“Ehmm kekmana dia mau batasin aku, orang dia di Riau. Gak ada sih” W3.R2B.902-904hal.134
“Kalau yang kurang terpenuhi ya yang di kampus lah kak. Kadang kan aku segan juga minta-minta uang. Walaupun terkadang sebenarnya bukan untuk
uang jajan... ”
W3.R2B.937-943hal.135
5. Resiliensi Akademik
Dengan seluruh kesulitan dan kendala yang dialami ES dalam masa perkuliahannya, ES sudah menunjukkan bahwa dirinya mampu untuk
mengalahkan rintangan-rintangan tersebut. ES memiliki resiliensi tersebut di dalam dirinya, dan ES membuktikan bahwa dirinya mampu mencapai prestasi
akademik yang baik. Sejauh ini, IPK Indeks Prestasi Kumulatif yang diraih ES selalu
cumlaude, tak sekalipun IP nya berada di bawah 3,5. Disamping prestasi akademik di kampus berupa IPK, ES belum ada meraih penghargaan
atau pencapaian yang lain. ES juga tidak memiliki keahlian, namun ES memiliki hobby bernyanyi. ES aktif mengikuti les paduan suara.
“3,5” W2.R2B.69hal.101
“...apa ya kak? Gak adaaaa... gak ada kak keahlian apa-apa, paling nyanyi- nyanyi.”
W2.R2B.608-611hal.112 “Kebetulan disini ada les paduan suara kak, ya jadinya diikutinlah.”
W1.R1B.hal.
Universitas Sumatera Utara
Bagan 5. Gambaran Resiliensi Akademik pada Proses Pembelajaran Responden II
FISIK SIFAT PSIKOLOGIS
Latar Belakang
Faktor Resiko Stressor Adversity
Usaha Mengatasi
MAHASISWA TUNA NETRA YANG BERKULIAH DI PERGURUAN TINGGI
Responden II ES
Tinggi badan sekitar 160 cm, berat badan sekitar
50 kg. Warna kulit sawo matang, bentuk wajah
bulat dan sedikit berjerawat. Penampilan
selalu rapi, rambut panjang hitam. Kondisi
fisik mata tampak cukup rusak, sering berkedip-
kedip, dan bola mata hitam cenderung ke atas
Pendiam, pemalu, tertutup, homoris,
Perempuan, berusia 20 tahun, buta sejak berusia 2,5 tahun. Berkuliah di salah satu
Perguruan Tinggi Swasta di Sumtera Utara dan mengambil jurusan Bahasa Indonesia.
Sudah berkuliah selama 1,5 tahun. Beragama Katolik, suku Batak Simalungun. Ibu masih
hidup, ayah sudah meninggal. IPK terakhir di kampus adalah 3,6.
Hambatan dalam proses belajar di kampus: 1. Fasilitas kampus tidak memadai bagi tuna
netra 2. Tidak memiliki pendamping yang dapat
membantu ES di kampus 3. Kesulitan dalam mengerjakan tugas seperti
pembuatan makalah 4. Terhambat dalam pengerjaan tugas
kelompok 5. Selalu ketinggalan dalam mengerjakan
catatan di kelas 6. Kesulitan dalam mengerjakan kuis, baik
lisan maupun tulisan 7. Memiliki semangat diri yang rendah untuk
belajar 8. Suka malas dan mengantuk di kelas karena
bosan 9. Merasa stress karena tidak bisa melihat dan
sering membandingkan diri dengan orang yang bisa melihat.
Sifat-sifat ES yang mempengaruhi proses belajar:
1. Merasa lemah dalam mengahadapi masalah 2. Tidak memiliki sifat yang positif dalam
menghadapi permasalahan 3. Terkadang malas dan menunda tugas
4. Pemalu dan suka minder Masalah lain yang mempengaruhi proses
belajar: 1. Susah mendapatkan izin untuk keluar dari
asrama 2. Jumlah uang saku yang sangat terbatas
3. Banyak kebutuhan yang tidak terpenuhi
Hambatan dalam proses belajar di kampus: 1. Menggunakan
software pada laptop sehingga bisa bunyi, meminta bantuan teman untuk
membaca proyektor, buku teks, menggunakan internet, dll
2. Selalu meminta bantuan teman untuk membantu
3. Meminta bantuan teman mengerjakan makalah
4. Berkompromi dengan teman kelompok dalam pembagian tugas
5 Meminjam catatan teman 6. Meminta bantuan teman untuk menuliskan
jawaban 7. Mengambil waktu untuk dapat
mengembalikan semangat dan motivasi diri 8. Meminta dukungan teman-teman
9. Duduk di depan kelas Sifat-sifat ES yang mempengaruhi proses
belajar: 1. Membiarkan saja
2. Perlahan-lahan mencoba mengatasi 3. Setelah beberapa waktu, mulai mengerjakan
4. Berusaha menghilangkan sifat ini Masalah lain yang mempengaruhi proses
belajar: 1. Berkompromi dengan teman dan membawa
pulang tugas yang harus dikerjakan tersebut 2. Menahankan keadaan dengan cara berhemat
dan menahan nafsu makan serta menekan biaya pengeluaran
3. Mencoba menerima keadaan
Universitas Sumatera Utara
Internal: Eksternal:
Prestasi Akademik ES: Kompetensi Sosial ES
Keterampilan ES
1. Bersedia melayani orang lain, selagi mampu dan bisa 2. Kurang dapat menggunakan
life skills, mampu mengambil keputusan yang baik, assertf, memiliki
impulse control dan mampu memecahkan masalah 3. Sosiabilitas: mampu untuk menjadi teman, malu
untuk memulai percakapan, mampu untuk membentuk hubungan yang positif
4. Memiliki selera humor’ 5. Memiliki
interncal locus of control 6. Belum mandiri
7. Tidak memiliki sudut pandang yang positif tentang masa depan; masih bingung dengan visi misi ke
depan 8. Fleksibilitas rendah, kapasitas belajar tinggi, dan
motivasi diri yang rendah 9. Tidak memiliki keahlian. Memiliki hobby bernyanyi
10. Memiliki perasaan self-worth
11. Kurang percya diri. Masih perlu mengembangkan rasa percaya dirinya
1. Tidak memiliki ikatan emosional sama sekali dengan kedua orang tua. Memiliki ikatan dengan
pihak panti dan nenek 2. Kurang menjunjung tinggi pendidikan
3. Kurang memiliki gaya interaksu yang penuh kehangatan dengna pihak panti. Memiliki interaksi
yang baik dengan para teman. Memiliki imteraksi yang buruk dengan ibu
4. Tidak memiliki peraturan rumah yang harus dipatuhi, namun memiliki peraturan asrama yang
sangat ketat. Memiliki tata peraturan di kampus 5. Kampus dan asrama mendorong hubungan yang
supportif dengan orang lain 6. Asrama melestarikan rasa tanggung jawab dan
saling melayani 7. Asrama menyediakan kebutuhan dasar rumah
tangga dan kesehatan bagi ES, namun seadanya saja
1. IPK 3,6 di kampus 2. Berhasil meraih IP
diatas 3,5 di setiap semester
Masalah dalam keluarga: 1. Tidak memiliki hubungan yang harmonis
dengan ibu ES 2. Tidak memiliki hubungan yang baik dengan
keluarga besar di kampung 3. Tidak pernah mendapat dukungan moril
ataupun materil dari keluarga 4. Hanya berhubungan baik dengan abang dan
nenek, namun nenek responden telah meninggal dan abang responden sudah
berkeluarga, sehingga lebih sedikit memberi perhatian
Masalah dalam keluarga: 1. Tidak lagi memiliki perasaan kepada ibu,
tidak pernah merindukan sosok ibu 2. Membenci keluarga, namun perlahan-lahan
mencoba melupakan dan menerima 3. Tidak lagi mengharapkan bantuan keluarga
4. Mencoba memaklumi minimnya perhatian dari abang
Faktor-faktor Protektif
1. Mampu memecahkan masalah
2. Mengambil inisiatif
1.
Hobby dalam kegiatan bernyanyi
2. Hobby dalam menulis puisi
Universitas Sumatera Utara
C. Responden III 1. Identitas Diri
Tabel 5. Deskripsi Umum Responden III Dimensi
Keterangan
NamaInisial DD
Usia 23 tahun
Usia mengalami kebutaan total Sejak lahir
UniversitasFakultasJurusan Salah satu Sekolah Tinggi Teologi STT di Binjai
Alamat Rumah Tanjung Morawa
Lama berkuliah 5,5 tahun
Agama Kristen Protestan
Suku Batak Toba
Keberadaan orangtua Ayah dan Ibu masih hidup
Jumlah saudara kandung Anak ke-4 dari 4 bersaudara
Indeks Prestasi Kumulatif IPK 3,0
2. Jadwal Pelaksanaan Wawancara Tabel 6. Jadwal Wawancara Responden III
No Hari
Tanggal Waktu
Tempat Keterangan
1 Senin
6 April 2013 14.00
– 14.50 WIB Asrama Tj.Morawa Rapport
2 Sabtu
13 April 2013 12.30
– 13.45 WIB Asrama Tj.Morawa Wawancara 1 3
Jumat 19 April 2013
13.00 – 14.45 WIB Asrama Tj.Morawa Wawancara 2
4 Selasa
23 April 2013 15.00
– 16.30 WIB Asrama Tj. Morawa Wawancara 3
3. Gambaran Umum Responden 3
DD merupakan seorang mahasiswi tuna netra tingkat akhir di salah satu Sekolah Tinggi Teologi STT di Binjai. Selama masa studinya, DD juga tinggal
di asrama yang juga satu kawasan dengan kampusnya di Binjai. Jika sedang libur
Universitas Sumatera Utara