C. Responden III 1. Identitas Diri
Tabel 5. Deskripsi Umum Responden III Dimensi
Keterangan
NamaInisial DD
Usia 23 tahun
Usia mengalami kebutaan total Sejak lahir
UniversitasFakultasJurusan Salah satu Sekolah Tinggi Teologi STT di Binjai
Alamat Rumah Tanjung Morawa
Lama berkuliah 5,5 tahun
Agama Kristen Protestan
Suku Batak Toba
Keberadaan orangtua Ayah dan Ibu masih hidup
Jumlah saudara kandung Anak ke-4 dari 4 bersaudara
Indeks Prestasi Kumulatif IPK 3,0
2. Jadwal Pelaksanaan Wawancara Tabel 6. Jadwal Wawancara Responden III
No Hari
Tanggal Waktu
Tempat Keterangan
1 Senin
6 April 2013 14.00
– 14.50 WIB Asrama Tj.Morawa Rapport
2 Sabtu
13 April 2013 12.30
– 13.45 WIB Asrama Tj.Morawa Wawancara 1 3
Jumat 19 April 2013
13.00 – 14.45 WIB Asrama Tj.Morawa Wawancara 2
4 Selasa
23 April 2013 15.00
– 16.30 WIB Asrama Tj. Morawa Wawancara 3
3. Gambaran Umum Responden 3
DD merupakan seorang mahasiswi tuna netra tingkat akhir di salah satu Sekolah Tinggi Teologi STT di Binjai. Selama masa studinya, DD juga tinggal
di asrama yang juga satu kawasan dengan kampusnya di Binjai. Jika sedang libur
Universitas Sumatera Utara
dan juga setiap hari Sabtu dan Minggu, DD kembali ke asramanya yang di Tj.Morawa, tempat yang sudah ditinggalinya sejak kecil. Di asrama inilah DD
banyak menghabiskan masa-masa kecil dan remajanya ketika sedang tidak bersekolah ataupun kembali ke kampung halaman.
Pada pertemuan pertama, DD mengaku memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan bersyukur memiliki keluarga tersebut, namun pada
wawancara berikutnya diketahui ternyata DD berasal dari keluarga yang broken-
home. Orang tuanya sudah 3 tahun tidak tinggal bersama, meskipun masih berstatus suami isteri. Ayahnya sering berlaku kasar kepada mereka baik secara
verbal maupun fisik, terutama kepada ibunya. Walaupun demikian DD tetap menjalin hubungan dengan kedua orang tua dan juga abang dan kakaknya. DD
merupakan anak ke-4 dari 4 bersaudara. Kakak dan salah satu abangnya telah berkeluarga. Saat ini, DD masih dalam proses penulisan skripsi, sehingga
kegiatannya tidak begitu banyak, karena sudah tidak menjalankan kegiatan perkuliahan lagi. DD kembali ke asrama yang di Tj,Morawa dan tinggal di tempat
tersebut. Sejak SMP, DD sudah masuk ke sekolah reguler dimana dirinya harus
bergabung dengan anak-anak yang normal, demikian pula dengan waktu SMA dan kuliah. Ada beberapa pengalaman yang dianggap DD sebagai sebuah
tantangan baginya, terkait dengan keterbatasannya dalam melihat, misalnya dalam proses belajarnya di sekolah, pengerjaan tugas, dan juga kegiatan sehari-harinya.
DD terlahir sebagai tuna netra. Menurut dokter, ada yang salah dengan saraf mata DD dan tidak dapat disembuhkan lagi. Walaupun demikian DD
Universitas Sumatera Utara
mengatakan bahwa dirinya masih bisa melihat berupa bayangan-bayangan dan dapat mengidentifikasi benda-benda yang ada di sekitrnya meskipun sangat tidak
jelas. DD juga merasa memiliki pandangan yang sedikit lebih jelas pada malam hari.
Berkuliah dengan orang-orang normal merupakan tantangan bagi DD. Di kampusnya tidak ada yang tuna netra selain dirinya, sehingga DD harus
membiasakan diri berada di sekitar orang-orang awas. DD tidak menyukai jika dirinya dibedakan ataupun diberi keistimewaan dalam melaksanakan tugas dan
tanggung jawab di asrama. DD juga sedikit terbeban dengan perasaan bahwa dirinya harus menjaga sikap dan perilaku karena dirinya mengambil bidang
Teologi, yaitu sekolah untuk menjadi pendeta, sehingga DD merasa kurang bebas dalam melakukan hal-hal yang diinginkannya. Ada kalanya pula ketika DD
merasa minder dan tidak percaya diri diantara kawan-kawannya. Secara akademis, prestasi DD cukup baik. Banyak orang yang memiliki
nilai dan IPK yang jauh lebih tinggi darinya, namun mengingat kemampuan dan kondisi fisik dirinya, DD merasa bahwa prestasinya sudah cukup baik dan merasa
puas dengan nilai yang dicapainya. DD merupakan mahasiswa angkatan 2007, sehingga sebenarnya DD sudah terlambat dalam menyelesaikan tugas akhirnya,
namun DD tidak merasa bahwa hal tersebut merupakan sesuatu hal yang dibesar- besarkan. DD tetap berusaha untuk sesegera mungkin menyelesaikan segala
kewajiban perkuliahannya. DD juga kurang menerima dukungan dari keluarga dalam hal mendorong dirinya untuk sekolah, namun DD merasa mendapatkan
semangat dari teman-temannya di asrama, terlebih lagi dari dirinya sendiri.
Universitas Sumatera Utara
4. Data Observasi Selama Wawancara