3. Responden III DD Rumusan
Masalah Koding
Analisa Data Analisa Tematik
Apa saja yang menjadi faktor-
faktor resiko mahasiswa tuna
netra? W2.R3B.436-
441hal.165 Responden merasa harus
menjaga tutur katanya Hambatan dalam
proses belajar Faktor Resiko
W2.R3B.442- 476hal.165
Banyak hal yang ingin dilakukan responden namun
tidak bisa dilakukannya karena status dirinya sebagai
mahasiswa Teologi Hambatan dalam
proses belajar Faktor Resiko
W2.R3B.498- 525hal.166
Responden menjadi merasa sulit untuk berkuliah.
Gangguan matanya merupakan salah satu
penyebab utamanya, ditambah lagi dengan dirinya
yang cenderung suka minder Hambatan dalam
proses belajar Faktor Resiko
W2.R3B.531- 567hal.167
Responden merasa sediikit menyesal mengambil jurusan
Teologi. Responden merasa tidak sanggup menghadapi
orang-orang yang kasar.Responden merasa istri
pendeta cemburu padanya Hambatan dalam
proses belajar Faktor Resiko
W2.R3B.766- 788hal.171
Responden tidak suka jika dirinya dibeda-bedakan
dengan teman-temannya Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R3B.789- 838hal.172
Awal-awal responden merasa didiskriminasi dalam hal
pelaksanaan tugas.Responden juga sangat kesulitan dalam
pengerjaan tugas-tugas yang membutuhkan pertolongan
orang lain, namun orang tersebut tidak bersedia
Hambatan dalam pergaulan Faktor
Resiko
Universitas Sumatera Utara
membantu W2.R3B.1105-
1110hal.178 Ayah responden merupakan
orang yang kasar, baik verbal maupun perilaku
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1111- 1115hal.178
Ayah responden sering membentak. Responden
langsung lemas jika harus menyakiskan
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1116- 1122hal.178
Ayah responden tidak pernah melakukan kekerasan fisik
kepada responden, namun kepada ibunya sering
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1123- 1134hal.178
Ayah responden sering memukuli ibu dan abang
responden.Responden menjadi takut
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1135- 1138hal.178
Ketakutan responden kemungkinan terjadi akibat
pola asuh keluarga Masalah dalam
keluarga Faktor Resiko
W2.R3B.1139- 1145hal.178
Ayah responden merupakan orang yang sangat kasar, dan
suka mabuk-mabukan Masalah dalam
keluarga Faktor Resiko
W2.R3B.1146- 1155hal.178
Ayah responden pernah berniat melukai ibu
responden ketika dalam keadaan mabuk. Responden
pergi keluar rumah Masalah dalam
keluarga Faktor Resiko
W2.R3B.1156- 1158hal.178
Responden takut mendengar suara ayahnya yang kuat
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1159- 1187hal.178-
179 Responden sempat sakit.
Sejak saat itu responden tidak tahan mendengar suara yang
kuat-kuat atau perilaku yang Masalah dalam
keluarga Faktor Resiko
Universitas Sumatera Utara
kasar. Responden juga menjadi orang yang suka
memendam
W2.R3B.1188- 1190hal.178
Ayah responden tidak pernah mengasari responden
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W2.R3B.1191- 1199hal.178
Secara fisik, ayah responden hanya melakukan kekerasan
kepada ibu dan abang responden, namun kalau
secara verbal ayah responden melakukannya pada seluruh
keluarga Masalah dalam
keluarga Faktor Resiko
W2.R3B.1236- 1240hal.181
Hingga sekarang keluarga responden belum perna
berkumpul bersama lagi. Hal ini menjadi beban baginya
Masalah dalam keluarga Faktor
Resiko
W3.R3B.104- 117hal.187
Responden harus mempelajari not angka dan
not balok serta cara mengaransemen. Hal ini
merupakan kesulitan bagi responden
Hambatan dalam proses belajar
Faktor Resiko
W3.R3B.118- 137hal.187
Mata kuliah musik sangat sulit bagi responden
Hambatan dalam proses belajar
Faktor Resiko
W3.R3B.232- 236hal.190
Responden memiliki banyak teman namun tidak memiliki
banyak sahabat Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W3.R3B.256- 272hal.190
Responden mengharagai teman-temannya. Mereka
selalu ada bagi responden, namun hanya beberapa saja
yang bisa benar-benar dipercaya responden
Hambatan dalam pergaulan Faktor
Resiko
Universitas Sumatera Utara
W3.R3B.282- 293hal.191
Teman-teman responden secara tidak sadar sering lupa
bahwa responden adalah tuna netra sehingga terkadang
menyamakan responden dengan orang normal
Hambatan dalam pergaulan Faktor
Resiko
W3.R3B.327- 331hal.191-
192 Responden merasa ada
kendala bagi teman-temannya dalam berteman dengan
dirinya Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W3.R3B.332- 353hal.191-
192 Responden merasa teman-
temannya kesulitan untuk memperooleh
kepercayaannya. Meskipun responden tahu banyak hal
tentang teman dekatnya, namun tidak demikian
dengnan temannya terhadap responden
Hambatan dalam pergaulan Faktor
Resiko
W3.R3B.436- 440hal.194
Masalah belajar tetap menjadi masalah utama di kampus,
terutama karena tidak tersedianya buku
Braille Hambatan dalam
proses belajar Faktor Resiko
W3.R3B.448- 459hal.194
Kebutaan responden juga mempengaruhi kepercayaan
diri responden, terutama pada saat melakukan tugas praktik
di depan banyak orang. Responden merasa bahwa
semua orang sedang memandangi dirinya
Hambatan dalam proses belajar
Faktor Resiko
W3.R3B.932- 963hal.204
Kendala dalam peneylesaian skripsi responden kurang
lebih sama dengan kendala- kendala yang dihadapinya
sehari-dari dalam proses belajar. Tidak ada hal tertentu
Hambatan dalam proses belajar
Faktor Resiko
Universitas Sumatera Utara
yang mebuat penyelesaian skripsi responden menjadi
lama, memang karena responden bekerja lebih
lambat dibandingkan teman- temannya
Apa saja yang menjadi faktor-
faktor protektif mahasiswa tuna
netra? W2.R3B.846-
848hal.173 Hubuungan responden baik
dengan teman-teman satu kamarnya
Faktor Protektif Eksternal
W2.R3B.1386- 1390hal.1841
Hampir seluruh kegiatan kampus responden harus
mendapat pertolongan dari temannya
Faktor Protektif Eksternal
W2.R3B.1391- 1406hal.184
Responden selalu membutuhukan bantuan
orang lain Faktor Protektif
Eksternal
W3.R3B.277- 279hal.190
Pergaulan responden dengan teman-teman secara umum
baik Faktor Protektif
Eksternal
W3.R3B.824- 828hal.201
Selain para teman, faktor pendukung terbesar adalah
diri sendiri Faktor Protektif
Internal
W3.R3B.833- 840hal.202
Bentuk dukungan teman kampus responden adalah
berupa bantuan-bantuan yang merek berikan dalam
menyelesaikan masalah atau kesulitan responden di
kampus Fakor Protektif
Eksternal
W3.R3B.841- 843hal.202
Responden kurang mendapat dukungan orang tua
Fakor Protektif Eksternal
W3.R3B.844- 854hal.202
Sifat responden yang suka menyimpan emosi dapat
berdampak buruk bagi dirinya, namun di sisi lain
Faktor Protektif Internal
Universitas Sumatera Utara
juga memberikan hal positif baginya
W3.R3B.855- 862hal.202
Sifat tersebut membuat responden dapat menutupi
perasaannya yang buruk terhadap orang lain dan
membuat orang lain tidak membencinya
Faktor Protektif Internal
W3.R3B.863- 867hal.202
Responden lebih menjaga perasaan orang lain daripada
perasaan dirinya sendiri Faktor Protektif
Internal
W3.R3B.868- 873hal.202
Responden menyadari bahwa sifat tersebut kurang baik
untuk dirinya, namun itu dapat membantunya dalam
proses belajar Faktor Protektif
Internal
W3.R3B.874- 876hal.202
Responden mudah untuk menerima pendapat orang
lain Faktor Protektif
Internal
W3.R3B.877- 880hal.202-
203 Responden tidak terlalu
memaksakan kehendaknya sendiri
Faktor Protektif Internal
W3.R3B.881- 885hal.203
Responden lebih suka mengalah
Faktor Protektif Internal
Bagaimana outcome
akademik mahasiswa tuna
netra? W3.R3B.138-
143hal.188 Hasil karya responden selalu
dikatakan yang terbaik Prestasi dan hasil
akademik
W3.R3B.144- 145hal.188
Prestasi responden di kampus baik
Prestasi dan hasil akademik
W3.R3B.148- 149hal.188
IPK responden 3,0 Prestasi dan hasil
akademik
W3.R3B.203- Responden sudah cukup puas
Prestasi dan hasil
Universitas Sumatera Utara
212hal.189 dengan prestasi yang
diperolehnya, menginagast sulitnya untuk mendapat nilai
bagus dan mata kuliah yang menurut respoden cukup
menyulitkan akademik
W3.R3B.719- 724hal.199
Responden belum memiliki pencapaian apapun
Prestasi dan hasil akademik
Universitas Sumatera Utara
Langkah 3 Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik berdasarkan frekuensi
yang muncul dalam analisa data 1. Responden I LS
Frekuensi Koding
Analisa Data Analisa
Tematik
13x Meminta
bantuan teman atau orang lain
dalam menyelesaikan
masalah- masalah di
kampus W1.R1B.789-
796hal.15 Responden sering menanyakan situs
kepada teman, kemudian mencari sendiri
Usaha dalam mengatasi
masalah
W1.R1B.797- 799hal.15
Ketika ke warnet, responden mencari teman untuk membantu
Usaha dalam mengatasi
masalah
W1.R1B.906- 918hal.17
Responden harus pandai-pandai mencari cara agar dirinya dapat
mengetahui apa yang tertera di layar, misalnya dengan menanyakan teman
sebelahanya Hambatan dalam
proses belajar di kampus Faktor
Resiko
W2.R1B.66- 70hal.22
Responden meminta bantuan temannya yang pandai membaca
partitur agar memainkannya Usaha dalam
mengatasi masalah
W2.R1B.71- 73hal.22
Responden menirukan dari apa yang dimainkan temannya
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.74- 81hal.22-23
Misalnya temannya memainkan piano dengan membaca partitur, kemudian
responden menirukan bunyi piano yang dimainkan temannya tersebut.
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.107- 113hal.23
Responden tidak pernah dianggap mencontek. Responden harus
memindahkan tulisan braille ke tulisan latin, dengan bantuan teman
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.114- 116hal.23
Responden terkadang meminta waktu tambahan
Usaha dalam mengatasi
masalah
Universitas Sumatera Utara
W2.R1B.215- 229hal.25-26
Pada saat ujian open-book responden
harus mengandalkan apa yang dipelajari di rumah. Jika ada yang
kelupaan, responden bertanya pada kawan, minta dibacakan
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.488- 494hal.31
Jika sudah tidak ada lagi yang bisa membantu, responden permisi kepada
dosennya untuk mencari kawan yang mau menuliskan
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.679- 690hal.34-35
Responden sering membutuhkan pertolongan ketika tidak ada orang.
Misalnya, pada saat ingin pulang, tidak ada orang yang bisa
mengantarnya ke simpang Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.601- 704hal.35
Terkadang responden harus mencari- cari lagi orang yang bisa
mengantarkan, hal ini juga yang mengakibatkan responden kadang
lama pulang Usaha dalam
mengatasi masalah
W3.R1B.68- 78hal.40
Responden biasanya akan mencari bantuan. Ada kalanya responden juga
malas-malasan, namun pada akhirnya selalu ada keinginan untuk
menyelesaikan Usaha dalam
mengatasi masalah
4 x Berusaha
sendiri dalam menyelesaikan
masalah- masalah di
kampus W1.R1B.919-
924hal.17 Responden tidak berharap dosen akan
membantunya, responden sadar bahwa dirinya yang harus beradaptasi
Hambatan dalam proses belajar di
kampus Faktor Resiko
W2.R1B.41- 47hal.22
Responden mengeluarkan biaya dalam mengetikkan tugas dan
ngeprint. Dalam mencari data, responden harus ditemani
Usaha dalam mengatasi
masalah
W2.R1B.482- 487hal.31
Responden tidak mau melapor kepada dosen, karena manganggap memang
sudah tanggung jawabnya mencari Usaha dalam
mengatasi masalah
Universitas Sumatera Utara
solusi W3.R1B.61-
65hal.40 Dalam menghadapi masalah,
responden sering memikirkan bagaimana menyelesaikannya
Usaha dalam mengatasi
masalah
19x Masalah dan
ketidakcocokan dengan teman-
teman W2.R1B.293-
296 hal.27 Responden tidak merasa cocok
dengan kawan-kawannya Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.297- 302hal.27
Responden menganggap pergaulan anak-
anak sekarang ada yang “brutal” Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.303- 307hal.27
Responden tidak setuju dengan teman-temannya yang menggunakan
sendal kedalam kelas Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.317- 324hal.27-28
Responden kurang menyukai teman- temannya merokok. Responden tidak
merokok. Namun hampir semua teman laki-lakinya merokok, dan bagi
yang tidak merokok, sudah memiliki teman-teman lain
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W2.R1B.335- 355hal.28
Responden terkadang merasa jenuh karena tugas, ditambah lagi tidak ada
teman yang membantu Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.356- 360hal.28
Teman juga menjadi faktor yang membuat responden jenuh
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W2.R1B.385- 401hal.29
Beberapa teman responden hanya bergabung dengan responden ketika
di dalam kelas saja, setelah itu pergi dengan urusannya masing-masing.
Responden merasa ada kesenjangan dalam berteman dan berkelompok,
terlepas dari peraturan kampus yang melarang untuk berkelompok
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
Universitas Sumatera Utara
W2.R1B.402- 406hal.29
Responden sering merasa kesepian Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.433- 435hal.30
Banyak teman responden yang menolak membantu
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W2.R1B.650- 674hal.34
Responden tidak suka dengan sikap teman-temannya yang suka menjahili
dirinya karena mengetahui dirinya tidak bisa melihat
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W2.R1B.675- 677hal.34
Responden merasa terkadang teman- temannya berlebihan
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W2.R1B.755- 763hal.36
Responden lebih sering sendiri. Sebenarnya responden tidak suka
sendiri Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.764- 783hal.36-37
Responden sering merasa kesepian meskipun berada di tempat ramai.
Dulu pada saat di asrama responden termasuk orang yang ribut. Namun
sekarang, cara responden bersikap kepada teman-temannya seringa
dipandang serba salah. Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W2.R1B.803- 817hal.37
Untuk responden sendiri, bagaimana dirinya bersikap tergantung pada
orang yang sedang dihadapinya. Responden merasa dapat langsung
mengetahui seperti apa orang yang baru dikenalnya dua atau tiga hari
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W3.R1B.11- 31hal.39
Kendala lain responden adalah dalam masalah pergaulan. Sering, responden
merasa dikesampingkan dalam diskusi atau cerita, dan dianggap
tidak perlu tahu Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
W3.R1B.32- Responden sering merasa lebih dari
Hambatan dalam
Universitas Sumatera Utara
34hal.40 jengkel kepada teman-temannya
pergaulan Faktor Resiko
W3.R1B.37- 42hal.40
Responden lebih banyak terkendala dalam pergaulan ketimbang belajar
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W4.R1B.1028- 1035hal.73
Responden tidak menyukai sikap beberapa teman-temannya
Hambatan dalam pergaulan
Faktor Resiko
W4.R1B.1036- 1056hal.73-74
Ada teman responden yang lebih brutal. Ada yang menggunakan
narkoba. Ada yang menginap di kampus, bermain judi. Hampir setiap
hari ada kejadian seperti itu. Hambatan dalam
pergaulan Faktor Resiko
2. Responden II ES Frekuensi