Saran Praktis SARAN 1. Saran Penelitian

C. SARAN 1. Saran Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian ini, disarankan kepada pihak-pihak yang berminat dengan penelitian sejenis atau untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut, hendaknya memperhatikan hal-hal berikut: 1. Penelitian selanjutnya dapat meneliti dengan menggunakan responden yang lebih bervariasi lagi, misalnya dari rentang umur, penyebab kebutaan, latar belakang keluarga, lingkungan dan ekonomi, suku, ataupun jenis pendidikan, agar diperoleh data yang lebih berdinamika. 2. Untuk penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan kenyamanan kondisi selama wawancara, yang mencakup distraktor, kondisi fisik tempat wawancara, waktu dan keadaan responden, untuk mendapatkan data yang lebih maksimal.

2. Saran Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, ada beberapa saran praktis, yaitu: 1. Layanan Pendidikan dan fasilitas yang sesuai untuk tuna netra sangat diperlukan untuk kelancaran dan kemudahan proses pembelajaran mahasiswa tuna netra. Ada baiknya pemerintah bekerja sama dengan Departemen Pendidikan dan Institusi-institusi Pendidikan dalam hal mendukung pembelajaran para tuna netra. Beberapa hal yang dapat menjadi masukan adalah dengan mendirikan Perguruan Tinggi tuna netra dan memperlengkapinya dengan tenaga ajar yang berkompeten, bahan ajar dan kurikulum yang sesuai dan fasilitas yang memadai. Universitas Sumatera Utara 2. Bagi Perguruan Tinggi umum yang memiliki mahasiswa tuna netra sebagai peserta didik di kampus tersebut, agar memperlengkapi para mahasiswa tuna netra dengan fasilitas-fasilitas yang dapat dimanfaatkan, seperti mendirikan perpustakaan untuk tuna netra ataupun menyediakan alat-alat bantu seperti Braille, alat perekam, dosen pembimbing khusus, ataupun alternatif-alternatif lain yang dapat lebih membantu ketertinggalan para mahasiswa tuna netra yang berkuliah di Perguruan Tinggi umum. Para pimpinan kampus juga sebaiknya membekali para dosen dan tenaga ajar dengan pengetahuan dalam mendidik mahasiswa tuna netra. 3. Bagi para panitia penyelenggara tes memasuki Perguruan Tinggi, khususnya yang bergerak dalam bidang recruitment agar memberi perhatian kepada calon mahasiswa tuna netra dan memberikan hak yang sama kepada mereka dalam pelaksanaan ujian. Hal ini berarti memfasilitasi para calon mahasiswa tuna netra tersebut dengan pendamping yang dapat membantu mereka atau dengan menyediakan soal ujian dalam bentuk braille. 4. Dukungan keluarga memegang peranan penting dalam kehidupan seorang tuna netra. Sebaiknya para orang tua yang memiliki anak tuna netra atau anak yang memiliki saudara tuna netra memberi dukungan dan motivasi penuh kepada anaksaudaranya. Ada baiknya keluarga juga memiliki pengetahuan tentang apa saja yang menjadi kebutuhan mahasiswa tuna netra. Universitas Sumatera Utara 5. Bagi para tuna netra agar mengejar pendidikan setinggi-tingginya dengan cara bersekolah dan berkuliah. 6. Bagi para mahasisswa tuna netra yang berkuliah di Perguruan Tinggi umum agar tetap semangat dalam berkuliah dan berinisiatif tinggi dalam mencari alternatif dan penyelesaian masalah yang mungkin dihadapi. 7. Bagi mahasiswa yang memiliki teman mahasiswa tuna netra, agar secara ikhlas mendukung dan membantu temannya tersebut dalam melakukan kegiatan perkuliahan. Bantuan sekecil apapun dapat meringankan beban seorang mahasiswa tuna netra. 8. Bagi pemerintah, Departemen Pendidikan dan para pemegang kebijakan agar merencanakan pembangunan fasilitas-fasilitas umum untuk semua tuna netra, sehingga para tuna netra memperoleh kemudahan dan kenyamanan dalam melalui kegiatan rutin sehari-hari. Fasilitas yang dimaksud misalnya transportasi umum yang aman untuk digunakan tuna netra, layanan internet yang dapat diakses oleh tuna netra, alat-alat bantu di kampus-kampus umum, dan berbagai fasilitas lainnya. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adakah Wajib Belajar untuk Anak Tunanetra? Yayasan Mitra Nitra. FTP Available: http:www.mitranetra.or.iddefault.asp?page=haloid=1 diakses tanggal 27 Februari 2013 Blackhurts , Edward A. Berdine. 1981. An Introduction to Special Education. Little Brown Company. New York. Desmita. 2006. Psikologi Perkembangan. Bandung. Remaja Rosdakarya. Ehan. Program Bimbingan Belajar bagi Anak Tunanetra di Sekolah Menengah Atas Reguler. Gay, L. R., Airasian, P. 2003. Educational research: Competencies for analysis and application 7th ed.. Upper Saddle River, NJ: Pearson Education. Grotberg, Edith. 1995. A guide to promoting resilience in children: Strengthening the human spirit. Den Haag: Bernard van Leer Foundation. Grotberg, Edith Henderson. 1999. Tapping Your Inner Strength. USA: New Harbinger Publications. Inc. Hallahan, DP., Kauffman, J.M. 1991. Exceptional Children: Introduction to Special Education. Fifth Edition. New Prentice Hall International. Inc. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Henderson, Nan. 2003. Resiliency in Schools. California: Corwin Press, Inc. Hergenhahn, B.R Matthew H. Olson. 2008. Theories of Learning. Kencana. Jakarta. Heward, William.L. 1996. Exceptional Children: Introduction to Special Education. Fifth Edition.New Jersey: Prentice-Hall,Inc. Hidayat. 2009. Identifikasi Hambatan Perkembangan Belajar dan Pembelajarannya. Balikpapan Universitas Sumatera Utara Ishartiwi. 1998. “Mengenali Penyandang Tuna netra dan Intervensi Pendidikannya”. Yogyakarta. Kick Andy: Menggapai Asa Dalam Gulita. FTP Available: http:www.kickandy.comtheshow112039readMENGGAPAI-ASA- DALAM-GULITA.html diakses tanggal 21 Desember. Knededler, Rebecca D. 1984. Special Education To Day. Prentice-Hall. Inc. Engglewood.New Jersey. Lerner, J.W. 1989. Educational interventions in learning disabilities. Journal of the American Academy of Child and Adolescent Psychiatry 28:326 –31 Mangunsong, F. 1998. Psikologi dan Pendidikan Anak luar biasa. Jakarta: LPSP3 UI. Minauli, Irna. 2002. Metode Observasi. Medan: USU PRESS. Moleong, L.J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nawawi, A, Herlina, Ainin, I.K., Therik, M, Julia, S, Sugini. 2009. Pentingnya Orientasi Mobilitas Bagi Tuna Netra. Padget, D. 1998. Qualitative Methods in Social Work Research: Challenges and Rewards. London, UK: SAGE Publications. Ltd. Pianis Termuda Tuna Netra dan Autis dan Pianos Jazz Tuna Netra Termuda. FTP Available: http:www.ripiu.comarticlereadpianis-termuda-tuna-netra-dan- autis-pianis-jazz-termuda diakses tanggal 21 Desember 2012 Poerwandari. 2001. Pendekatan Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi LPSP3. Pola Asuh Orang Tua dan Tipenya. FTP Available: http:skripsipsikologie.wordpress.com20100109pola-asuh-orangtua-dan- tipenya diakses tanggal 15 September 2012 Purwanto, Edi. 2007. Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus: Unit 5. Universitas Sumatera Utara Rachmad, Tono Milyartini, Rita. Kriteria Karakteristik Evaluasi Pendidikan Seni Musik Modul V. Ramaditya, Blogger Tuna Netra Berprestasi. FTP Available: http:umum.kompasiana.com20090810ramaditya-blogger-tuna-netra- berprestasi-9960.html diakses tanggal 21 Desember 2012 Rancangan Undang-Undang Republik Indonesia Tahun 2011 Tentang Pendidikan Tinggi. FTP Available: http:www.unud.ac.idindwp- contentuploadsDraft-RUU-PT-Versi-27-September-2011.pdf diakses tanggal 3 Januari 2013 Reis, Sally. 2004. Understanding Resilience in Diverse, Talented Students in an Urban High School. Revich, Karen; Shatte, Andrew. 2002. The Resilience Factor. New York: Random House. Inc. Robbins, S.P. 2003. Perilaku Organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Garmedia. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Somantri, T.S. 2006. Psikologi Anak Luar Biasa. Jakarta: Refika Aditama Soeitoe, Samuel. 1982. Psikologi Pendidikan Untuk Para Pendidik dan Calon Pendidik. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia Sistem Pendidikan Tinggi. FTP Available: http:www.dikti.go.id?page- id=68lang-id diakses tanggal 3 Januari 2013 Sternberg. R J. 2006. Cognitive Psychology. Bellmont, CA: Thomson Wadsworth Sudjana, Nana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada Universitas Sumatera Utara Suryaningsih, Ana. 2011: “Strategi Pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus”. FTP Available: http:blog.uin- malang.ac.idansur20110614strategi-pembelajaran-bagi-anak- berkebutuhan-khusus diakses tanggal 13 November 2011. Universitas Sumatera Utara PEDOMAN WAWANCARA 1. Keterangan Demografis a. Identitas Diri b. Latar belakang keluarga dan lingkungan responden 2. Latar Belakang Gangguan Penglihatan a. Penyebab terjadinya gangguan penglihatan b. Usaha rehabilitasi c. Awal mula mengalami kebutaan d. Perasaan, pendapat dan pengalaman responden menjadi seorang tuna netra 3. Latar Belakang Pendidikan a. Masa-masa Sekolah b. Alasan pemilihan jurusan c. Proses selesksites memasuki Perguruan Tinggi d. Kegiatan dalam proses belajar, tugas-tugas dan bentuk ujian e. Media dan fasilitas di kampus f. Pergaulan responden di kampus 4. Masalah-masalah dalam Proses Belajar a. Kesulitan responden dalam mengikuti proses belajar b. Dampak gangguan penglihatan terhadap proses belajar responden c. Keterbatasan responden 5. Masalah Lain a. KesulitanRintangan lain selain dari diri sendiri b. Tuntutan dosenkampusorangtuateman yang menjadi beban bagi responden Universitas Sumatera Utara 6. Usaha Mengatasi Masalah a. Sikap responden terhadap masalah b. Cara responden mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya 7. Efektivitas a. Prestasi responden di kampus b. Pencapaian responden secara umum c. Kemampuan keahlian yang dimiliki responden d. Pandangan responden tentang masa depannya 8. Faktor Pendukung a. Pendukung terbesar responden dalam memenuhi proses belajar b. Kemampuankualitas pada diri responden yang secara positif mempengaruhi proses belajar responden c. OrangKomunitas luar yang paling mendukung responden Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN II LEMBARAN OBSERVASI Universitas Sumatera Utara LEMBARAN OBSERVASI Responden : Hari Tanggal : Waktu : Tempat : Hal-hal yang akan diobservasi adalah : 1. Penampilan fisik partisipan 2. Tempat wawancara 3. Perilaku partisipan ketika wawancara berlangsung 4. Perilaku partisipan kepada peneliti ketika wawancara berlangsung 5. Perubahan ekspresi tubuh, wajah, dan sikap ketika wawancara berlangsung Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN III LEMBAR PERSETUJUAN INFORMED CONSENT Universitas Sumatera Utara LEMBAR PERSETUJUAN JUDUL PENELITIAN : RESILIENSI AKADEMIK PADA PROSES PEMBELAJARAN MAHASISWA TUNANETRA PENELITI : GRACIAS ANASTASIA GABRIELLA PURBA NIM : 081301082 Saya yang bertanda tangan di bawah ini, secara sukarela dan tanpa unsur paksaan dari pihak manapun, bersedia untuk berperan serta dalam penelitian ini. Saya menyetujui untuk diwawancarai sebagai salah satu responden dalam penelitian mengenai Resiliensi Akademik pada Proses Pemelajaran Mahasiswa Tunanetra. Peneliti telah menjelaskan tentang penelitian ini beserta tujuan dan manfaat penelitiannya. Dengan demikian, saya menyatakan kesediaan saya dan tidak keberatan untuk memberi informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti kepada saya. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas diri saya dan juga kerahasiaan informasi yang saya berikan, dan informasi tersebut hanya akan digunakan untuk tujuan penelitian saja. Medan, Februari 2013 Responden, Peneliti, Responden Gracias Anastasia Purba Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN IV VERBATIM WAWANCARA RESPONDEN I, II, III Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN V REKONSTRUKSI DATA Universitas Sumatera Utara REKONSTRUKSI DATA Langkah I Rangkuman koding, analisa data, analisa tematik

1. Responden I LS Koding