Karakteristik Individu yang Resilien Faktor-faktor Protektif Internal dan Eksternal

Bagan 1 Model resiliensi Sumber: Adaptasi dari Richardson dkk dalam Henderson Milstein, 2003

c. Karakteristik Individu yang Resilien

Anak yang resilien dan orang dewasa yang resilien pada umumnya tampaknya sama. Bernard 1991 menyatakan karakter anak yang resilien adalah memiliki kompetensi sosial, memiliki life skills seperti mampu memecahkan masalah, mampu berpikir kritis, dan mampu untuk mengambil inisiatif. Lebih Stressors Adversity Risks Individual and Environmental Protective Factors Disruption Reintegration Dysfunctional Reintegration Reintegration with Loss Maladaptation Reintegration to Comfort Zone Homeostatis Reintegration with Resiliency Universitas Sumatera Utara jauh lagi dikatakan bahwa anak yang resilien memiliki sense of purpose dan dapat melihat masa depan yang cerah pada dirinya. Mereka memiliki ketertarikan khusus, tujuan hidup, dan motivasi untuk meraih yang terbaik dalam sekolah. Higgins dalam Henderson 2003 memberi karakter yang hampir serupa pada orang dewasa yang resilien, dengan menekankan pada hubungan positif mereka, kemampuan baik dalam memecahkan masalah, dan motivasi untuk peningkatan diri. Motivasi pendidikan juga sangat jelas terlihat pada orang dewasa, yang dibuktikan dengan pencapaian pendidikannya. Orang dewasa sering dengan sengaja melibatkan diri dalam perubahan dan aktivitas sosial dan secara umum memiliki keyakinan serta kehidupan spiritual dan keagamaan. Kebanyakan dari orang dewasa yang resilien mampu menunjukkan kemampuan mereka dalam mengambil hikmah dan kebaikan dari segala stres, trauma dan tragedi yang pernah dialami. Walau demikian, Higgins juga menggarisbawahi bahwa banyak orang dewasa yang merasa dirinya resilien mengatakan bahwa ketika mereka masih anak-anak, kurang menyadari adanya resiliensi dalam diri mereka ataupun orang lain, pada masa kanak-kanaknya Henderson, 2003.

d. Faktor-faktor Protektif Internal dan Eksternal

Berdasarkan yang dikemukakan oleh Richardson dalam Henderson, 2003, Faktor Protektif Internal adalah karakteristik individu yang membentuk resiliensi: 1. Bersedia melayani orang lain 2. Menggunakan life skills, termasuk pengambilan keputusan yang baik, assertivitas, impulse control dan pemecahan masalah Universitas Sumatera Utara 3. Sosialibilitas; kemampuan untuk menjadi teman; kemampuan untuk membetuk hubungan yang postitf 4. Memiliki selera humor 5. Internal locus of control 6. Otonomi; kemandirian 7. Memiliki sudut pandang positif tentang masa depan 8. Fleksibilitas 9. Memiliki kapasitas untuk belajar 10. Motivasi diri 11. Memiliki keahlian; kompetensi personal 12. Memiliki perasaan self-worth dan kepercayaan diri Faktor Protektif Eksternal adalah karakteristik keluarga, sekolah, komunitas dan kelompok teman sebaya yang mengembangkan resiliensi: 1. Memiliki ikatan yang kuat 2. Menjunjung tinggi pendidikan 3. Menggunakan gaya interaksi yang penuh kehangatan dan tidak menghakimi 4. Membuat batasan-batasan yang jelas peraturan, norma dan hukum 5. Mendorong hubungan yang supportif dengan orang lain 6. Melestarikan tanggung jawab, saling melayani, “required helpfullness” 7. Menyediakan akses akan kebutuhan dasar rumah tangga, pekerjaan, kesehatan dan rekreasi Universitas Sumatera Utara 8. Menunjukkan harapan kesuksesan yang tinggi dan realistis 9. Mendorong pembuatan tujuan dan mastery 10. Mendorong perkembangan prososial akan nilai-nilai misalnya altruisme dan life skills misalnya kerja sama 11. Menyediakan kepemimpinan, pengambilan keputusan, dan kesempatan-kesempatan lain untuk partisipasi yang berarti. 12. Menghargai talenta unik dari masing-masing individu

e. Tahapan Mengembangkan Resiliensi