Responden II ES Rumusan

dengan kebiasaan teman- temannya yang langsung berpikiran untuk membeli sesuatu, misalnya seperti blackberry, dengan menggunakan uang beasiswa. Menurutnya ada hal lain yang lebih penting dan berguna W3.R1B.247- 232hal.44 Masih banyak yang ingin dicapai responden, namun responden masih ragu apakah bisa atau tidak dilakukannya Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.271- 275hal.44 Dari skala 1 -10, menurut reponden kemampuan bahasa Inggrisnya berada di angka 7 Prestasi dan hasil akademik W3.R1B.303- 305hal.45 Responden memiliki visi dirinya menjadi Doktor Prestasi dan hasil akademik

2. Responden II ES Rumusan

Masalah Koding Analisa Data Analisa Tematik Apa saja yang menjadi faktor- faktor resiko yang dimiliki oleh mahasiswa tuna netra? W2.R2B.35- 39hal.101 Menurut responden kesulitan medapat buku mempengaruhi menurunnya prestasi responden Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.40- 53hal.101 Tidak adanya buku braille mengakibatkan responden ketinggalan dalam mencatat, dan tidak memiliki waktu untuk melanjutkan dirumah karena harus menyelesaikan tugas lain Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.101- 103hal.102 Tidak ada orang di asrama yang bisa membantu responden, sehingga harus Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara pergi ke warnet W2.R2B.130- 149hal.102- 103 Responden pernah ketiduran di kelas. Sebenarnya responden takut ketiduran di kelas karena duduk di depan. Mata responden yang cenderung tertutup membuat responden cepat ngantuk Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.130- 149hal.102- 103 Responden sering ngantuk di kelas dosen tertentu yang dianggapnya membosankan Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.196- 202hal.104 Responden memiliki kebiasaan malas baca buku kedua kali setelah selesai dicatat Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.215- 226hal.104 Responden ingin memiliki buku. Responden tidak memiliki buku tersebut. Ada kalanya ketika dosen bertanya, responden malas merespon meskipun tahu jawabannya Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.227- 228hal.104 Responden malas berbicara dalam kelas Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.229- 236hal.104- 105 Responden merasa ketika dirinya berbicara di kelas, seluruh kelas memandang dirinya dan memberikan komentar Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.248- 252hal.105 Adanya kekhawatiran akan komentar teman-temannya membuat responden malas bertanya Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.258- Responden terkadang Hambatan dalam Universitas Sumatera Utara 268hal.105 menunda tugas juga, bukan karena malas, namun karena bosan dengan tugas yang itu- itu saja proses belajar Faktor Resiko W2.R2B.275- 289hal.105- 106 Responden sering kesulitan mendapat izin untuk keluar ke rumah teman mengerjakan tugas kelompok karena dicurigai. Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.290- 291hal.106 Responden disangka berbohong Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.305- 306hal.106 Responden tidak mendapatkan uang saku Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.310- 314hal.106 Jika responden ingin makan, responden harus menahan dan menunggu sampai pulang ke asrama Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.315- 323hal.106 Uang yang diterima responden hanya cukup untuk ongkos dan buku Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.331- 335hal.106- 107 Tidak adanya uang merupakan masalah bagi responden Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.336- 349hal.107 Responden sebenarnya membutuhkan uang untuk membeli berbagai kebutuhannya, namun pihak asrama ingin mengeluarkan uang seminimal mungkin, sementara responden juga membutuhkan uang tambahan untuk melakukan kegiatan lainnya Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W2.R2B.358- 360hal.107 Terkadang ada yang menyangka responden sombong Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W2.R2B.442- 460hal.109 Uang merupakan masalah terbesar responden. Salah satu kebutuhan yang dianggapnya penting adalah buku, sementara ia tidak dapat membelinya dan kesulitan meminta kepada pihak asrama Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W2.R2B.461- 468hal.109 Keinginan responden harus disimpan kembali karena situasi Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W3.R2B.199- 215hal.120 Responden merasa minder karena berbeda dengan teman-temannya. Responden merasa enak jika bisa melihat ekspresi orang lain, sementara ia tidak bisa. Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R2B.237- 254hal.121 Responden tidak bisa terima kalau ia meminta tolong tapi temannya tidak membantu. Responden merasa apakah dirinya membebankan orang lain atau memang karena orang lain itu memang tidak bisa membantu. Responden merasa kebutaannya membuatnya tidak dapat melakukan semua pekerjaan sendiri. Hambatan dalam pergaulan Faktor Resiko W3.R2B.266- 270hal.121 Tantangan terberat menjadi tunanetra menurut responden adalah mengenai pengenalan lokasi. Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W3.R2B.274- 276hal.121 Responden merasa paling sulit mengenali tata letak ruangan. Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R2B.277- 281hal.121 Kadang tata letak ruang berpengaruh terhadap proses belajar responden tapi tidak terlalu banyak. Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R2B.289- 311hal.122 Responden merasa terhambat proses belajarnya ketika harus mengerjakan tugas kelompok di luar kampus, karena jam pulang ke asrama tidak boleh telat. Hal ini mengharuskan responden untuk pulang duluan, dan meminjam catatan temannya. Ini cukup membuatnya kewalahan, ditambah lagi dengan tugas yang banyak. Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W3.R2B.411- 431hal.124 Kebutaan yang dimiliki responden membuatnyay terhambat berkembang juga terhambat dalam mendapatkan informasi. Hambatan dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R2B.432- 455hal.125 Responden juga merasa kesulitan kalau ada tugas yang harus ditulis tangan, karena tidak setiap saat ada orang yang bisa membantu responden. Masalah dalam proses belajar Faktor Resiko W3.R2B.465- 479hal.125 Terkadang responden merasa berat ketika ada banyak tugas yang harus diselesaikan tetapi ia juga harus mengikuti kegiatan lain, misalnya latihan dadakan. Masalah dalam proses belajar Faktor Resiko Universitas Sumatera Utara W3.R2B.937- 957hal.135 Ada kebutuhan-kebutuhan responden di kampus yang tidak terpenuhi, terutama masalah uang Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko W3.R2B.963- 967hal.135 Respondeng terkadang menjadi kurang semangat karena kekurangan Masalah dari pihak asrama Faktor Resiko Apa saja yang menjadi faktor- faktor protektif mahasiswa tuna netra? W2.R2B.3- 10hal.100 Pergaulan responden di kampus sudah cukup baik. Responden sudah lebih berani dibandingkan pada saat SMA Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.72- 81hal.101 Kurangnya semangat dan dukungan dari orang lain dirasa responden mempengaruhi motivasi dirinya dalam berprestasi Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.101- 103hal.102 Responden sulit menyemangati diri sendiri Faktor Protektif Internal W2.R2B.104- 107hal.102 Ketika kurang semangat, responden mencoba memaksakan diri Faktor Protektif Internal W2.R2B.384- 396hal108 Walaupun sulit, responden mencoba memaklumi situasi dirinya yang kekurangan uang. Pada saat-saat tertentu responden mengusahakannya Faktor Protektif Internal W2.R2B.522- 533hal.110 Sikap responden tidak selalu positif dalam menghadapi masalah. Terkadang ia pesimis, namun perlahan mencoba bangkit Faktor Protektif Internal W2.R2B.579- 587hal.111 Responden belum memiliki pandangan tentang masa depannya Faktor Protektif Internal Universitas Sumatera Utara W2.R2B.608- 613hal.112 Responden tidak memiliki keahlian, namun suka bernyanyi Faktor Protektif Internal W2.R2B.626- 633hal.112- 113 Dukungan terbesar diperoleh responden dari teman- temannya Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.634- 651hal.113 Diluar dari diri sendiri, dukungan terbesar diperoleh dari teman-teman asrama dan kampus. Dukungan dari keluarga sama sekali tidak ada, baik moril maupun materil Faktor Pritektif Eksternal W2.R2B.658- 681hal.113 Pada saat SMA, responden merasa sangat kesal dengan keluarganya. Responden marah kepada Tuhan dan situasi hidupnya. Hanya abang dan neneknya saja yang mempedulikan dirinya Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.694- 712hal.114 Nenek responden sejak dulu sudah mengurus responden. Ketika usianya sudah tua beliau sudah tidak mampu untuk sering-sering mengunjungi responden, namun responden maklum, namun responden sulit untuk memaklumi keluarganya yang lain Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.713- 717hal.114 Selain diri sendiri dan teman- teman, suster di asrama juga merupakan pendukung terbesar responden Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.718- 757hal.114 Responden merasa bahwa kekuatan paling besar dalam Faktor Protektif Universitas Sumatera Utara mendorongnya untuk semangat dalam belajar dan terus maju adalah dorongan motivasi dari dirinya sendiri. Responden tidak ingin terlihat bodoh di depan orang lain, dan juga ingin mendapatkan teman yang bisa “nyambung” ketika berkomunikasi Internal W2.R2B.758- 763hal.115 Alumni responden juga merupakan pendukung responden Faktor Protektif Eksternal W2.R2B.764- 773hal.115 Aluni yang dimaksud adalah yang dari asrama. Responden juga bertambah semangat ketika mendengarkan motivasi dari orang lain, misalnya Mario Teguh Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.312- 320hal.122 Walaupun tunanetra, responden tidak mengalami kesulitan untuk bergaul dengan teman-teman sekelasnya. Lain hal dengan teman-teman dari kelas lain. Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.347- 349hal.123 Responden jarang terlibat masalah dengan teman-teman akrabnya. Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.493- 498hal.126 Responden bersedia membantu orang lain secara moril, namun tidak secara materil karena keterbatasan materilnya juga. Faktor Protektif Internal W3.R2B.499- 506hal.126 Selama masih mampu, responden selalu bersedia membantu orang lain. Faktor Protektif Internal Universitas Sumatera Utara W3.R2B.506- 513hal.126 Untuk masalah ringan, responden biasanya membuat keputusan sendiri. untuk masalah yang terlalu berat, ia meminta saran teman- temannya. Faktor Protektif Internal W3.R2B.514- 516hal.126 Responden paling sering meminta pendapat temannya. Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.522- 524hal.126 Responden tidak pernah meminta pendapat keluarga Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.525- 536hal.126 Suster dari asrama cenderung menceramahi. Responden lebih senang meminta pendapat teman Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.679- 707hal.129 Responden tidak suka bermain-main ketika sedang serius Faktor Protektif Internal W3.R2B.716- 719hal.130 Responden merasa masih kurang mandiri dan kurang berani Faktor Protektif Internal W3.R2B.726- 738hal.130- 131 Responden selalu berusaha untuk tidak tergantung kepada orang lain Faktor Protektif Internal W3.R2B.745- 756hal131 Responden belum begitu jelas ingin menjadi apa Faktor Protektif Internal W3.R2B.760- 765hal.131 Responden merasa pintar secara intelektual, namun masih kurang bijaksana Faktor Protektif Internal W3.R2B.783- 790hal.132 Responden kurang dapat memotivasi diri sendiri, namun lebih mengandalkan motivasi dari teman-teman Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.891- Responden merasa kurang Faktor Protektif Universitas Sumatera Utara 892hal.134 percaya diri Internal W3.R2B.931- 936hal.135 Teman-teman responden bersedia menolong ketika diminta pertolongan namun jarang menawarkan Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.986- 996hal.136 Dulu pernah ada kegiatan wisata rohani dari asrama, namun sekarang tidak lagi Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.1025- 1031hal.137 Responden mendapatkan ajaran mengenai nilai-nilai kehidupan Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.1032- 1034hal.137 Responden mendapat ajaran dari sekolah dan asrama Faktor Protektif Eksternal W3.R2B.1083- 1085hal.138 Responden memiliki talenta bernyanyi Faktor Protektif Internal W3.R2B.1086- 1095hal.138 Pihak asrama mendorong untuk mengembangkan talenta responden Faktor Protektif Eksternal Bagaiamana outcome akademik mahasiswa tuna netra? W2.R2B.26- 27hal.100 IP responden yang pertama adalah 3,9 Prestasi dan hasil akademik W2.R2B.54- 63hal.101 Responden lupa berapa IPK, namun IP terakhir adalah 3.4 Prestasi dan hasil akademik W2.R2B.64- 65hal.101 Selama 4 semester belum ada IP responden yang buruk Prestasi dan hasil akademik W2.R2B.554- 558hal.111 Responden belum merasa prestasi dirinya di kampus baik Prestasi dan hasil akademik W2.R2B.559- 561hal.111 IPK responden menurun Prestasi dan hasil akademik W2.R2B.573- 578hal.111 Responden belum memiliki pencapaian lain Prestasi dan hasil akademik Universitas Sumatera Utara

3. Responden III DD Rumusan