Kredibilitas Penelitian METODE PENELITIAN

mengulang kembali rekaman wawancara dan dapat menghubungi subjek kembali apabila ada hal yang masih belum lengkap atau belum jelas. Penggunaan alat perekam juga merekam nuansa suara dari bunyi serta aspek-aspek dari wawancara seperti tertawa, desahan dan sarkasme serta tajam Padgett, 1998. Pada penelitian ini peneliti menggunakan alat perekam dengan seizin subjek. 4. Alat tulis dan kertas Pencatatan dilakukan untuk menunjang data yang terekam melalui perekam dan kertas untuk mencatat berfungsi sebagai data kontrol dan jalannya wawancara dan observasi.

E. Kredibilitas Penelitian

Kredibilitas adalah istilah yang digunakan dalam penelitian kualitatif untuk menggantikan konsep validitas Poerwandari, 2001. Deskripsi mendalam yang menjelaskan kemajemukan kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek menjadi salah satu atau ukuran kredibiltas penelitian kualitatif. Pada penelitian ini, kredibilitas penelitian terletak pada keberhasilan peneliti dalam mengungkap bagaimana proses resiliensi mahasiswa tuna netra dalam proses belajarnya dan apa saja faktor-faktor yang mendukungnya. Menurut Poerwandari 2009, kredibilitas penelitian kualitatif juga terletak pada keberhasilan mencapai maksud mengeksplorasi dan medeskripsikan masalah, yang mana dalam hal ini berkaitan dengan resiliensi akademik mahasiswa tuna netra. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan konsep validitas Universitas Sumatera Utara komunikatif, dimana data dan analisa dari peneliti dikonfirmasikan kembali pada responden penelitian. Adapun yang menjadi usaha peneliti dalam penelitian ini adalah dengan menempuh beberapa langkah, antara lain, 1. Melakukan berbagai persiapan penelitian yaitu menelaah berbagai kajian pustaka, mencari data dan teori dari sumber referesni yang terpercaya, berkaitan dengan resiliensi akademik dan tuna netra 2. Memilih responden yang sesuai dengan karakteristik responden penelitian, yaitu masih berkuliah dan merupakan seorang mahasiswa tuna netra. Untuk memastikan bahwa calon responden benar-benar merupakan seorang tuna netra, peneliti juga melakukan wawancara dengan orang terdekat responden, untuk mendapat informasi tambahan mengenai responden. 3. Membuat pedoman wawancara berdasarkan teori utama resiliensi akademik dari Henderson 2003 dan beberapa teori pendukung yang dapat menggambarkan resiliensi pada proses belajar mahasiswa tuna netra. Selain itu, peneliti juga menjaga standarisasi pedoman wawancara dengan melakukan profesional judgement bersama beberapa ahli, yang mana dalam hal ini adalah para dosen peneliti. 4. Menggunakan pertanyaan terbuka dan wawancara mendalam untuk mendapatkan data yang akurat. Pernyataan responden yang ambigu atau kurang jelas akan ditanyakan kembali probing pada saat wawancara atau pada pertemuan selanjutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Universitas Sumatera Utara 5. Melakukan observasi verbal dan nonverbal bersamaan pada saat sedang melakukan wawancara, berdasarkan pedoman observasi yang telah disusun. Mencatat bebas hal-hal penting serinci mungkin, mencakup catatan pengamatan objektif terhadap setting, responden ataupun hal lain yang terkait. 6. Memperpanjang keikutsertaan peneliti dalam pengumpulan data di lapangan. Hal ini memungkinkan peneliti mendapat informasi yang lebih banyak tentang subjek penelitian. 7. Mendokumentasikan secara lengkap dan rapi data yang terkumpul, proses pengumpulan data maupun strategi analisanya, yang kemudian disebut dengan verbatim. 8. Memanfaatkan langkah-langkah dan proses yang diambil peneliti-peneliti sebelumnya dengan mempelajari dan membandingkan langkah-langkah penelitian baik penelitian di Fakultas Psikologi USU maupun penelitian- penelitian lain di luar Psikologi USU serta melihat efektifitas dari langkah- langkah tersebut tanpa mengesampingkan saran-saran yang dianjurkan secara teoritis. Langkah ini diharapkan dapat menjamin pengumpulan data yang berkualitas. 9. Menyertakan partner atau orang-orang yang dapat berperan sebagai pengkritik yang memberikan saran-saran dan pembelaan devil’s advocate, yang akan memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis terhadap analisis yang dilakukan peneliti. Partner yang terlibat antara lain dosen pembimbing sebagai professional judgment terhadap alat pengumpulan data dan strategi Universitas Sumatera Utara analisa serta interpretasi data. Selain itu peneliti juga meminta pendapat dari para dosen yang lain dan menyertakan beberapa orang mahasiswa Psikologi USU untuk berdiskusi dan menilai efektifitas pedoman wawancara dan rangkaian cerita pada analisa data. 10. Melakukan pengecekan dan pengecekan kembali checking and rechecking data, dengan usaha menguji kemungkinan dugaan-dugaan yang berbeda.

F. Prosedur Penelitian