BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif merupakan sebuah pendekatan yang lebih sesuai untuk penelitian
yang tertarik
dalam memahami
manusia dengan
segala kompleksitasnya sebagai makhluk subjektif Poerwandari, 2009.Berdasarkan
penjelasan tersebut, peneliti ingin memahami dan menafsirkan secara mendalam bagaimana pengertian dan pengalaman subjek penelitian. Adapun yang dianggap
penting adalah pendapat, pengalaman serta perasaan dan pengetahuan subjek yang diteliti.
Beberapa alasan peneliti memilih menggunakan metode penelitian kualitatif adalah untuk melihat gambaran resiliensi pada mahasiswa tuna netra secara lebih
menyeluruh dan mendalam. Selain itu, metode kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dan perilaku yang dapat diamati sehingga data tersebut dapat digunakan untuk melihat gambaran resiiliensi pada mahasiswa tuna netra yang bersangkutan.
Peneliti juga memutuskan menggunakan metode kualitatif karena resiliensi merupakan suatu aspek yang sulit untuk diukur secara kuantitatif, begitu pula
dengan rangkaian proses belajar masing-masing individu tuna netra dalam studinya di Perguruan Tinggi. Masing-masing dari individu tersebut memiliki
kesulitan-kesulitan maupun rintangan-rintangan serta solusi dan penyelesaian yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan pola perilaku yang bersifat subjektif dan
54
Universitas Sumatera Utara
unik pada mahasiswa tuna netra, berbeda antara satu individu dengan yang lain, serta proses resiliensi yang berbeda pula.
B. Responden Penelitian
Responden penelitian untuk penelitian kualitatif adalah penelitian yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan bisa memberikan sebanyak mungkin
data yang dibutuhkan Gay Airasian, 2003. Melalui persetujuan yang peneliti peroleh dengan penelitian, maka dapat diatur waktu dan tempat untuk melakukan
wawancara yang disertai dengan observasi yang mendukung.
a. Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik responden yang peneliti gunakan dalam penelitian telah disesuaikan dengan tujuan penelitian yang akan diteliti, yaitu
1. Merupakan seorang tuna netra, yang blind buta total
2. Sedang menjalani proses perkuliahan di Perguruan Tinggi .
b. Jumlah Responden Penelitian
Penelitian kualitatif tidak mementingkan jumlah responden, namun yang terpenting adalah responden dapat memberikan sebanyak mungkin informasi
yang ingin didapatkan. Waktu, biaya, kemampuan partisipan, ketertarikan partisipan dan faktor lain yang mempengaruhi banyaknya subjek menjadi hal
lain yang harus diperhatikan dalam mengambil sampel penelitian Gay dan Airasian, 2003.
Sarantoks 1993 dalam Poerwandari, 2001 menyatakan bahwa pengambilan sampel secara teoritis menambahkan unit-unit baru dalam
sampelnya, sampai penelitian tersebut mencapai titik jenuh saturation point,
Universitas Sumatera Utara
saat dimana penambahan data dianggap tidak lagi memberikan tambahan informasi baru dalam analisis.
Pada penelitian ini, jumlah responden yang peneliti gunakan berjumlah tiga orang, dengan pertimbangan bahwa penelitian kualitatif umumnya
diarahkan tidak pada jumlah sampel yang besar, melainkan pada kasus-kasus tipikal sesuai kekhususan masalah penelitian, tidak ditentukan secara kaku
sejak awal, tetapi dapat berubah baik dalam hal jumlah maupun karakteristik sampelnya, sesuai dengan pemahaman konseptual yang berkembang dalam
penelitian, tidak diarahkan pada keterwakilan dalam arti jumlah atau peristiwa acak, melainkan pada kecocokan konteks Saratakos, 1993 dalam Poerwandari,
2009 serta juga dikarenakan keterbatasan dari peneliti sendiri baik waktu, biaya maupun kemampuan peneliti.
c. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah berdasarkan
teori atau
berdasarkan konstruk
operasional theory
basedoperational construct sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan kriteria tertentu, berdasarkan teori atau konstruk operasional sesuai dengan
studi-studi sebelumnya, atau sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2009
d. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di Medan, dengan alasan peneliti juga berdomisili di Medan, sehingga memberikan kemudahan bagi peneliti untuk
menemukan sampel, dan melaksanakan penelitian ini. Biaya yang lebih
Universitas Sumatera Utara
ekonomis juga menjadi pertimbangan peneliti dalam memilih kota ini. Lokasi penelitian dapat berubah sewaktu-waktu dan disesuaikan dengan keinginan dan
kenyamanan subjek penelitian. C. Metode Pengumpulan Data
Dalam pendekatan kualitatif, metode pengumpulan data dapat dilakukan dari berbagai sumber dengan beragam cara, bisa berupa observasi, wawancara
maupun studi dokumenkaryaproduk tertentu yang terkait dengan kasus. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara dan observasi.
Penelitian ini menggunakan metode pengambilan data melalui wawancara agar dapat mengetahui secara mendalam mengenai resiliensi mahasiswa tuna netra
melalui tanya jawab antara pewawancara hal atau orang yang diwawancarai. Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, dimana
wawancara ini berbeda dengan wawancara terstruktur dalam hal bertanya dan cara memberikan respon, sehingga jauh lebih bebas iramanya.
Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam
in-depth-interview. Banister 1994 menjelaskan bahwa wawancara mendalam adalah wawancara yang tetap menggunakan pedoman wawancara,
namun penggunaanya tidak sekedar wawancara terstruktur. Pedoman wawancara berisi
“open-ended question” yang bertujuan agar arah wawancara tetap sesuai dengan tujuan penelitian Poerwandari, 2001
Seiring dengan berjalannya wawancara, peneliti juga melakukan observasi terhadap narasumber, dengan memperhatikan bahasa tubuh, gerak-gerik, ekspresi
Universitas Sumatera Utara
wajah, intonasi suara, dan berbagai hal lain dari narasaumber tersebut. Metode pencatatan menggunakan metode narasi.
Peneliti juga akan menggunakan metode observasi sebagai salah satu metode pengumpulan data. Selama wawancara berlangsung akan dilakukan
observasi terhadap situasi dan kondisi serta perilaku yang muncul pada responden. Hasil observasi akan digunakan sebagai data pelengkap dari hasil wawancara.
Adapun hal-hal yang akan diobservasi antara lain lingkungan fisik tempat dilakukannya wawancara, penampilan fisik responden, sikap responden selama
wawancara, hal-hal yang menganggu selama wawancara dan hal-hal yang sering dilakukan responden selama wawancara. Menurut Poerwandari 2007 observasi
bertujuan untuk mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang
berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian dilihat dari perspektif mereka yang terlibat dalam kejadian yang diamati tersebut.
D. Alat Bantu Pengambilan Data