xvii
Solace, d an Skyfall, sehingga dapat memberikan variasi data alih bahasa film untuk
dianalisis sesuai dengan kebutuhan.
II. Kajian Pustaka, Konsep, Kerangka Teori, dan Model Penelitian
Paramarta 2010 dalam penelitiannya yang berjudul ―Penerjemahan Istilah
Budaya Spesifik dalam Subtitling Film Memoirs of a Geisha MOG ” membahas
penggunaan istilah-istilah budaya Jepang dalam terjemahan film dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penelitiannya tergolong penelitian deskriptif kualitatif yang
mengkaji beberapa aspek, yaitu istilah-istilah budaya spesifik dalam film MOG, strategi penerjemahan, dan juga tingkat akurasinya. Ditemukan lima belas istilah
budaya spesifik dalam film MOG, yaitu geisha, okea, kimono, danna, maiko, sake, sumo, hataki-comi, ekubo, sakura tree, tatsumura silk, misuage, hanamachi, onesan,
dan okasan. Strategi penerjemahan yang digunakan adalah: 1 menerjemahkan dengan menggunakan kata pinjaman, 2 kata pinjaman dengan penjelasan, 3
substitusi budaya, dan 4 ilustrasi. Akurasi terjemahan lima belas istilah budaya tersebut secara umum adalah tinggi, hal itu ditunjukkan dengan keberhasilan
penyampaian makna bahasa sumber ke dalam bahasa target dengan memanfaatkan film sebagai komposisi semiotik, yaitu perpaduan antara dialog Verbal Auditory
Channel VAC, musik Nonverbal Auditory Channel NAC, subtitling Verbal
Visual Channel VVC, dan gambar Nonverbal Visual Channel NVC.
xviii
Khoirun 2011 pada penelitiannya yang berjudul ―Analisis Teknik Penerjemahan Subtitle Film Beckham Unwrapped dan Dampaknya pada Kualitas
Terjemahan‖ mengidentifikasi teknik, metode, ideology, dan kualitas terjemahan film Beckham Unwrapped
. Jenis penelitian ini juga tergolong penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan sumber data yang berupa dokumen teks alih bahasa
film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya dan juga informan responden. Sumber data yang berupa dokumen adalah satuan lingual, kata, frasa, klausa, dan
kalimat dalam bentuk narasi yang mengandung teknik penerjemahan dalam teks alih bahasa film Beckham Unwrapped beserta terjemahannya. Analisis data dalam
penelitian ini menggunakan metode etnografi yang diusulkan oleh Spradley. Hasil analisis 178 data, ditemukan 12 macam teknik penerjemahan dengan frekuensi
penggunaan total sebanyak 621 kali. Teknik-teknik tersebut antara lain: 1 transposisi sebanyak 136 kali 21,90, 2 reduksi sebanyak 104 kali 17,04, 3
peminjaman alamiah sebanyak 72 kali 11,59, 4 amplifikasi sebanyak 71 kali 11,43, 5 peminjaman murni sebanyak 59 kali 9,50, 6 kalke sebanyak 56
kali 9,02, 7 padanan lazim sebanyak 46 kali 7,41, 8 penerjemahan harfiah sebanyak 37 kali 5,96, 9 modulasi sebanyak 14 kali 2,25, 10 generalisasi
sebanyak 13 kali 2,09, 11 partikularisasi sebanyak 7 kali 1,13, dan 12 kreasi diskursif sebanyak 6 kali 0,97. Metode dan ideologi yang diterapkan adalah
metode penerjemahan komunikatif dengan ideologi domestikasi. Tingkat keakuratan dari 178 data, terdapat 106 data atau 59,55 yang diterjemahkan secara akurat, 70
data atau 39,33 yang diterjemahkan dengan kurang akurat, dan 2 data atau 1,12
xix
yang tidak akurat. Untuk aspek keberterimaan dari 178 data, terdapat 100 data atau 56,18 terjemahannya berterima, 76 data atau 42,96 terjemahannya kurang
berterima, dan sebanyak 2 data atau 1,12 tidak berterima. Tingkat keterbacaan teks subtitle
film Beckham Unwrapped tergolong tinggi dan dari 178 data, 175 data atau 97,19 memiliki tingkat keterbacaan yang tinggi dan 5 data atau 2,81 memiliki
tingkat keterbacaan yang sedang. Berdasarkan ketiga aspek penentu kualitas terjemahan didapatkan hasil bahwa tingkat keakuratan, keberterimaan, dan
keterbacaan teks alih bahasa film Beckham Unwrapped tinggi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kualitas terjemahan teks alih bahasa film Beckham Unwrapped
adalah akurat, berterima, dan mudah dipahami. Secara keseluruhan terjemahan teks alih bahasa film Beckham Unwrapped memiliki kualitas yang baik.
Dari penelitian di atas dapat dilihat bahwa masih banyak peneliti yang terfokus pada teori terjemahan umum untuk menganalisis sebuah kasus penerjemahan
film. Pembahasannya masih mengenai strategi penerjemahan dan persentase kemunculannya, tanpa adanya analisis aspek semiotik lainnya, seperti musik dan
gambar. Sesungguhnya, teori terjemahan film sudah berkembang pesat dan sangat bermanfaat jika diterapkan dalam praktiknya. Penelitian penerjemahan film James
Bond adalah penelitian yang membahas lebih mendalam terjemahan dengan teori makrolinguistik teori penerjemahan dan mikrolinguistik teori sintaksis dan
semiotik. Dari metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti sebelumnya, masih terlihat penggunaan teknik simak dan catat yang sudah
semestinya tidak digunakan lagi demi efisiensi waktu dan tenaga. Dengan
xx
menggunakan software
AVS.Video-Re-Marker23 maka
peneliti langsung
mendapatkan data penelitian teks alih bahasa dan durasi dengan waktu yang singkat. Penelitian ini juga mengajak para peneliti penerjemahan film untuk ikut
menggunakan software ini dalam metode penelitiannya cf.Agus;2015. Ada beberapa pemahaman yang dikemukakan terkait dengan konsep-konsep
yang digunakan dalam penelitian ini. Konsep-konsep tersebut adalah sebagai berikut. 1 Alih bahasa Subtitling
Diaz Cintas 2009 mendefinisikan alih bahasa subtitling sebagai sebuah penerjemahan film yang berupa teks tertulis yang terletak di bawah layar televisi
yang mengacu pada pergantian dialog dari para pemain dengan memperhatikan aspek linguistik, seperti kesan visual dan kesan suara. Definisi alih bahasa tersebut sangat
sesuai dengan penelitian ―Alih Bahasa Film James Bond 007: Kajian Linguistik Terjemahan Inggris-Indonesia
‖ karena mencakup analisis visual gambar dan juga suara dialog yang mengacu pada teks alih bahasa.
2 Teks alih bahasa Subtitle Sesuai dengan penjelasan di atas yang terangkum dalam definisi alih bahasa
subtitling dari Diaz Cintas 2009, yaitu teks tertulis yang terletak di bawah layar
televisi yang mengacu pada pergantian dialog dari para pemain dengan memperhatikan aspek linguitik, seperti kesan visual dan kesan suara, maka dapat
disimpulkan bahwa teks alih bahasa subtitle dalam penelitian ini adalah teks tertulis yang terletak di bawah layar televisi. Teks tersebut menggunakan bahasa Inggris
sebagai bahasa sumber dan bahasa Indonesia sebagai bahasa sasaran. Teks tertulis
xxi
inilah yang merupakan rangkuman dari dialog para aktor dan aktris yang diteliti dengan kajian linguistik sehingga nantinya diharapkan mampu merekonstruksi
sebuah teori baru dalam bidang penerjemahan film khususnya alih bahasa. 3 Kajian linguistik
Kajian linguistik dalam terjemahan adalah kajian yang menganalisis penerjemahan makna dari teori mikrolinguistik sintaksis dan semiotik dan
makrolinguistik terjemahan. Empat teori linguistik tersebut memiliki masing- masing fokus penelitian, yaitu alih bahasa penerjemahan film, struktur kalimat dan
perubahannya sintaksis, dan bahasa tubuh semiotik. Terjemahan adalah kajian makrolinguistik yang terfokus pada penerjemahan film subtitling, yaitu terjemahan
teks alih bahasa film James Bond dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Beberapa aspek yang ditekankan adalah aspek legibilitas, aspek keterbacaan atau kehematan,
serta pengeditan teks alih bahasa target. Sintaksis adalah cabang linguistik yang menyangkut susunan kata-kata di dalam kalimat Verhaar;2010. Kajian sintaksis
dalam penelitian ini adalah kajian mikrolinguistik yang membedah data penelitian teks alih bahasa berupa perubahan struktur kalimat setelah diterjemahkan,
penyederhanaan aspek sintaksis, dan pemenggalan teks alih bahasa. Kajian semiotik adalah kajian mikrolinguistik yang memiliki keterkaitan dengan tubuh manusia yang
mengandung sebuah makna yang dapat dianalisis. Lebih lanjut, Winfried 2006 menjelaskan bahwa gerak tubuh yang berupa kontak mata, ekspresi wajah, gerakan
tangan, dan lainnya memiliki makna tertentu yang dapat dianalisis dengan semiotik. Berdasarkan definisi di atas, kajian semiotik dalam penelitian ini adalah kajian
xxii
linguistik yang mengkaji penerjemahan film dari bahasa tubuh yang berupa mimik wajah dan ekspresi para aktor dan aktris pada film James Bond. Selain itu,
penggunaan tanda berupa ikon, indeks, dan simbol juga dibahas dalam penelitian ini. Teori penerjemahan film yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori alih
bahasa film dari Ivarsson dan Carol 2008 yang membagi dua aspek penting dalam penerjemahan film, yaitu aspek legibilitas dan aspek keterbacaan atau kehematan.
Aspek legibilitas berupa kaidah-kaidah teks alih bahasa yang harus digunakan dan dipahami yang berupa: posisi, jumlah baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna dan
latar, durasi maksimum per kata, durasi tiap baris dan dua barisnya, durasi kemunculan, durasi menghilangnya, serta kesesuaian teks alih bahasa dengan gambar.
Aspek ini lebih terfokus pada aspek teknis dalam penerjemahan film, yang dikaji dengan menggunakan teori Karamitroglou 1997 yang merinci secara lengkap
kaidah-kaidah tersebut. Aspek keterbacaan atau kehematan meliputi: strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan makna dari bahasa sumber ke
bahasa sasaran dengan teori Tomaszkiewicz 1993, serta pemakaian tanda baca yang digunakan dalam film dengan teori Karamitroglou 1997. Selain itu, pengeditan teks
target dari film tersebut juga dianalisis yang mencakup: pemenggalan teks alih bahasa, segmentasi panjang baris, penyederhanaan aspek sintaksis, penghapusan
informasi, kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa, penggunaan akronim, penggunaan apostrof atau tanda penyingkat, penggunaan angka, penggunaan simbol,
penggunaan bahasa tabu, penggunaan bahasa slang, dan penggunaan istilah atau terminologi permainan poker. Analisis bahasa nonverbal yang berupa ekspresi wajah,
xxiii
gerakan tangan, dan bahasa tubuh secara keseluruhan dari para aktor ataupun aktris saat berdialog digunakan teori semiotik dari Winfried 2006, yang didukung dengan
bantuan kamus bahasa nonverbal Givens;2002. Selain itu, analisis ikon, indeks, dan simbol juga dibahas dalam penelitian film James Bond dengan teori Peirce 1878.
xxiv
MODEL PENELITIAN ALIH BAHASA FILM JAMES BOND 007:
KAJIAN LINGUISTIK TERJEMAHAN INGGRIS-INDONESIA
Teks Bahasa Inggris dan Teks Alih Bahasa Indonesia Film James Bond 007
Penerjemahan Film Metode Kualitatif: Pendekatan Deskriptif
Alih Bahasa Film James Bond 007 Kajian Linguistik Terjemahan Inggris-Indonesia
Film James Bond 007 Pengumpulan Data
Wawancara Kuesioner 1.Teks Alih Bahasa:
AVS.Video-Re-Marker 23 2.Visual: Program Capture
2.Visual: Program Capture
Identifikasi Data Klasifikasi Data
Verifikasi Data
Teori Terjemahan Film: 1.Legibilitas:
Kaidah Teks Alih Bahasa 2.Keterbacaan atau Kehematan
Tanda Baca dan Strategi Penerjemahan 3.Pengeditan Teks Target
4. Analisis Bahasa Nonverbal Semiotik 1.Teori Sintaksis:Jenis-Jenis Kalimat,
Pemenggalan dan Perubahan Kalimat 2.Teori Semiotik: Bahasa Tubuh
Ikon, Indeks, Simbol 3. Kamus Bahasa Nonverbal
Kamus Oxford 1998, 2010 Pokerzone.com
Analisis Data
TEMUAN
xxv
III. Metode Penelitian