sehingga diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi terobosan baru dalam dunia penerjemahan film, baik secara teoretis maupun secara praktis, dan tentunya menjadi
pedoman bagi penelitian-penelitian teks alih bahasa film selanjutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, ada empat masalah pokok yang dibahas dan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Keempat masalah tersebut
adalah sebagai berikut. 1 Bagaimanakah aspek legibilitas teks alih bahasa Inggris-Indonesia film James
Bond 007? 2 Bagaimanakah aspek keterbacaan atau kehematan teks alih bahasa Inggris-
Indonesia film James Bond 007? 3 Bagaimanakah pengeditan teks target alih bahasa Inggris-Indonesia film
James Bond 007? 4 Bagaimanakah penyampaian makna bahasa nonverbal dalam film James Bond
007?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dapat diklasifikasikan menjadi dua tujuan, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum menyangkut beberapa tujuan penelitian untuk bidang penerjemahan film secara luas. Tujuan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut.
1 Untuk mengembangkan penelitian-penelitian penerjemahan film sebelumnya yang hanya membahas masalah strategi penerjemahan, persentase
kemunculan, dan kualitas terjemahan saja. Penelitian ini menggunakan teori penerjemahan film yang mencakup berbagai aspek linguistik, yaitu analisis
bahasa verbal dan bahasa nonverbal. Bagaimana kombinasi kedua bahasa tersebut dapat menyampaikan makna pada sebuah film secara berimbang dan
terkait satu sama lainnya. Pengembangan analisisnya mencakup aspek legibilitas, aspek keterbacaan atau kehematan, pengeditan teks alih bahasa
target, dan analisis bahasa nonverbal. 2 Untuk menganalisis terjemahan teks alih bahasa film James Bond dengan cara
membedah data penelitian secara linguistik. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh manakah makna dapat tersampaikan melalui dialog, teks
alih bahasa, gambar, dan musik sehingga dapat memenuhi kaidah dalam teori penerjemahan film yang menekankan aspek kehematan karena makna dalam
film dapat disampaikan dari bahasa verbal dan bahasa nonverbal.
3 Untuk menemukan standar yang tepat dalam menerjemahkan film, baik dari aspek legibilitas maupun dari aspek keterbacaan atau kehematan sebuah film
laga sehingga kualitas terjemahan teks alih bahasa yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik. Kualitas terjemahan yang baik nantinya juga menentukan
kualitas film karena kesesuaian dan ketepatan antara dialog, musik, teks alih bahasa, dan gambar menjadi tolok ukur yang cukup penting untuk
menentukannya.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu penerjemahan film khususnya. Tujuan khusus tersebut dapat diuraikan sebagai
berikut. 1 Untuk mengetahui aspek legibilitas dari teks alih bahasa yang meliputi: posisi,
jumlah baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna dan latar, durasi maksimum per kata, durasi tiap baris dan dua barisnya, durasi kemunculan, durasi
menghilangnya, dan kesesuaian teks alih bahasa dengan gambar yang muncul. Semua aspek teknis ini harus diperhatikan karena tampilan dari teks alih
bahasa sangatlah penting, tampilan sebuah film yang baik adalah ketika kombinasi dari bahasa verbal dan nonverbal didukung dengan aspek-aspek
teknis yang memadai.
2 Untuk menganalisis aspek keterbacaan atau kehematan dari segi linguistik dilakukan dengan cara menganalisis bagaimana penggunaan tanda baca pada
setiap teks alih bahasa yang muncul di film James Bond dan strategi penerjemahan yang digunakan. Dalam hal ini, sejauh mana tanda baca dan
strategi penerjemahan tersebut dapat mendukung teks alih bahasa film menjadi sebuah terjemahan yang memiliki kualitas yang baik. Aspek
legibilitas dan aspek keterbacaan atau kehematan harus sinkron satu sama lain agar keempat aspek semiotik dalam sebuah film menjadi berfungsi secara
maksimal. 3 Untuk mengetahui bagaimana cara dan proses pengeditan teks alih bahasa
sebuah film yang harus dilakukan sebelum film tersebut ditayangkan dan beredar di pasaran. Pengeditan teks alih bahasa ini penting dilakukan karena
sebagai proses akhir dan evaluasi dari kualitas sebuah teks alih bahasa film beserta terjemahannya.
4 Untuk mengetahui bagaimana sebuah makna dapat tersampaikan kepada penonton dengan bahasa verbal melalui dialog dan teks alih bahasa serta
bahasa nonverbal melalui gambar dan musik. Dalam sebuah film penggunaan bahasa verbal dan bahasa nonverbal digunakan secara bersamaan untuk
menyampaikan sebuah makna.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian alih bahasa ini juga dapat memberikan manfaat secara teoretis dan praktis. Kedua manfaat tersebut dapat diformulakan sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis meliputi beberapa manfaat yang dapat disumbangkan terkait hasil penelitian nanti demi perkembangan teori penerjemahan film. Fokus teoretis
dalam penelitian ini adalah mencakup aspek legibilitas dan keterbacaan atau kehematan dengan pendekatan teori penerjemahan, sintaksis, dan semiotik.
1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya, terutama dalam aspek legibilitas. Film laga cenderung memiliki
jumlah karakter yang tidak sama dengan film lainnya, seperti komedi, horor, drama, dan lain-lainnya, sehingga hasil penelitian penerjemahan film ini dapat
memberikan batasan rata-rata jumlah karakter dan juga durasi waktu yang berbeda dengan teori-teori yang sudah ada sebelumnya. Hal ini menjadi
semakin menarik karena peneliti juga mengaitkan penyampaian makna dari bahasa verbal dan juga bahasa nonverbal dengan menggunakan kombinasi
teori-teori linguistik, seperti: terjemahan, sintaksis, dan semiotik. Dengan demikian, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih
terhadap teori penerjemahan film dengan cakupan kajian yang lebih luas. 2 Penelitian ini dapat memperkaya teori-teori penerjemahan film sebelumnya
yang lebih terfokus pada terjemahan. Penelitian ini berusaha untuk memperkaya teori-teori terjemahan dengan mengaitkan hubungan antara teori
penerjemahan film dan teori sintaksis, dan teori penerjemahan film dan teori semiotik. Sinkronisasi ini merupakan salah satu upaya demi kemajuan teori
terjemahan khususnya terjemahan film. 3 Penelitian ini juga diharapkan dapat menunjukkan bahwa dalam sebuah
komunikasi lisan ataupun tertulis, makna dapat tersampaikan, baik secara tersurat maupun tersirat. Tersurat, yaitu dapat dilihat dan dibaca, sedangkan
tersirat tidak dapat dibaca, tetapi harus dipahami. Makna tersurat dan tersirat inilah dikaji melalui teks alih bahasa, dialog, gambar, dan juga musik.
Sinkronisasi makna verbal dan nonverbal ini dapat memberikan sumbangsih teori alih bahasa.
4 Penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjelaskan secara deskriptif yang menjadi keunggulan dan kekurangan teori alih bahasa sebelumnya, sehingga
hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai referensi atau pedoman dalam menganalisis data penelitian selanjutnya mengenai penerjemahan film.
Referensi atau pedoman tersebut nantinya diharapkan dapat berupa kombinasi teori linguistik dan rekonstruksi teori dalam terjemahan sebagai solusi untuk
memecahkan fenomena atau permasalahan dalam penerjemahan film. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat juga memberikan inspirasi bagi para
peneliti film dalam mengembangkan teori alih bahasa. 5 Penelitian ini juga diharapkan dapat menyediakan kebutuhan data bagi
peneliti lainnya yang ingin melanjutkan analisis terjemahan film laga dengan teori dan analisis yang berbeda. Data penelitian ini diambil dari tiga film
James Bond yang berbeda sehingga dapat memberikan variasi dan pilihan yang beragam untuk dianalisis sesuai dengan kebutuhan.
1.4.2 Manfaat Praktis
Manfaat praktis adalah manfaat yang dapat dirasakan secara langsung oleh para penerjemah film dalam peranannya untuk mentransfer makna dari bahasa
sumber ke bahasa sasaran dengan teori penerjemahan film. Berikut adalah beberapa manfaat praktis yang dimaksud.
1 Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuka wawasan para penerjemah film bahwa dalam menerjemahkan tidak hanya diperlukan pemahaman
mengenai terjemahan saja, tetapi juga pemahaman terhadap bidang linguistik lainnya, seperti sintaksis dan juga semiotik untuk menghasilkan terjemahan
film yang berkualitas. 2 Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan, referensi, dan
juga bahan latihan untuk para penerjemah film sebelum menekuni profesinya sebagai seorang penerjemah film di masyarakat.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian alih bahasa pada film ini mencakup dua aspek utama, yaitu aspek legibilitas dan aspek keterbacaan atau kehematan yang diambil dari teori Ivarsson dan
Carol 2009, dengan data film James Bond: Casino Royale 2006, Quantum of Solace
2008, dan Skyfall 2012. Selain dua aspek tersebut, ada pula aspek-aspek
pendukung lainnya yang dianalisis, yaitu kaidah pengeditan teks target film James Bond dan aspek nonverbal film James Bond, yaitu gambar dan musik.
Aspek legibilitas berupa kaidah-kaidah teks alih bahasa yang harus digunakan dan dipahami yang berupa: posisi, jumlah baris, jumlah karakter, tipe huruf, warna
dan latar, durasi maksimum per kata, durasi tiap baris dan dua barisnya, durasi kemunculan, durasi menghilangnya, serta kesesuaian teks alih bahasa dengan gambar.
Aspek ini lebih terfokus pada aspek teknis dalam penerjemahan film, yang dikaji menggunakan teori Karamitroglou 1997 yang merinci secara lengkap kaidah-kaidah
tersebut. Aspek keterbacaan atau kehematan meliputi: strategi penerjemahan yang digunakan dalam menerjemahkan makna dari bahasa sumber ke bahasa sasaran
dengan teori Tomaszkiewicz 1993 serta penggunaan tanda baca yang digunakan dalam film dengan teori Karamitroglou 1997. Untuk pengeditan teks target
digunakan teori Karamitroglou 1997 yang mencakup: pemenggalan teks alih bahasa, segmentasi panjang baris, penyederhanaan aspek sintaksis, penghapusan
informasi, kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa, penggunaan akronim, penggunaan apostrof atau tanda penyingkat, penggunaan angka, penggunaan simbol,
penggunaan bahasa tabu, penggunaan bahasa slang, dan penggunaan istilah atau terminologi permainan poker. Semua proses pengeditan teks alih bahasa target
tersebut penting untuk diterapkan oleh penerjemah, sebelum nantinya sebuah teks alih bahasa ditonton sebagai hasil dari sebuah produk terjemahan. Dalam proses
pengeditan teks alih bahasa di atas, ada dua teori linguistik yang digunakan untuk membedah data penelitian tersebut, yaitu teori sintaksis untuk pemenggalan teks alih
bahasa, segmentasi panjangnya baris, penyederhanaan unsur sintaksis, dan perubahan strukturnya.
Bahasa nonverbal yang terdapat dalam penelitian teks alih bahasa film James Bond ini adalah gambar, musik, serta efek suara. Gambar lebih dominan dibahas
dalam penelitian ini dibandingkan musik atau juga efek suara. Analisis gambar menggunakan teori semiotik pada tubuh dari Winfried 2006 yang didukung dengan
penjelasan deskriptif dari kamus bahasa nonverbal Givens;2002. Untuk melihat hubungan antara bahasa nonverbal dan konteks makna film James Bond tersebut
digunakan teori semiotik dari Peirce 1878 tentang ikon, indeks, dan simbol. Dari sekian analisis makna bahasa nonverbal, dalam penelitian ini hanya dibahas bahasa
nonverbal pada tubuh seperti: ekspresi wajah, gerakan tangan, dan bahasa tubuh secara keseluruhan dari para aktor ataupun aktris saat berdialog. Hal ini dikarenakan
tiga bahasa nonverbal tersebut yang paling banyak ditemukan dalam film James Bond: Casino Royale, Quantum of Solace, dan Skyfall. Bahasa nonverbal tersebut
menunjukkan korelasinya terhadap makna dari teks alih bahasa film; mendukung makna, menambahkan makna, memperkuat makna atau justru bertentangan dengan
makna. Musik dan efek suara dianalisis dalam penelitian ini untuk menunjang sebuah kajian atau analisis. Musik dan efek suara digunakan hanya sebagai sarana untuk
membuat penonton ikut terpengaruh secara emosional terhadap situasi dan kondisi pada sebuah film, ingin membuat penonton menjadi marah, kesal, sedih, bahagia,
gembira, takut atau cemas.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN
MODEL PENELITIAN
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka yang dilakukan memiliki beberapa kontribusi terhadap penelitian ini. Kontribusi tersebut seperti: memperkaya kerangka pemikiran
penelitian, peningkatan metodologi penelitian, dan juga memiliki relevansi terhadap kemajuan penelitian-penelitian alih bahasa sebelumnya.
Paramarta 2010 dalam penelitiannya yang berjudul ―Penerjemahan Istilah
Budaya Spesifik dalam Subtitling Film Memoirs of a Geisha MOG ” membahas
penggunaan istilah-istilah budaya Jepang dalam terjemahan film dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Penelitiannya tergolong penelitian deskriptif kualitatif yang
mengkaji beberapa aspek, yaitu istilah-istilah budaya spesifik dalam film MOG, strategi penerjemahan, dan juga tingkat akurasinya. Ditemukan lima belas istilah
budaya spesifik dalam film MOG, yaitu geisha, okea, kimono, danna, maiko, sake, sumo, hataki-comi, ekubo, sakura tree, tatsumura silk, misuage, hanamachi, onesan,
dan okasan. Strategi penerjemahan yang digunakan adalah: 1 menerjemahkan dengan menggunakan kata pinjaman, 2 kata pinjaman dengan penjelasan, 3
substitusi budaya, dan 4 ilustrasi. Akurasi terjemahan lima belas istilah budaya tersebut secara umum adalah tinggi, hal itu ditunjukkan dengan keberhasilan
penyampaian makna bahasa sumber ke dalam bahasa target dengan memanfaatkan