xxvii
bantuan software srt.editor. Tahapan deskripsi adalah tahapan yang meliputi penjelasan deskriptif mengenai fenomena terjemahan yang terjadi dalam teks alih
bahasa film tersebut. Tahapan analisis, yaitu tahapan yang paling penting dalam sebuah penelitian. Tahapan ini adalah tahapan yang menganalisis data penelitian
dengan menggunakan teori-teori pendukung yang digunakan untuk memecahkan sebuah masalah atau mencari solusi.
IV. Pembahasan
Pembahasan dalam penelitian ini meliputi empat kajian, yaitu analisis aspek legibilitas, analisis aspek keterbacaan atau kehematan, analisis pengeditan teks target,
dan analisis bahasa nonverbal. Pada aspek legibilitasnya dalam film James Bond 007 ditemukan tiga posisi
teks alih bahasa, yaitu posisi di bawah, posisi di atas, dan di kedua posisi tersebut sekaligus. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu penggunaan bahasa asing
selain bahasa sumber dan sumber suara atau pesan tersebut, misalnya televisi dan laptop. Jumlah baris teks alih bahasa sudah sesuai dengan kaidah, yaitu satu baris dan
dua baris, namun jumlah karakternya bervariasi dari yang pendek kurang dari 35 karakter sampai yang panjang lebih dari 40 karakter. Hal ini merupakan sebuah
kondisi yang harus dipahami oleh para penerjemah agar teks alih bahasa yang terlalu panjang tidak menutupi aspek gambar dalam film tersebut dan mengganggu
pandangan penonton. Tipe huruf yang digunakan sudah sederhana dan jelas untuk dibaca, sedangkan warna teks alih bahasa dapat dibagi menjadi dua, yaitu warna putih
xxviii
pucat penggunaan biasa dan warna oranye penggunaan bahasa asing selain bahasa sumber. Durasi atau waktu teks alih bahasa tersebut tidak bisa ditentukan dari
banyak sedikitnya jumlah karakter teks alih bahasa karena dalam penelitian ini ditemukan adanya konteks dialog yang mempengaruhi durasi atau waktu tersebut.
Kesesuaian gambar dengan teks alih bahasa dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu sinkronisasi teks alih bahasa dengan gambar yang tetap dan sinkronisasi teks alih
bahasa dengan gambar yang berubah untuk memberi gambaran tentang kronologi kejadian berikutnya. Semua kaidah teknis tersebut penting untuk dipahami dan juga
diterapkan untuk mendapatkan kualitas teks alih bahasa film yang baik. Aspek keterbacaan atau kehematan meliputi: strategi penerjemahan serta
penggunaan tanda baca. Dalam penelitian ini dapat ditunjukkan bahwa strategi penerjemahan yang digunakan dalam film James Bond adalah strategi peminjaman,
literal atau harfiah, dan modulasi. Beberapa teks alih bahasa masih ada yang menggunakan strategi penerjemahan literal atau harfiah yang menyebabkan teks alih
bahasa target menjadi kurang berterima. Hal ini penting untuk diperhatikan karena banyak makna yang tidak tersampaikan dengan baik kepada penonton. Selain itu,
penggunaan strategi penerjemahan peminjaman adalah startegi yang tepat digunakan untuk menerjemahkan istilah atau terminologi yang tidak bisa diterjemahkan dengan
padanan yang pendek, misalnya pada istilah atau terminologi ilmiah dan permainan poker. Penggunaan tanda baca pada teks alih bahasa sudah sesuai dengan kaidah yang
ditentukan, namun ada beberapa yang tidak menaati kaidah-kaidah, misalnya untuk pergantian pembicara digunakan tanda garis miring pada film Casino Royale,
xxix
sedangkan tanda hubung - digunakan pada film Quantum of Solace. Hendaknya penggunaan tanda baca ini tidak berubah antara film James Bond yang satu dan yang
lainnya, dan tentunya harus sesuai dengan kaidah yang berlaku. Dalam pengeditan teks alih bahasa pada film James Bond ditemukan empat
jenis pemenggalan teks alih bahasa, yaitu pemenggalan frasa nominal, pemenggalan frasa verbal, pemenggalan frasa preposisional, dan pemenggalan kalimat.
Pemenggalan tersebut berbeda antara bahasa sumber Inggris dan bahasa target Indonesia. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur pada kedua bahasa tersebut.
Pemenggalan teks alih bahasa tersebut terkait dengan segmentasi panjangnya baris teks alih bahasa film yang dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu segmentasi baris
sintaksis tertinggi, segmentasi baris sintaksis terendah, dan pemenggalan segmentasi baris pada sintaksis yang sama. Untuk kesesuaian ujaran dengan teks alih bahasa,
penggunaan akronim, apostrof, angka, dan simbol sudah disesuaikan dengan kaidahnya masing-masing. Penyederhanaan aspek sintaksis untuk menunjang aspek
kehematan dapat dilakukan dengan: penghapusan kata hubung, subjek dan predikat atau gapping, ekspresi atau seruan, dan repetisi dan perubahan struktur kalimat aktif
ke pasif, kalimat negatif menjadi positif, perubahan kalimat kompleks, dan terjemahan modus kalimat. Penggunaan bahasa tabu dan penggunaan bahasa slang
ditemukan dua jenis, yaitu untuk menekankan informasi dan untuk mengekspresikan kemarahan. Bahasa tabu dan bahasa slang yang berfungsi untuk mengekspresikan
kemarahan diterjemahkan dalam data penelitian, sedangkan yang menekankan informasi tidak diterjemahkan. Dalam data penelitian juga terdapat penggunaan gaya
xxx
bahasa atau majas yang sudah diterjemahkan dengan baik pada bahasa sasaran. Analisis kohesi pada penerjemahan film ditemukan dengan penggunaan: referensi,
subtitusi, elipsis, repetisi, dan leksikal, sedangkan koherensi ditemukan pada penggabungan makna secara implisit antara aspek gambar dan aspek teks alih bahasa.
Analisis bahasa nonverbal ditemukan bahwa terdapat empat jenis aspek semiotik dalam penyampaian makna pada film James Bond, yaitu: 1 akustik-verbal
yang berupa dialog, 2 akustik-nonverbal yang berupa musik dan efek suara, 3 visual-nonverbal yang berupa foto atau gambar serta gerak tubuh, dan 4 visual-
verbal yang berupa penyisipan kata, tulisan pada sebuah layar komputer dan televisi. Selain itu, analisis juga dilakukan pada ikon, indeks, dan simbol dari James Bond.
Dalam analisis ikon ditemukan bahwa film James Bond adalah film iklan yang menggunaan pencitraan seorang agen mata-mata yang tampan, pintar, dan berkelas
dalam mempromosikan beberapa barang-barang mahal, seperti: jam tangan, mobil, minuman dan lainnya.
V. Temuan Penelitian