Jawaban: b Jawaban: d

53 Kimia Kelas XII

30. Jawaban: c

Sifat-sifat unsur dalam golongan halogen sebagai berikut. 1 Semua senyawa garamnya larut dalam air. 2 Klorida dan fluorin pada suhu kamar berwujud gas, sedangkan bromin berwujud cair dan io- din berwujud padat. 3 Dari atas ke bawah titik leleh dan titik didihnya semakin besar. 4 Bereaksi dengan hidrogen menghasilkan larutan bersifat asam atau pH 7. 5 Reaksi klorin dengan serat besi menghasil- kan besiII klorida Cl 2 + Fe → FeCl 2 6 Dari atas ke bawah sifat oksidator semakin lemah.

31. Jawaban: e

Urutan kekuatan basa dari logam alkali tanah dapat dilihat dari kelarutannya dalam air. Semakin mudah larut dalam air, berarti senyawa hidroksida tersebut semakin kuat sifat basanya. Senyawa hidroksida dari logam alkali yang memiliki sifat basa yang paling lemah bersifat amfoter. Jadi, urutan kekuatan basa logam alkali tanah tersebut dari yang paling kuat yaitu 4, 2, 1, 5, dan 3.

32. Jawaban: b

Alotrop adalah perubahan bentuk kristal terhadap suhu atau tekanan.

33. Jawaban: d

Sifat unsur periode ketiga dari kiri ke kanan yaitu jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, elektronegativitas semakin besar, titik leleh dan titik didih tidak menunjukkan keteraturan.

34. Jawaban: c

Sifat paramagnetik dimiliki oleh atom yang mempunyai elektron yang tidak berpasangan pada orbitalnya. Jadi, sifat paramagnetik ditentukan oleh jumlah elektron yang tidak berpasangan elektron tunggal. Pada unsur transisi jumlah elektron tunggalnya dapat dilihat pada orbital d-nya.

35. Jawaban: b

Senyawa kompleks dengan nama diamin tetrakloro kobaltatIII adalah [CoNH 3 2 Cl 4 ] – . Muatan ion = muatan Co + 2 × muatan NH 3 + 4 × muatan Cl = –1 = +3 + 2 × 0 + 4 × –1 = –1 sesuai

36. Jawaban: e

Senyawa kompleks jika dilarutkan dalam air, ion kompleks akan tetap berupa satu spesi ion. Na 3 [CrNO 2 6 ] → 3Na + + [CrNO 2 6 ] 3– Jadi, ion-ion yang dihasilkan dalam air yaitu Na + dan [CrNO 2 6 ] 3– .

37. Jawaban: e

Jumlah proton menunjukkan nomor atom. Unsur- unsur F, G, H menggambarkan unsur-unsur dalam periode 3, karena nomor atomnya 11, 13, dan 16. Unsur-unsur dalam periode mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. 1 Jari-jari atom menurun dari F, G, ke H. 2 Keelektronegatifan meningkat dari F, G, ke H. 3 Massa jenis meningkat dari F ke G, kemudian ke H menurun. 4 Titik didih G F H. 5 Oksida H bersifat asam, oksida G bersifat amfoter, dan oksida F bersifat basa.

38. Jawaban: d

28 Ni = [Ar]3d 8 4s 2 → golongan VIIIB → Jumlah elektron yang tidak berpasangan = 2.

39. Jawaban: d

Sifat-sifat unsur-unsur periode tiga dari natrium ke klorin sebagai berikut. 1 Sifat logam berkurang dan sifat bukan logam bertambah. 2 Sifat basa berkurang dan sifat asam bertambah. 3 Sifat reduktor berkurang dan sifat oksidator bertambah. 4 Keelektronegatifan bertambah dan titik lebur cenderung bertambah sampai Si kemudian turun. 5 Jari-jari atom berkurang dan energi ionisasi bertambah dengan sedikit pengecualian pada Al dan S.

40. Jawaban: b

Warna ion-ion logam transisi sebagai berikut. Fe 2+ : hijau Cr 2 O 7 2– : jingga MnO 4 – : ungu Co 2+ : merah muda

B. Uraian

1. a. 0,300 g urea = 1 0,300 g 60 g mol − = 5 · 10 –3 mol Molalitas larutan = 3 2 5 · 10 mol 1,00 · 10 kg − − = 0,5 mol kg –1 3d 8 hj hj hj h h 54 Ulangan Akhir Semester 1 ∆T b = m · K b = 0,5 mol kg –1 · 0,512°C kg mol –1 = 0,256°C Titik didih larutan = titik didih pelarut murni H 2 O + ∆T b = 100,00°C + 0,256°C = 100,256°C Jadi, titik didih larutan sebesar 100,256°C. b. ∆T f = m · K f = 0,5 mol kg –1 · 1,86°C kg mol –1 = 0,93°C Titik beku larutan = titik beku pelarut murni H 2 O – ∆T f = 0,00°C – 0,93°C = –0,93°C Jadi, larutan membeku pada suhu –0,93°C. 2. m = 2 gram p = 100 gram T b = 100,312°C K b = 0,52°C mol –1 asam berbasa dua = H 2 X H 2 X R 2H + + X 2– n = 3 ∆T b = {1 + n – 1 α} × m × K b T b – 100 = {1 + 3 – 1 × 1} × r 2 M × 1.000 100 × 0,52 100,312 – 100 = 3 × r 2 M × 10 × 0,52 0,312 M r = 31,2 M r = 100 Jadi, berat molekul asam tersebut adalah 100. 3. Cr 3+ + 3e – → Cr E° = –0,6 V Cu 2+ + 2e – → Cu E° = +0,34V Reaksi redoks yang terjadi dalam sel: 2Cr → 2Cr 3+ + 6e – E° = +0,6 V 3Cu 2+ + 6e – → 3Cu E° = +0,34 V –––––––––––––––––––––––––––––––––––––– 2Cr + 3Cu 2+ → 2Cr 3+ + 3Cu E° = +0,94 V 4. Penyetaraan redoks dengan metode setengah reaksi. 1 Oksidasi: H 2 C 2 O 4 → CO 2 jumlah atom C disamakan H 2 C 2 O 4 → 2CO 2 Reduksi: MnO 4 – → Mn 2+ kanan kurang 4 atom O 2 Oksidasi: H 2 C 2 O 4 → 2CO 2 + 2H + kanan ditambah 2H + Reduksi: MnO 4 – + 8H + → Mn 2+ + 4H 2 O kanan ditambah 4H 2 O, kiri ditambah 8H + 3 Oksidasi: H 2 C 2 O 4 → 2CO 2 + 2H + + 2e – muatan disamakan Reduksi: MnO 4 – + 8H + + 5e – → Mn 2+ + 4H 2 O 4 Oksidasi: 5H 2 C 2 O 4 → 10CO 2 + 10H + + 10e – elektron disamakan Reduksi: 2MnO 4 – + 16H + + 10e – → 2Mn 2+ + 8H 2 O ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– Redoks: 2MnO 4 – + 6H + + 5H 2 C 2 O 4 → 2Mn 2+ + 8H 2 O + 10CO 2 Jadi, nilai a, b, c, d, e, dan f berturut-turut yaitu 2, 6, 5, 2, 8, dan 10. 5. Cu 2+ + 2e – → Cu Ag + + 1e – → Ag Berat ekivalen Cu = 64 2 = 32 Berat ekivalen Ag = 108 1 = 108 Oleh karena kondisi percobaan sama, berlaku: 1 1 w e = 2 2 w e w = berat zat yang diendapakan e = berat ekuivalen sehingga: Cu Cu w e = Ag Ag w e 2,5 32 = Ag w 108 → w Ag = 8,4 gram Jadi, perak yang diendapkan sebesar 8,4 gram. 6. Reaksi I : Al + Ni 2+ → Al 3+ + Ni Katode reduksi : Ni 2+ + 2e – → Ni E° = x V ×3 Anode oksidasi : Al → Al 3+ + 3e – E° = y V ×2 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Reaksi sel : 3Ni 2+ + 2Al → 3Ni + 2Al 3+ E° = +1,41 V Persamaan I = x + y = 1,41 Reaksi II : Ni + Br 2 → Ni 2+ + Br – Katode reduksi : Br 2 + 2e – → 2Br – E° = z V Anode oksidasi : Ni → Ni 2+ + 2e – E° = –x V ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Reaksi sel : Br 2 + Ni → 2Br – + Ni 2+ E° = +1,32 V Persamaan II = z – x = 1,32 Reaksi III : Al + Br 2 → Al 3+ + Br Katode reduksi : Br 2 + 2e – → 2Br – E° = z V ×3 Anode oksidasi : Al → Al 3+ + 3e – E° = y V ×2 ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + Reaksi sel : 3Br 2 + 2Al → 6Br – + 2Al 3+ E° = z + y V Persamaan I x + y = 1,41 y = 1,41 – x