Jawaban: b Jawaban: c Jawaban: e Jawaban: c

107 Kimia Kelas XII heru M 2 = × 5 1 1.000 = 0,005 M [HCl] = 0,005 M HClaq → H + aq + Cl – aq 0,005M 0,005M 0,005M pH = –log [H + ] = –log 0,005 = –log 5 × 10 –3 = 3 – log 5

10. Jawaban: a

Titrasi CH 3 COOH dengan NaOH merupakan titrasi asam lemah dengan basa kuat. 1 pH larutan sebelum dititrasi ditentukan oleh konsentrasi H + dalam CH 3 COOH. M CH 3 COOH = 0,1 M K a = 10 –5 [H + ] = × 3 a CH COOH K M = − × 5 10 0,1 = −6 10 = 10 –3 M pH = –log [H + ] = –log 10 –3 = 3 pH sebelum dititrasi sebesar 3. 2 Sebelum mencapai titik ekuivalen, pH larutan cenderung tetap karena penambahan sedikit basa NaOH mengakibatkan terbentuknya penyangga asam. 3 Titik ekuivalen terjadi saat penambahan 25 mL NaOH. Larutan yang terjadi bersifat basa pH 7 karena mengandung garam CH 3 COONa yang bersifat basa. 4 Setelah melewati titik ekuivalen, pH larutan ditentukan oleh konsentrasi NaOH dan mengalami kenaikan. Jadi, kurva titrasi CH 3 COOH 0,1 M dengan NaOH 0,1 M ditunjukkan oleh kurva a. 11. Jawaban: c Larutan penyangga adalah campuran dari: 1 asam lemah dengan garamnya; 2 basa lemah dengan garamnya; 3 asam lemah dengan basa kuat dan jika direaksikan sisa asam lemah; 4 basa lemah dengan asam kuat dan jika direaksikan sisa basa lemah. Adapun penjelasan untuk tiap-tiap campuran sebagai berikut. 1 Campuran NH 4 Cl dengan HI tidak dapat membentuk larutan penyangga karena merupakan campuran garam dan asam kuat. 2 Campuran KOH dengan HCl merupakan campuran basa kuat dengan asam kuat. Dengan demikian, campuran ini tidak dapat membentuk larutan penyangga. 3 Campuran NH 4 OH dan NH 4 Cl merupakan campuran basa lemah dengan garamnya. Campuran ini dapat membentuk larutan penyangga penyangga basa. 4 Campuran KOH dengan HCOOK merupakan campuran basa kuat dengan garamnya. Dengan demikian, campuran ini tidak dapat membentuk larutan penyangga. 5 Campuran NaOH dengan CH 3 COOH merupa- kan campuran basa kuat dengan asam lemah. Reaksi antara NaOH dengan CH 3 COOH dituliskan sebagai berikut. CH 3 COOHaq + NaOHaq → CH 3 COONaaq + H 2 O A V NaOH = 50 mL M NaOH = 0,1 M n NaOH = M NaOH × V NaOH = 0,1 × 50 = 5 mmol V CH 3 COOH = 50 mL M CH 3 COOH = 0,1 M n CH 3 COOH = M CH 3 COOH × V HCl = 0,1 × 50 = 5 mmol CH 3 COOHaq + NaOHaq → CH 3 COONaaq + H 2 O A m : 5 mmol 5 mmol - - r : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5 mmol ––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––––– + s : - - 5 mmol 5 mmol Oleh karena setelah direaksikan asam lemah habis bereaksi, maka campuran 50 mL NaOH 0,1 M dan 50 mL CH 3 COOH 0,1 M tidak dapat membentuk larutan penyangga.

12. Jawaban: e

Garam yang dapat membirukan kertas lakmus merah adalah garam yang bersifat basa. Garam yang bersifat basa terbentuk dari asam lemah dan basa kuat. 1 KI terbentuk dari basa kuat KOH dan asam kuat HI sehingga garam tersebut bersifat netral. 2 NH 4 Br terbentuk dari basa lemah NH 4 OH dan asam kuat HBr sehingga garam tersebut bersifat asam. 3 NaF terbentuk dari basa kuat NaOH dan asam lemah HF sehingga garam tersebut bersifat basa. 4 NH 4 2 CO 3 terbentuk dari basa lemah NH 4 OH dan asam lemah H 2 CO 3 sehingga garam tersebut dapat bersifat asam atau basa tergantung harga K a dan K b . 5 HCOO 2 Ca terbentuk dari basa kuat CaOH 2 dan asam lemah HCOOH sehingga garam tersebut bersifat basa. 108 Latihan Ujian Nasional Jadi, garam yang dapat membirukan kertas lakmus merah ditunjukkan oleh nomor 3 dan 5.

13. Jawaban: b