siswa mengerjakan tugas menulis puisi. Pada proses menulis puisi perilaku negatif yang dilakukan siswa berkurang, hal ini terlihat dari siswa yang sudah selesai
mengerjakan tugas tidak ada yang mengganggu siswa lain yang belum selesai mengerjakan tugas dan tidak mencontek pekerjaan temannya. Berdasarkan uraian
perbandingan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 membuktikan adanya peningkatan kemandirian siswa saat
mengerjakan tugas dari guru setelah mengikuti tindakan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 mampu meningkatkan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas.
4.2.3.5 Tanggung Jawab Siswa
Berdasarkan observasi yang telah dilakukan pada siklus I dan siklus II tercatat bahwa tanggung jawab siswa ketika menyunting puisi mengalami
peningkatan 18,76 dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I tercatat 13 siswa atau 61,90 dan pada siklus II meningkat menjadi 17 siswa atau 80,66 siswa
tanggung jawab dalam menyunting puisi. Sikap tanggung jawab saat menyunting puisi yang telah dibuatnya, terlihat sudah baik saat siklus II dibanding siklus I.
Hal ini ditunjukkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh guru, catatan harian, dan wawancara. Dalam kegiatan observasi pada siklus I dan siklus II, guru
mengamati perilaku siswa saat melakukan penilaian terhadap teman lain yang memaparkan hasil puisi mereka. Pada siklus I siswa belum mampu tanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan guru dan memberikan penilaian secara objektif karena siswa masih belum paham dengan sistematika penilaian atau cara
menilai. Pada siklus I juga masih terdapat beberapa siswa yang menyunting puisi dengan asal-asalan saja dan siswa juga belum bisa menilai puisi yang telah dibuat
temannya secara objektif. Pada saat siklus II sudah mengalami peningkatan. Pada siklus II siswa sudah mampu menyunting puisi dengan baik karena sudah paham
bagaimana cara menyunting puisi. Siswa juga sudah mampu memberikan penilaian secara objektif, jadi sudah tidak ada kecurangan yang dilakukan oleh
siswa seperti yang dilakukan pada siklus I sebelumnya. Selain observasi, dalam catatan harian guru juga menguraikan tentang
perubahan perilaku siswa pada proses pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya
siklus I dan siklus II yaitu tentang tanggung jawab siswa saat menyunting dan memberikan penilaian terhadap puisi teman sekelompoknya. Guru menguraikan
perilaku siswa ke dalam catatan harian guru, yaitu saat siswa melakukan kegiatan penilaian. Pada siklus I siswa masih bingung ketika diminta memberikan
penilaian, siswa mengalami kesulitan karena belum mengetahui bagaimana kriteria penilaian yang benar sehingga siswa belum bersikap objektif dalam
memberikan penilaian, sedangkan pada siklus II siswa sudah bertanggung jawab dan mampu memberikan penilaian dengan benar dan objektif, mereka sudah
memahami cara penilaian tersebut, aspek apa saja yang harus dinilai juga sudah dipahami siswa sehingga siswa mampu menilai secara objektif.
Selain observasi dan catatan harian, wawancara juga digunakan sebagai instrumen untuk mengetahui perilaku siswa, khususnya perilaku tanggung jawab
siswa ketika menyunting dan saat memberikan penilaian terhadap teman lain yang
memaparkan hasil puisi mereka pada proses pembelajaran menulis puisi keindahan alam. Saat siswa diberi pertanyaan tentang bagaimana proses penilaian
yang diberikan kepada teman lain saat memaparkan hasil puisi mereka, pada siklus I mereka menjawab masih mengalami kebingungan karena ini pengalaman
pertama kali bagi mereka sehingga mereka belum memahami bagaimana menyunting puisi dan memberikan penilaian yang baik, sedangkan pada siklus II
mereka menjawab bahwa mereka sudah mulai paham cara menyunting puisi yang benar. Dari hasil dokumentasi foto pada siklus II ini sudah terlihat siswa
tanggunga jawab dalam kegiatan menyunting dan memberikan penilaian dengan benar dan objektif atau sesuai dengan kenyataan. Hal ini dibuktikan dengan
dokumentasi foto berikut.
Siklus I Siklus II
Gambar 30. Tanggung Jawab Siswa Saat Menyunting
Berdasarkan uraian hasil observasi, catatan harian, wawancara, dan dokumentasi gambar 30 pada siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan siswa tanggung jawab saat menyunting dan memberikan penilaian dengan jujur sudah baik. Pada Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi
peningkatan dari siklus I ke siklus II.
Hasil perubahan perilaku aspek kemandirian siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti memiliki persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Kaswoto 2009 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Keindahan Alam dengan menggunakan Media
Lukisan Beraliran Naturalisme Siswa Kelas VIIF SMP Negeri 13 Pekalongan”. Semua siswa harus memiliki tanggung jawab dalam menyunting puisi.
Senada dengan hasil perubahan perilaku siswa mengenai kemandirian siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti, Amanda 2011 dalam skripsinya
yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan Image Streaming Siswa
Kelas VIIC SMP N 01 Boja ”. Setelah kegiatan menulis puisi selesai, siswa
diminta untuk mengoreksi dan menyunting puisi hasil pekerjaan pasangannya. Tanggung jawab dan kejujuran yang ditunjukkan siswa pada proses ini yaitu
kesungguhan siswa dalam mengerjakan tugas. Bimbingan yang diberikan guru pada proses menulis puisi membuat siswa antusias dan berani untuk menyunting.
Berdasarkan uraian perbandingan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 membuktikan adanya peningkatan
menyunting puisi pada siswa setelah mengikuti tindakan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 mampu meningkatkan tanggung jawab siswa dalam menyunting puisi dan memberikan penilaian.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 dapat disimpulkan bahwa
penelitian keduanya mampu meningkatkan perubahan perilaku siswa aspek tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru yaitu menyunting puisi. Hal
ini terbukti adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II.
226
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Simpulan dari hasil analisis dan pembahasan penelitian peningkatan keterampilan menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted
individualization dengan teknik tutor sebaya pada siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan adalah sebagai berikut.
1 Proses pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team
assisted individualization dengan teknik tutor sebaya pada siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan sudah berjalan dengan baik
dan lancar. Proses pembelajaran keterampilan menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya
yaitu: 1 intensifnya proses internalisasi penumbuhan minat siswa menulis puisi, 2 kondusifnya proses diskusi untuk menentukan unsur-unsur yang
terdapat dalam puisi, 3 intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan
teknik tutor sebaya, 4 kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting puisi, 5 terbangunnya suasana yang reflektif sehingga siswa bisa
menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran.
2 Keterampilan siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Tawangharjo Grobogan dalam
menulis puisi mengalami peningkatan setelah mengikuti pembelajaran