Refleksi Hasil Penelitian Siklus II

a b Gambar 20 Tanggung Jawab Siswa saat Menyunting Puisi Siklus II Berdasarkan gambar 20 menunjukkan tanggung jawab siswa saat menyunting puisi siklus II. Gambar a menunjukkan siswa yang sudah bertanggung jawab dalam proses menyunting puisi. Sudah tidak terlihat siswa yang bertanya dan melihat pekerjaan teman karena mereka sudah paham cara menyunting puisi. Gambar b menunjukkan tanggung jawab siswa pada saat menyunting puisi. Siswa sudah bertanggung jawab sesuai dengan tugasnya masing-masing didalam kelompok. Siswa terlihat berkonsentrasi dan fokus dalam menyunting puisi yang telah dibuatnya.

4.1.2.4 Refleksi Hasil Penelitian Siklus II

Pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dengan teknik titor sebaya yang dilakukan pada siklus II dapat diikuiti siswa dengan baik. Dalam proses pembelajaran perubahan perilakuke arah yang lebih baik pun sudah terlihat. Berdasarkan hasil data proses pembelajaran yang diperoleh dari siklus II, data yang diperoleh sebagai berikut: 1 intensifnya proses inernalisasi penumbuhan antusias siswa untuk menulis puisi ada 18 siswa atau sebesar 85,71; 2 intensifnya proses diskusi yang kondusif untuk menentukan unsur- unsur yang terdapat dalam puisi ada 17 siswa atau sebesar 80,66; 3 intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakn pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya terdapat 18 siswa atau sebesar 85,71; 4 kondusifnya siswa saat proses menyunting puisi terdapat 16 siswa atau sebesar 76,19; 5 terbangunnya suasana yang reflektif sehingga siswa bisa menyadari kekurangan saat proses pembelajaran dan mengetahui apa yang akan dilakukan setelah proses pembelajaran terdapat 19 siswa atau sebesar 90,47. Dari hasil tersebut, pada proses pembelajaran pada siklus II ini kelemahan pada siklus I sudah bisa diatasi. Aspek yang perlu ditingkatkan pada siklus II antara lain: 1 intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya; dan 2 kondusifnya siswa saat proses menyunting puisi. Berdasarkan hasil data tes menulis puisi siklus II, data yang diperoleh sebagai berikut: 1 dari 21 siswa, ada siswa yang masuk kriteria sangat baik dengan rentang skor 85-100 ada 9 siswa atau sebesar 42,85; 2 siswa yang masuk kriteria baik dengan rentang skor antara 75-84 ada 12 siswa atau sebesar 57,15; 3 siswa yang masuk kriteria cukup dengan rentang skor 65-74 ada 0 siswa atau sebesar 0; 4 siswa yang masuk kriteria kurang dengan skor antara 55-64 ada 0 siswa atau sebesar 0; dan 5 siswa yang masuk kriteria sangat kurang dengan rentang skor antara ≤54 ada 0 siswa atau sebesar 0. Jumlah nilai mencapai 1744 dengan nilai rata-rata kelas mencapai 83,04 dan tergolong baik. KKM yang dipakai guru adalah 75, jadi ada 21 siswa dikatakan tuntas. Analisis nilai tiap aspek penilaian memahami isi puisi yang diperdengarkan adalah sebagai berikut: 1 aspek kesesuaian isi dengan tema mencapai skor 86,66 atau kategori sangat baik; 2 aspek diksi skor 79,04 atau kategori baik; 3 aspek rima mencapai skor 77,14 atau kategori baik ; dan 4 aspek tipografi mencapai skor 86,66 atau kategori sangat baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil tes menulis puisi tuntas dan sudah mencapai target. Berdasarkan hasil data perubahan perilaku yang diperoleh dari siklus II data yang diperoleh sebagai berikut: 1 ada 19 siswa atau 90,47 menunjukkan keantusiasan siswa saat mengikuti proses pembelajaran; 2 ada 18 siswa atau 85,71 menujukkan keaktifan siswa dalam merespon, bertanya, dan menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh guru; 3 ada 17 siswa atau 80,66 menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok; 4 ada 18 siswa atau 85,71 menunjukkan kemandirian siswa saat proses menulis puisi; dan 5 ada 17 siswa atau 80,66 tanggung jawab dalam tugas menyunting puisi. Dari hasil data tersebut, kelemahan yang dialami di siklus I sudah dapat ditingkatkan pada siklus II. Siswa yang tidak mampu bekerja sama dan berbagi dalam diskusi kelompok, pada siklus II siswa aktif dalam diskusi dan memperhatikan penjelasan tutor dengan baik. Siswa yang tidak mendengarkan penjelasan tutor pada siklus II sudah bisa diatasi. Kemandirian siswa dalam menulis puisi kelemahannya pada siklus II ini sudah dapat diatasi sehingga tidak ada yang menyontek dan proses menulis puisi di dalam kelompok mejadi maksimal. Siswa sudah dapat mandiri dalam menulis puisi. Tanggung jawab siswa dalam menyunting puisi kelemahannya pada siklus II ini sudah dapat diatasi sehingga tidak ada lagi siswa yang asal-asalan dalam menyunting puisi. Siswa sudah dapat menyunting puisi yang telah dibuatnya. Berdasarkan hasil tes dan nontes siswa dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted indivudualization dengan teknik tutor sebaya secara keseluruhan menunjukkan siswa tertarik dengan pembelajaran tersebut. Penggunaan menulis puisi pendekatan kooperatif team assisted indivudualization dan teknik tutor sebaya digunakan untuk memudahkan siswa dalam menulis puisi. Pembelajaran seperti ini menyenangkan karena siswa seperti diberi kesempatan untuk saling bertukar pikiran dalam menulis puisi. Siswa yang kurang, bisa terbantu dengan pendekatan kooperatif team assisted indivudualization dan teknik tutor sebaya. Dari hasil tes dan nontes yang telah dicapai oleh siswa proses pembelajaran menulis puisi pada siklus II tersebut telah berhasil sehingga tidak perlu lagi dilakukan pelaksanaan siklus berikutnya.

4.2 Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya ini didasarkan pada siklus I dan hasil tindakan siklus II. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan melalui dua tahap, yaitu siklus I dan siklus II. Pembahasan hasil penelitian meliputi proses pembelajaran keterampilan menulis puisi keindahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 6

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TEKNIK TUTOR SEBAYA TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA.

0 0 9