2.2.4.1 Teknik Tutor Sebaya
Tutor sebaya dikenal dengan pembelajaran teman sebaya atau antarpeserta didik, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang lebih mampu menyelesaikan
pekerjaannya sendiri dan kemudian membantu peserta didik lain yang kurang mampu.
Menurut Djamarah dkk 2002:16 mengemukakan tutor sebaya adalah pembelajaran yang terpusat pada siswa, dalam hal ini siswa belajar dari siswa lain
yang memiliki status umur, kematanganharga diri yang tidak jauh berbeda dari dirinya sendiri. Sehingga anak tidak merasa begitu terpaksa untuk menerima ide-
ide dan sikap dari “gurunya” yang tidak lain adalah teman sebayanya itu sendiri. Pendapat lain dikemukakan Supriyadi dalam Suherman 2003:12
mengemukakan bahwa tutor sebaya adalah seseorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan oleh guru untuk membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Siswa yang menjadi tutor akan merasa bangga atas perannya dan juga belajar dari pengalamannya. Hal ini membantu siswa memperkuat apa yang
telah dipelajari dan diperolehnya atas tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Ketika mereka belajar dengan “Tutor Sebaya”, peserta didik juga
mengembangkan kemampuan
yang lebih
baik untuk
mendengarkan, berkonsentrasi, dan memahami apa yang dipelajari dengan cara yang bermakna.
Penjelasan tutor sebaya kepada temannya lebih memungkinkan berhasil dibandingkan guru. Peserta didik melihat masalah dengan cara yang berbeda
dibandingkan orang dewasa dan mereka menggunakan bahasa yang lebih akrab.
Pendapat selanjutnya dikemukakan Hamalik 2009:72 mengemukakan bahwa tutor sebaya pada dasarnya sama dengan pemberian bimbingan, yang
bertujuan memberikan bantuan kepada siswa atau peserta didik agar dapat mencapai hasil belajar secara optimal. Kegiatan ini memang sangat dibutuhkan
sebab siswa yang dibimbing melaksanakan kegiatan belajar mandiri yang bersumber dari modul-modul dalam bidang tertentu.
Berdasarkan uraian tentang tutor sebaya di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tutor sebaya adalah pembimbingan dalam pelajaran yang diberikan oleh
seorang siswa kepada siswa lain. Antara pembimbing dan yang dibimbing adalah teman sekelas atau teman sebangku yang usianya relatif sama. Siswa yang kurang
paham bisa bertanya langsung kepada teman tutor yang ditunjuk sehingga kondisi kelas pun bisa hidup karena siswa tidak malu bertanya ketika mereka
tidak paham. Untuk menjadi tutor, siswa harus memiliki kemampuan menulis puisi yang
lebih baik dalam kelompok karena sebagai tutor harus menjadikan kelompoknya menjadi yang terbaik di antara kelompok lain. Dengan demikian, seorang tutor
hendaknya memiliki kriteria : 1
memiliki kemampuan menulis puisi; 2
mampu menjalin kerjasama dengan sesama teman; 3
memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik; 4
memiliki sikap toleransi, tenggang rasa, dan ramah dengan sesama; 5
memiliki motivasi yang tinggi untuk menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik;
6 bersikap rendah hati, pemberani, dan bertanggung jawab.
Tutor yang memiliki kriteria tersebut dan terpilih dibekali materi pembelajaran menulis puisi sebelum pembelajaran berlangsung. Dalam
pembekalan ini tutor dilatih untuk menyampaikan materi pelajaran yang baik kepada siswa lain.
Langkah-langkah pembekalan antara lain sebagai berikut : 1 cara memberikan pengetahuan dalam mengajar, 2 menyampaikan kisi-kisi, 3 cara
menyampaikan materi, 4 memberikan kesempatan teman lain untuk bertanya, 5 membantu menyelesaikan masalah, 6 membantu menyimpulkan materi.
Tutor sebaya diperlukan dalam pembelajaran kelompok karena dapat memberikan tambahan pengajaran bagi siswa yang lambat dalam memahami
pelajaran. Pembelajaran tutor sebaya ini sangat cocok dengan kondisi pendidikan bangsa ini. Dengan adanya tutor sebaya ini diharapkan dapat membantu
menanggulangi masalah-masalah yang ada dalam dunia pendidikan di negeri ini.
2.2.4.2 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Tutor Sebaya