2.2.5 Penerapan Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Pendekatan
Kooperatif Team Assisted Individualization dan Teknik Tutor Sebaya
Pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya dapat digunkan dalam pembelajaran menulis puisi. Dalam penerapan
pembelajaran menulis puisi akan dilakukan pembentukan kelompok dan penentuan tutor sebaya. Pembentukan kelompok dan penentuan tutor dilakukan
satu hari sebelum pembelajaran berlangsung. Guru memberikan pre-test untuk mengetahui tingkat kemampuan dasar siswa dalam menulis puisi. Kemudian dari
hasil nilai pre-test tersebut akan dijadikan sebagai acuan dalam pembentukan kelompok dan pentukan tutor sebaya dalam pembelajaran menulis puisi yang akan
berlangsung. Langkah-langkah membentuk kelompok kooperatif team assisted
individualization adalah 1 guru memberikan tugas kepada peserta didik untuk mempelajari materi tentang puisi yang telah dipersiapkkan oleh guru, 2 guru
memberikan pre-test menulis puisi, 3 guru mengelompokan nilai siswa dari yang tinggi, sedang, dan rendah, 4 pada saat guru mengoreksi, siswa diminta
membaca kembali materi tentang puisi, 5 dari hasil nilai pre-test menulis puisi, guru membentuk kelompok kecil yang heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5
siswa dengan tingkat kemampuan yang berbeda-beda tinggi, sedang, dan rendah, 6 guru mengarahkan dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang
telah dipelajari. Langkah-langkah menentukan tutor sebaya adalah 1 siswa yang
mendapatkan nilai tertinggi pada saat pre-test menulis puisi akan bepeluang
menjadi seorang tutor, 2 selain mendapatkan nilai tertinggi dalam menulis puisi, maka untuk memenuhi kriteria sebagai seorang tutor akan dilakukan wawancara
kepada guru mata pelajaran untuk mengetahui siswa mana yang tepat menjadi tutor, 3 setelah itu guru memberikan pembekalan bagi calon tutor dan sekaligus
menyeleksi, 4 penyeleksian dilakukan diluar jam pelajaran untuk mengetahui karakter siswa yang mampu bekerjasama dengan baik dan layak menjadi seorang
tutor sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, 5 siswa yang memenuhi kriteria tutor akan disebar ke setiap kelompok untuk memberikan bantuan.
Penerapan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya bertujuan untuk memudahkan siswa dalam menulis puisi.
Adapun langkah-langkah penerapannya adalah : 1 guru menyajikan materi mengenai puisi dan unsur-unsur puisi, 2 siswa memahami materi puisi dan
unsur-unsur puisi yang dikemukakan oleh guru, 3 guru membagi kelompok yang anggotanya 4-5 siswa, 4 siswa membentuk kelompok sesuai dengan
pembangiannya, 5 guru memilih tutor dari masing-masing kelompok yang sesuai dengan kriteria, 6 guru memberikan gambar keindahan alam kepada
masing-masing kelompok, 7 siswa mencermati gambar keindahan alam yang diberikan oleh guru, 8 tutor menjelaskan kepada anggota kelompoknya
bagaimana menungkan ide dari gambar ke dalam bentuk kata-kata untuk menjadi puisi yang indah, 9 tutor memimpin kelompoknya untuk mendata benda-benda
yang ada pada gambar secara individu dan mendeskripsikan gambar kedalam bentuk kata-kata, 10 siswa memberi judul puisi yang telah dibuatnya, 11 tutor
memandu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan dalam menulis puisi,
12 siswa menyunting puisi yang telah dibuatnya, 13 siswa memberikan penilaian terhadap hasil akhir puisi teman sekelompoknya berdasrkan kriteria
penilaian yang diberikan guru, 14 siswa yang mendapat nilai terbaik pada masing-masing kelompok mendapatkan penghargaan membacakan puisi di depan
kelas, 15 guru bersama siswa melakukan refleksi.
2.3 Kerangka Berpikir
Menulis puisi keindahan alam dengan pilihan kata yang tepat merupakan salah satu kompetensi dasar dari keterampilan menulis yang terdapat dalam
kurikulum. Kompetensi dasar tersebut masuk pada standar kompetensi mengungkapkan keindahan alam melalui kegiatan menulis kreatif puisi yang
merupakan standar kompetensi yang harus dikuasai siswa kelas VII SMP. Banyak masalah yang muncul pada saat pembelajaran sastra, khususnya pembelajaran
menulis puisi. Pembelajaran menulis puisi masih ditemukan berbagai hambatan. Banyak
diantara siswa menemukan berbagai macam kesulitan dalam menuangkan ide, gagasan, dan menentukan diksi ketika menulis puisi. Hal ini disebabkan karena
guru masih menyampaikan materi secara lisan dan selalu menggunakan metode ceramah dengan komunikasi satu arah sehingga membuat siswa merasa kesulitan
untuk menerima materi tersebut. Di samping itu, banyak guru yang belum memanfaatkan pendekatan dan teknik dalam pembelajaran menulis puisi. Guru
harus memilih model dan teknik pembelajaran yang menyenangkan, sehingga siswa tidak merasa bosan mengikuti pembelajaran menulis puisi.