Hal ini melatarbelakangi penulis dalam menyusun skripsi yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Pendekatan Kooperatif
Team Assisted Individualization dengan Teknik Tutor Tebaya Pada Siswa Kelas VII C SMP Neger
i 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan”.
1.2 Identifikasi Masalah
Banyak masalah yang muncul dalam pembelajaran menulis puisi yang disebabkan oleh faktor siswa, guru, dan sarana prasarana dalam pembelajaran
menulis puisi. Siswa kelas VII C SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan belum mampu melaksanakan pembelajaran menulis puisi dengan baik
karena pembelajaran ini tidak cukup mendapatkan perhatian dari guru, selain itu guru cenderung monoton dalam proses pembelajaran menulis puisi.
Kurangnya perhatian khusus terhadap pembelajaran menulis puisi mengakibatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi masih kurang. Masih
banyak siswa yang belum mampu menulis puisi dengan baik. Faktor yang melatarbelakangi ketidakberhasilan siswa dalam menulis puisi dengan baik
meliputi: 1 siswa merasa jenuh dan bosan karena tidak ada sesuatu yang baru dan menarik dalam pembelajaran menulis puisi. Guru harus membuat pembelajaran
yang menarik perhatian siswa salah satunya dengan memperbaiki metode, model, pendekatan, teknik, strategi mengajar, dan pemanfaatan media yang bervariasi, 2
siswa mengalami kesulitan menuangkan pikiran dan perasaanya dalam bentuk puisi. Kesulitan yang dihadapi siswa itu ditandai dengan beberapa hal seperti
siswa kesulitan menemukan ide, menemukan kata pertama dalam puisinya, mengembangkan ide menjadi puisi karena minimnya penguasaan kosakata.
Tidak hanya faktor dari dalam diri siswa saja, tetapi selama ini dalam pembelajaran menulis puisi, metode, model, pendekatan, teknik, strategi
mengajar, dan pemanfaatan media yang diterapkan oleh guru kurang bervariasi, sehingga terkesan monoton dan membosankan. Berikut ini faktor dari guru dalam
melaksanakan pembelajaran menulis puisi, pertama kurangnya bahan ajar yang digunakan oleh guru. Dalam hal ini guru tidak hanya menggunakan bahan ajar
yang disediakan sekolah saja, namun juga guru harus mencari materi atau bahan ajar lain untuk mendukung pembelajaran di kelas. Kedua, pendekatan dan teknik
yang digunakan dalam pembelajaran kurang variatif. Guru harus mampu menggunakan berbagai macam pendekatan dan teknik yang dapat meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas. Jika pendekatan dan teknik pembelajaran yang digunakan sesuai, maka pembelajaran pun akan berjalan dengan efektif dan
menyenangkan serta akan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran. Faktor sarana dan prasarana juga mempengaruhi proses belajar siswa
dalam kegiatan menulis puisi. Kurangnya majalah atau artikel menulis puisi di perpustakaan sekolah, kurangnya pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan
menulis puisi, misalnya mengadakan lomba menulis puisi tingkat sekolah, puisi terbaik bisa ditempel di majalah dinding sehingga ini akan mendorong siswa
untuk gemar menulis puisi. Berdasarkan beberapa permasalahan tersebut, peneliti bermaksud
mengadakan perbaikan dalam pembelajaran menulis puisi. Oleh karena itu, dalam
penelitian ini peneliti berusaha memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan- permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang diberikan terutama dalam
pembelajaran menulis puisi yaitu dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya.
Pendekatan kooperatif team assisted individualization merupakan pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan cara
berfikir yang berbeda untuk saling membantu memecahkan masalah, khususnya masalah menulis puisi. Sedangkan teknik tutor sebaya merupakan pembelajaran
teman sebaya, teman yang mempunyai daya serap tinggi tutor akan membantu mengajarkan materi kepada temanya sekelomponya yang belum paham. Tutor
akan membimbing teman sekelompoknya bagaimana menungkan ide gagasannya untuk menjadi puisi yang indah.
1.3 Pembatasan Masalah