Kondusif atau Tidaknya Kondisi Siswa pada Saat Proses Menyunting Puisi

a b Gambar 3. Proses Siswa Menulis Puisi Siklus I Gambar 3 memperlihatkan proses siswa dalam menulis puisi siklus I. Gambar a memperlihatkan intensifnya proses menulis puisi di kelas. Siswa terlihat serius dan sungguh-sungguh dalam menulis puisi. Tutor membantu apabila ada teman sekelompoknya yang kurang mengerti. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu, namun masih terdapat pula siswa yang kurang serius dalam menulis puisi dan hanya bermain-main dengan temannya. Gambar b menunjukkan siswa sedang menulis puisi. Intensifnya proses menulis puisi terlihat pada saat siswa serius berpikir dalam menulis puisi.Guru memantau kegiatan siswa saat menulis puisi dan memberikan arahan kepada siswa yang kurang mengerti dalam menulis puisi.

4.1.1.1.4 Kondusif atau Tidaknya Kondisi Siswa pada Saat Proses Menyunting Puisi

Berdasarkan hasil observasi kondusif atau tidaknya proses menyunting paragraf argumentasi terdapat 15 siswa yang menunjukkan sikap baik atau sebesar 71,42 termasuk dalam kategori cukup. Proses menyunting pusi merupakan proses setelah siswa menulis puisi. Pada kegiatan ini guru memberikan instruksi pada siswa untuk meyunting puisi yang telah dibuatnya. Siswa melakukan kegiatan menyunting isi, diksi, rima, dan tipografi. Setelah dilakukan penyuntingan, guru memberikan instruksi untuk menukarkan hasil lembar kerja siswa dengan teman sekelompoknya. Guru memberikan kesempatan kepada masing-masing anggota kelompok untuk memberikan komentar dan penilaian atas hasil tulisan teman sekelompoknya. Beberapa siswa merasa antusias dalam memberikan komentar dan nilai hasil tulisan teman sekelompoknya. Kemudian guru sebagai penengah dengan memberikan masukan apabila masing-masing siswa saling mempertahankan pendapatnya. Berdasarkan hasil jurnal guru, terdapat siswa yang antusias dan kritis dalam memberikan suntingan tetapi terdapat pula siswa yang malas untuk memberikan suntingan dan menganggap hasil tulisan milik temannya sudah benar. Siswa merasa antusias dan bertanya kepada guru apabila mengalami kebingungan dalam melakukan kegiatan penyuntingan. Pada kegiatan ini suasana kelas masih terlihat kurang kondusif karena terdapat siswa yang mengabaikan instruksi dari guru. Gambar berikut merupakan kegiatan siswa pada proses menyunting puisi di kelas siklus I. a b Gambar 4. Kondusifnya Proses Menyunting Puisi Siklus I Gambar 4 memperlihatkan siswa sedang menyunting puisi. Gambar a menunjukkan siswa sedang mencermati dengan sungguh-sungguh puisi yang akan disunting. Siswa dengan teliti menyunting puisi yang telah dibuatnya. Siswa terlihat serius berpikir dalam menyunting puisi karena kegiatan menyunting merupakan hal baru bagi siswa. Gambar b menunjukkan siswa yang sedang bertanya kepada guru saat mengalami kesulitan dalam melakukan kegiatan menyunting puisi. Siswa merasa kebingungan dalam melakukan kegiatan menyunting. Setelah diberikan penjelasan dan pengarahan oleh guru, siswa mulai sedikit mengerti. Kegiatan menyunting merupakan hal yang baru bagi siswa sehingga siswa kurang percaya diri dalam melakukan penyuntingan. Siswa takut salah dalam menyunting puisi yang telah dibuatnya. Dalam mengatasi hal tersebut, guru memantau kegiatan setiap kelompok dengan mendekati siswa. Hal ini untuk memberikan penjelasan yang lebih mendalam kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam melakukuan kegiatan menyunting. Kegiatan ini masih kurang terkontrol dengan baik oleh guru sehingga proses menyunting puisi belum berjalan dengan maksimal.

4.1.1.1.5 Terbangunnya Suasana Reflektif ketika Kegiatan Refleksi

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 6

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TEKNIK TUTOR SEBAYA TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA.

0 0 9