Keantusiasan Siswa Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Menggunakan Pendekatan

mengalami peningkatan sebesar 18,76 menjadi 17 siswa atau 80,66 siswa tanggung jawab dalam kegiatan mneyunting dan memberikan penilaian.

4.2.3.1 Keantusiasan Siswa

Hasil observasi mengenai mengenai keantusiasan siswa pada proses pembelajaran siklus II tercatat 19 siswa atau 90,47 antusias mengikuti pembelajaran dan mengalami peningkatan 14,48. Pada aspek perubahan perilaku siswa ini terjadi peningkatan dibanding pada siklus I yang tercatat 16 siswa atau 76,19. Keantusiasan siswa selama mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya dari awal sampai akhir pembelajaran berlangsung. Keantusiasan siswa selama mengikuti pembelajaran sudah tampak pada saat guru masuk kelas siswa terlihat bersemangat menjawab salam dari guru. Keantusiasan siswa juga ditunjukkan pada saat menulis puisi, siswa terlihat antusias bertanya pada saat mengalami kesulitan sehingga dapat menulis puisi dengan baik dan benar. Berdasarkan jurnal guru siklus I dapat dilihat keantusiasan siswa pada saat siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai materi menulis puisi. Siswa terlihat fokus dan penuh konsentrasi dalam menyimak penjelasan yang diberikan oleh guru. Terdapat pula siswa yang tidak memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi menulis puisi. Guru mempunyai cara lain untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan mendekati siswa dan menanyakan kesulitan yang dialami selama mengikuti pembelajaran menulis puisi. Berdasarkan jurnal guru siklus II keantusiasan siswa pada saat proses pembelajaran penumbuhan minat siswa untuk menulis puisi sudah tampak. Siswa terlihat mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru mengenai materi menulis puisi dan siswa terlihat antusias pada saat guru memberikan motivasi untuk mengikuti pembelajaran menulis puisi. Dari hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II juga dapat diketahui tentang keantusiasan siswa dalam menulis puisi. Pada siklus I masih ada beberapa siswa yang kurang menunjukkan keantusiasannya, namun pada siklus II keantusiasan siswa dalam memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran sudah baik, hal ini dapat dibuktikan dengan dokumentasi foto berikut. Siklus I Siklus II Gambar 26. Keantusiasan Siswa Siklus I dan Siklus II Dari hasil dokumentasi gambar 26, siklus I dan siklus II di atas dapat diketahui keantusiasan siswa saat mengikuti proses pembelajaran menulis puisi. Dalam siklus I masih terdapat siswa yang kurang memperhatikan penjelasan dari guru dengan baik. Pada siklus II siswa sudah terlihat bersungguh-sungguh dan berkonsentrasi dalam mendengarkan penjelasan guru mengenai pemebelajaran menulis puisi dengan baik dan benar. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran siklus II menunjukkan keantusiasan dalam mengikuti proses pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dengan teknik tutor sebaya dan mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Senada dengan hasil perubahan perilaku siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti, Kaswoto 2009 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Keidahan Alam dengan Menggunakan Media Lukisan Beraliran Naturalisme Siswa Kelas VIIF SMP Negeri 13 Pekalongan ”. juga menunjukkan pada siklus II adanya perubahan perilaku menjadi lebih positif pada aspek keantusiasan siswa yakni siswa lebih semangat dan antusias dalam pembelajaran. Ketika guru menjelaskan materi pembelajaran siswa lebih memperhatikan dengan baik tanpa ada kegiatan lain yang dilakukan siswa. Pada siklus I masih ada siswa yang tidak memeperhatikan penjelasan guru dengan baik. hal ini karena kebiasan siswa yang masih suka berbicara sendiri dengan teman sebangkunya. Namun, pada siklus II sudah tidak ada lagi siswa yang berbicara sendiri dengan teman ataupun ramai sendiri dibelakang. Keantusiasan siswa sudah terfokus pada pembelajaran. Berdasarkan uraian perbandingan hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Kaswoto 2009 membuktikan adanya peningkatan perhatian siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Sejalan dengan hasil perubahan perilaku siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti, Tantia 2007 dalam skripsinya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi untuk Mengungkapkan Pengalaman Pribadi Melalui Sumber Belajar Lingkungan Sosial dengan Teknik Latihan Terbimbing Siswa Kelas VII B SMP PGRI 13 Kendal”, pada siklus II menunjukkan adanya perubahan perilaku siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I keberanian dan keantusiasan siswa untuk bertanya dan merespons sangat kurang. Ada yang antusias dalam mmengikuti pemeblajaran, ada yang gobrol sendiri dan sibuk menggambar. Pada siklus II siswa terlihat lebih antusias dala mengikuti proses pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dengan teknik tutor sebaya. Pada kelompok asal mereka terlihat lebih antusias dan lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat guru melakukan apersepsi siswa terlihat sangat antusias, dan saat guru memberikan tugas untuk menulis puisi juga siswa terlihat antusias dalam melakukan tugas yang diberikan guru, baik siklus I maupun siklus II siswa lain antusias menyimak dan mengerjakan tugas yang diberikan guru. Hasil perubahan perilaku aspek keantusiasan siswa pada penelitian yang dilakukan peneliti memiliki persamaan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Amanda 2011 yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi melalui Teknik Melanjutkan Puisi dan Metode Mengalirkan Bayangan Image Streaming Sisw a Kelas VIIC SMP N 01 Boja”. Berdasarkan data nontes pada siklus II dapat diketahui hasil lembar observasi menunjukkan adanya perubahan tingkah laku siswa menjadi lebih baik, karena terjadi peningkatan-peningkatan dalam jumlah besar setiap aspeknya. Selama kegiatan pembelajaran menulis puisi berlangsung, tampak antusias siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keseriusan dan keantusiasan siswa dalam pembelajaran terus berlangsung sampai pada kegiatan refleksi. Perilaku negatif siswa juga menunjukkan adanya perubahan ke arah positif, hal ini terlihat dari hasil lembar observasi yang diperoleh dalam siklus I siswa yang tidak memperhatikan, mengganggu teman, dan berbicara sendiri berkurang dalam tindakan siklus II. Pada pembelajaran menulis menulis puisi melalui teknik melanjutkan puisi dan metode mengalirkan bayangan image streaming terjadi banyak perubahan perilaku siswa terutama setelah dilakukan pembelajaran pada siklus II. Setelah siswa mengetahui hasil tes menulis puisi yang diperoleh pada siklus I, siswa menjadi lebih serius dan berusaha untuk mengikuti seluruh pembelajaran menulis puisi melalui teknik melanjutkan puisi dan metode mengalirkan bayangan image streaming dengan sungguh-sungguh. Antusias dan semangat siswa terlihat ketika guru melakukan apersepsi, mengerjakan tugas yang diberikan guru, dan kegiatan refleksi. Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan perintah guru dan mengikuti seluruh rangkaian pembelajaran menulis puisi melalui teknik melanjutkan puisi dan metode mengalirkan bayangan image streaming. Perilaku siswa pada saat pembelajaran pada siklus II menjadi lebih tertib dan tenang. Berdasarkan uraian hasil penelitian ini dengan hasil penelitian Tantia 2007, Kaswoto 2009 dan Amanda 2011 membuktikan adanya peningkatan keantusiasan siswa setelah mengikuti tindakan dari siklus I ke siklus II. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan peneliti dengan penelitian yang dilakukan oleh Tantia, Kaswoto dan Amanda mampu meningkatkan keantusiasan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam perunahan perilaku aspek keantusiasan siswa berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan. Siswa cenderung lebih bersikap lebih positif, lebih antusias, dan lenih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran.

4.2.3.2 Keaktifan Siswa

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 6

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TEKNIK TUTOR SEBAYA TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA.

0 0 9