Refleksi Hasil Penelitian Siklus I S

4.1.1.4 Refleksi Hasil Penelitian Siklus I S

ecara umum, pembelajaran menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dengan teknik tutor sebaya yang dilakukan dapat diikuiti siswa dengan baik, walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan yang diharapkan. Dalam proses pembelajaran, masih kurang baik juga kecuali intensifnya penumbuhan minta-mintat dan suasana reflektif yang terbangun. Perubahan perilaku ke arah yang lebih baik pun belum terlihat. Berdasarkan hasil data proses pembelajaran yang diperoleh dari siklus I, data yang diperoleh sebagai berikut: 1 internalisasi penumbuhan minat-minat siswa untuk menulis puisi terdapat 16 siswa yang memperhatikan atau sebesar 76,19, 2 intensifnya proses diskusi yang kondusif untuk menentukan unsur- unsur yang terdapat dalam puisi terdapat 14 siswa yang memperhatikan atau sebesar 76,19, 3 intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya terdapat 15 siswa yang memperhatikan atau sebesar 71,42, 4 kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting puisi terdapat 13 siswa yang memperhatikan atau sebesar 61,90, dan 5 reflektif atau tidaknya suasana saat kegiatan refleksi pada akhir pembelajaran terdapat 17 siswa yang memperhatikan atau sebesar 80,66. Dari hasil tersebut, pada proses pembelajaran masih banyak kelemahan sehingga perlu ditingkatkan. Aspek yang perlu ditingkatkan antara lain: 1 intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya dan kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting puisi. Pada aspek intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya kelemahannya adalah siswa masih belum paham dengan penjelasan tutor mengenai unsur-unsur yng terdapat dalam puisi, sehingga siswa ada siswa yang kesusahan menyelesaikan puisinya. Solusi untuk aspek intensifnya proses siswa menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya adalah siswa diberi penjelasan yang lebih mendalam tentang menulis puisi dengan menggunakan pendekatan kooperatif team assisted indivudualization dengan teknik tutor sebaya. Tutor menerangkan semua unsur-unur puisi sedetail mungkin sampai anggota kelompoknya benar-benar paham. Pada aspek kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting puisi kelemahannya adalah di tiap kelompok ada siswa yang belum bisa menyunting puisi. Beberapa siswa hanya asal-asalan saja dalam menyunting puisi karena menyunting puisi merupakan hal yang baru bagi siswa. Solusi untuk aspek kondusif atau tidaknya kondisi siswa saat proses menyunting puisi adalah siswa diberi penjelasan yang lebih mendalam tentang langkah-langkah dalam menyunting puisi agar siswa tidak kebingungan lagi. Analisis nilai tiap aspek penilaian menulis puisi adalah sebagai berikut: 1 aspek kesesuaian isi dengan tema mencapai skor rata-rata 79,09 atau kategori baik, 2 aspek diksi mencapai skor rata-rata 69,52 atau kategori cukup, 3 aspek rima mencapai skor rata-rata 65,71 atau kategori cukup, dan 4 aspek tipografi mencapai skor rata-rata 78,09 atau kategori baik. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa kelemahan terdapat pada aspek diksi dan rima sehingga perlu ada solusi agar bisa ditingkatkan pada siklus II. Solusi untuk aspek diksi dan rima adalah dengan menjelaskan secara detail semua unsur-unsur puisi dan memberikan pertanyaan untuk mengetahui seberapa paham penjelasan guru yang baru disampaikan. Selain itu, guru memberi bonus nilai bagi siswa yang mau bertanya mengenai materi agar guru mengetahui bagian mana yang belum paham. Berdasarkan hasil data perubahan perilaku yang diperoleh dari siklus I data yang diperoleh sebagai berikut: 1 16 siswa atau 76,19 menunjukkan sikap antusias saat mengikuti proses pembelajaran, 2 16 siswa atau 76,19 aktif dalam pembelajaran, 3 12 siswa atau 57,14 dapat bekerja sama dan berbagi dalam diskusi kelompok, 4 15 siswa atau 71,42 siswa mandiri dalam menulis puisi, dan 5 13 siswa atau 61,90 siswa tanggung jawab dalam menyunting puisi. Dari hasil data tersebut, masih banyak kelemahan sehingga perlu ditingkatkan pada siklus II. Aspek yang perlu ditingkatkan antara lain: 1 kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam diskusi kelompok, 2 kemandirian siswa dalam menulis puisi, dan 3 tanggung jawab siswa dalam menyunting puisi. Pada aspek kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok kelemahannya adalah kurangnya respon anggota kelompok terhadap penjelasan tutor. Beberapa siswa yang tidak aktif dalam diskusi kelompok, mereka malah asyik bercanda dengan anggota kelompok lain. Solusinya untuk aspek kemampuan bekerja sama dan berbagi dalam kegiatan diskusi kelompok adalah tutor mengondisikan semua anggota kelompoknya dan memastikan kalau semua anggota kelompokya benar-benar memahami materi menulis puisi yang telah dijelaskan, sehingga pada saat menulis puisi hasilnya dapat maksimal. Pada aspek kemandirian siswa dalam menulis puisi kelemahannya adalah siswa masih bingung dalam menuangkan ide-idenya dan mencontek pekerjaan temannya. Solusinya untuk kemandirian siswa dalam menulis puisi adalah siswa diberi penjelasan yang lebih intensif tentang menulis puisi, bagaimana cara menuliskan isi puisi agar sesuai dengan tema, menggunakan diksi yang tepat, rima yang tepat, dan tipografi yang benar. Dengan cara seperti itu siswa lebih mandiri dalam menulis puisi dan tidak mencontek pekerjaan temannya. Pada aspek tanggung jawab siswa dalam tugas menyunting puisi kelemahannya adalah pada pemahaman siswa mengenai cara menyunting puisi. Siswa masih kebingungan dalam menyunting puisi, sehingga siswa hanya asal- asalan dalam menyunting puisi yang telah dibuatnya. Solusinya untuk tanggung jawab siswa dalam tugas menyunting puisi adalah guru memberikan penjelasan lebih detail mengenai langkah-langkah dalam menyunting puisi dan apa saja yang harus disunting sehingga mereka tidak asal-asalan lagi.

4.1.2 Hasil Penelitian Siklus II

Tindakan siklus II merupakan kelanjutan dari siklus I. Tindakan tersebut dilaksanakan karena pada siklus I hasil keterampilan menulis puisi kelas VII-C SMP Negeri 2 Tawangharjo Kabupaten Grobogan masih dalam kategori cukup dengan rata-rata 73,33. Hasil tersebut belum memenuhi target ketuntasan yang ditentukan yaitu 75 atau dengan kategori baik. Selain itu, masih ditemukan kegiatan pembelajaran yang kurang berjalan secara maksimal. Selain itu siswa masih menunjukkan perilaku negatif selama mengikuti proses pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran pada siklus II dilakukan untuk memperbaiki kekurangan pembelajaran pada siklus I.

4.1.2.1 Proses Pembelajaran Menulis Puisi Menggunakan Pendekatan

Kooperatif Team assisted Individualization dan Teknk Tutor Sebaya Siklus II Pelaksanaan pembelajaran keterampilan menulis puisi menggunakan pendekatan kooperatif team assisted individualization dan teknik tutor sebaya dilakukan melalui tiga tahap pembelajaran, yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Proses pembelajaran siklus II juga terdiri atas dua pertemuan. Pertemuan pertama terdiri dari beberapa tahapan. Kegiatan awal pada pembelajaran menulis puisi adalah apersepsi untuk mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran dan memotivasi siswa dengan mengemukakan manfaat dari pembelajaran menulis puisi. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan antusias dan rasa ingin tahu siswa dalam pembelajaran menulis puisi. Selain itu, guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION BERBASIS TUTOR SEBAYA (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Sawit).

0 1 6

PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA PENINGKATAN KOMPETENSI MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KARTASURA MELALUI PENDEKATAN SAVI.

0 2 11

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC PADA Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 0 20

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF TEKNIK CIRC Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf melalui Pendekatan Kooperatif Teknik CIRC Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Wedarijaksa – Pati Tahun Pembelajarn 2011-2012.

0 1 32

(ABSTRAK) PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 3

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PENDEKATAN EMOTIF- IMAJINATIF MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VII C SMP N 2 SULANG.

0 0 187

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MENGGUNAKAN STRATEGI 3W2H PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 SALAM.

1 47 164

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DENGAN TEKNIK TUTOR SEBAYA TERHADAP KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA.

0 0 9