timbul akibat aksi tersebut. Uraian mengenai peran pihak-pihak yang berkepentingan tersebut dirinci dalam Tabel 5.
No
Pihak Kepentingan Kemungkinan Aksi Kemungkinan Dampak Alternatif Pemecahan
1
Pemodal Ekonomi Menarik modal Produksi
berhenti
2
Manajemen Ekonomi dan
sosial Berhenti atau dibajak
perusahaan lain Kehilangan tenaga inti,
kehilangankebocoran data rahasia perusahaan
Meningkatkan gajifasilitas manajemen
3
Petani Ekonomi
Menjual hasil pertanian kepada pihak
lain Kapasitastarget pengolahan
pabrik tidak terpenuhi Ikatan kontrak dengan
petanikoperasi petani, peningkatan harga hasil
pertanian atau insentif petani
4
Masyarakat sekitar
Ekonomi dan sosial
Perusakan pabrikkebun, aksi
kekerasan terhadap karyawan atau
manajemen, penjarahan
Kapasitastarget pengolahan pabrik tidak terpenuhi,
Peningkatan hubungan kelembagaan dengan masyarakat
sekitar
5
Pemerintah Pusat
Daerah Ekonomi,
sosial dan politik
Pengetatan peraturan, peringatan, tekanan-
tekanan politis, pencabutan izin
Peningkatan pengeluaran, penghentian produksi
Kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku, peningkatan
hubungan kelembagaan
6
Pelanggan Ekonomi Membeli produk dari
pihak lain Penurunan pendapatan
Peningkatan kepuasan pelanggan, peningkatan insentif
fasilitas bagi pelanggan
7
Pecinta Lingkungan
Hidup Sosial dan
politik Penggalangan massa,
aksi boikot, perusakan reputasi, tekanan-
tekanan politis Penghentian produksi
sementara, penurunan pendapatan, peningkatan
pengeluaran, reputasi jelek Kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, peningkatan hubungan kelembagaan,
pencegahan pengurangan limbah, pengolahan limbah
8
Serikat pekerja
Ekonomi, sosial dan
politik Pemogokan, aksi
kekerasan, perusakan, penjarahan,
penyanderaan Penghentian produksi
sementara, penurunan pendapatan, peningkatan
pengeluaran, reputasi jelek Pemberdayaan dan peningkatan
kesejahteraan pekerja, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku
9
Penegak Hukum
Hukum, politik, sosial dan
ekonomi Penangkapan,
penyitaan, penyegelan Penghentian produksi
sementara, penurunan pendapatan, peningkatan
pengeluaran, reputasi jelek Kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, peningkatan hubungan kelembagaan
10
Media Massa Sosial dan
politik Pemberitaan,
pembentukan opini Peningkatan pengeluaran,
reputasi jelek Kepatuhan terhadap peraturan
yang berlaku, peningkatan hubungan kelembagaan
5.2. Perumusan Permasalahan
Model simulasi manajemen krisis yang dibentuk melalui penelitian ini menggunakan akuisisi pengetahuan pakar dan teknik-teknik pengambilan keputusan
berbasis logika fuzzy dan analisis ekonomi. Model simulasi yang dihasilkan mampu menyajikan peringatan dini dan tahapan maupun risiko krisis internal yang sedang
dihadapi perusahaan agroindustri dan menyuguhkan solusi alternatif berupa tindakan pencegahan, penghindaran dan penanggulangan krisis tersebut.
Tabel 5. Pihak-pihak yang berkepentingan pada perusahaan agroindustri
Midgley 2000 menegaskan, batas ruang lingkup suatu model harus jelas, sehingga akurasi analisisnya dapat terjaga. Pembatasan ruang lingkup tidak hanya penting
bagi pemikiran sistem, melainkan juga menjadi pedoman dalam penyusunan model matematis. Rumus dan dalil matematis merupakan aturan atau sistem keras hard system,
tetapi penentuan batas atau ruang lingkup sering dinilai sebagai sesuatu yang lunak soft karena dipengaruhi oleh subjektivitas atau intrasubjektivitas.
Ruang lingkup model manajemen krisis CrismanSoft meliputi 1 bahan, 2 teknologi, 3 ekonomi dan finansial serta 4 sumberdaya manusia, hukum dan aksi
kekerasan.
5.2.1. Bahan
Diagnosis dan identifikasi krisis bahan dilakukan melalui pengamatan terhadap pasokan bahan baku, pasokan bahan bakar, pasokan bahan pembantu, pasokan air, dan
pemasaran produk tapioka. Data mengenai masing-masing bahan tersebut dijadikan dasar dalam memperkirakan keadaan pasokan pada perioda tertentu. Tinggi atau rendahnya
dampak krisis diukur dari selisih antara pasok bahan dengan batas ambang krisis. baik krisis kekurangan bahan baku maupun krisis kelebihan bahan baku. Sedang peluang krisis
ditetapkan melalui akuisisi pendapat para pakar.
5.2.2. Teknologi
Dampak maupun peluang krisis teknologi diukur dari tingkat hambatan pasokan peralatan utama produksi, hambatan pasokan suku cadang utama, hambatan bagi
perbaikan kerusakan peralatan utama, maupun ketergantungan perawatan peralatan kepada pihak lain. Lima narasumber diminta pendapat atau pengalamannya mengenai hal-hal
tersebut, baik dari segi peluang terjadi krisisnya maupun dampak krisisnya terhadap kelancaran produksi. Para pakar juga dimintai pendapat mengenai kemungkinan solusi jika
perusahaan tapioka dihadapkan pada masing-masing krisis teknologi tersebut.
5.2.3. Ekonomi dan Finansial
Situasi krisis ekonomi atau finansial perusahaan diukur menggunakan perangkat yang biasa dipergunakan dalam pengukuran atau analisis kelayakan perusahaan.
Kebutuhan sistem mengenai solusi krisis finansial dicukupi dengan akuisisi pendapat dan pengalaman para pakar alternatif jalan keluar jika perusahaan dilanda krisis ekonomi atau
finansial tersebut.