Pengolahan Data Sosial Analisis

perancangan model, ditetapkan juga tampilan akhir dan interface antara model dengan pengguna. Dipilih bahasa pemrograman Pascal yang dikenal sebagai Delphi 7 sebagai piranti pengemas antarsubmodel dan bagian-bagian model lainnya. Inferensi fuzzy dilakukan dengan menggunakan komponen Delphi 7 dan MATLAB 7, sedang pusat data menggunakan bantuan piranti Microsoft Excel 2003 dan Microsoft Access 2003.

4.2.5.1. Penilaian Krisis Bahan

Penilaian krisis bahan dilakukan melalui agregasi keluaran pembandingan hasil peramalan masing-masing pasokan bahan baku, pasokan bahan bakar, pasokan bahan pembantu dan pasokan air terhadap kebutuhan masing-masing yang dikonversikan dari hasil peramalan produksi tapioka atau tingkat produksi pada titik impas dipilih yang paling tinggi, dipadukan juga dengan krisis pemasaran yang diperhitungkan dari pembandingan persediaan produk tapioka dengan kapasitas gudang. Batas atas kelebihan pasok bahan baku yang bisa menimbulkan krisis adalah 20 persen di atas kapasitas produksi. Acuan ini ditetapkan dari hasil wawancara dengan para praktisi lapang. Alasannya adalah penurunan kadar pati dalam ubikayu jika pengolahannya tertunda lebih lama. Sedang batas bawah kekurangan pasokan bahan baku adalah kebutuhan bahan baku pada titik impas atau BEP break even point atau tingkat produksi tapioka sesuai hasil peramalan dipilih yang paling tinggi. Volume pasokan bahan baku didekati dengan metoda peramalan berdasarkan data pasokan ubikayu sejak Januari 2000. Keadaan bahan baku dinilai krisis jika peramalan pasokan ubikayu lebih rendah dari kebutuhannya atau lebih tinggi dibandingkan dengan 120 persen kapasitas produksinya. Pasokan air dinilai krisis jika volumenya kurang dari kebutuhan air bagi pengolahan tapioka. Tingkat kebutuhan air dalam produksi didekati dari hasil ramalan produksi tapioka dan asumsi rata-rata kebutuhan air adalah 22,5 meter kubik per ton tapioka yang diproduksi. Volume pasokan air didekati menggunakan peramalan berdasarkan data sejak Januari 2000. Pasokan bahan bakar dinilai krisis jika volumenya kurang dari kebutuhan air bagi pengolahan tapioka. Rata-rata kebutuhan bahan bakar adalah 35,5 liter solar per ton tapioka yang diproduksi. Volume pasokan bahan bakar didekati menggunakan peramalan berdasarkan data sejak Januari 2000. Kebutuhan bahan pembantu tawas 0,13 persen dari produksi tapioka dan belerang 0,00058 persen dari produksi tapioka guna pengolahan air serta bahan pembantu