Data Ekonomi dan Finansial

mengenai pemasaran, harga penjualan, serta biaya-biaya lain merupakan wewenang dari kantor pusat. Setelah berkali-kali gagal mendapatkan data tersebut, dilakukan pendekatan dengan mencari data statistik dan data perkiraan dari berbagai sumber. Data analisis finansial ini disimpan menggunakan Microsoft Excel yang mampu menghitung kelayakan finansial dan berintegrasi dengan program utama, yaitu dengan Borland Delphi 7 maupun dengan MATLAB 7. Hasil analisis finansial memberikan gambaran mengenai kemampuan perusahaan dalam mencapai keuntungan, tingkat pengembalian modal, tingkat perolehan perusahaan dibandingkan dengan pengeluaran, keberlanjutan perusahaan dan lain sebagainya. Data ini digunakan dalam penentuan krisis finansial yang kemudian dijadikan dasar dalam penetapan solusi krisis finansial.

6.2.3. Data Ketersediaan Teknologi

Data ketersediaan teknologi menggambarkan kecukupan penyediaan teknologi dan peralatan utama bagi proses pengolahan, kelancaran pasokan utilities listrik, telepon dan lain-lain maupun penyediaan sistem penunjang atau cadangan yang dapat menjamin kelancaran operasi perusahaan.. Data ini digunakan sebagai asupan bagi submodel ketersediaan teknologi.

6.2.4. Data Sosial

Kelompok data ini menggambarkan gejala ketidakpuasan, keresahan, tingkat pengunduran diri karyawan atau manajemen yang menduduki posisi penting, aksi mogok, kekerasan, ancaman atau teror, serta ada tidaknya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh perusahaan atau pengelola perusahaan agroindustri. Data ini diperlukan bagi penetapan krisis sosial.

6.2.5. Data Solusi Krisis

Data mengenai solusi alternatif krisis merupakan kumpulan pengetahuan yang diakuisisi dari para praktisi, pakar maupun pustaka. Kumpulan data ini digunakan dalam analisis dan penyajian solusi krisis. Akuisisi pendapat narasumber dilakukan melalui wawancara dan pengisian angket.

6.3. Sistem Manajemen Basis Model

Sistem Manajemen Basis Model merupakan model simulasi yang tersusun oleh sekumpulan submodel sistem penunjang keputusan. Model yang dirancang dapat menyajikan peringatan dini dan tahapan krisis maupun risiko yang sedang dihadapi suatu perusahaan agroindustri, serta menyuguhkan alternatif pencegahan, penghindaran dan penanggulangan krisis dimaksud. Instrumen pengambilan keputusan yang digunakan dalam sistem basis model adalah teknik fuzzy Sugeno. Secara garis besar, konfigurasi CrismanSoft dikemukakan dalam Gambar 33. Proses inferensi dan agregasi sampai diperoleh hasil berupa nilai skala dampak krisis dan nilai peluang krisis, diuraikan dalam 6.4.1 Dampak Krisis dan 6.4.2. Contoh Penetapan Dampak Krisis. Uraian yang lebih lengkap mengenai urutan inferensi dan agregasi yang berlangsung dalam penetapan krisis dikemukakan dalam Lampiran 10. Inferensi Fuzzy Penetapan Krisis. Sedang rincian mengenai kaidah rule base yang digunakan dalam inferensi dan agregasi fuzzy sehingga diperoleh rekomendasi solusi, diuraikan secara rinci pada Lampiran 11. Kaidah Penetapan Solusi.

6.3.1. Submodel Bahan

Submodel ini direkayasa guna membantu pengambilan keputusan mengenai dampak dan peluang krisis pasokan bahan baku, pasokan air, pasokan bahan bakar, pasokan bahan pembantu maupun pemasaran produk. Submodel bahan disusun berdasarkan teknik pengambilan keputusan kelompok menggunakan fuzzy dan terdiri atas Gambar 33. Konfigurasi manajemen krisis gabungan.